Apakah benar sakit magh itu tidak bisa disembuhkan?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/974174299362694

‎Ali Asytari‎ ke Sinar Agama

5 Juli · 

Salam ustad...
Semoga ustad dlm kesehatan fisik dn ruhani dn meraih berkah ramadhan.

Sakit mag itu menurut sbgn dokter bahwa tidk bisa disembuhkan dg obat dokter.hanya meredakan sj.(maaf ini dokter di daerah sy).
Dn kenyataanya mmg benar berdasarkan pengakuan2 penderita mag.hanya meredakan.
Nah...apkah dokter2 di iran dlm pengobatn penyakit mag punya metode at obat trsndiri yg mnyembhkn bkn meredakan.
Trimaksh

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

Komentari

Bagikan

Kronologis

Komentar

Ali Asytari Maaf ustad...krn bg sy iran/syiah adalh figur segalanya.
Sehingga apa2 yg tdk aku tmukan di indonesia...at kurng puas...aku jd teringat iran.krn bg sy disanalah islam yg di pahami nabi.disanal islam yg islam at islam hakiki ...tmpat rujukan sejati.

Maaf ustad pertanyaan klw ada2 aja alias ga penting

Suka · Balas · 5 Juli pukul 14:58

Ali Asytari .

Suka · Balas · 5 Juli pukul 14:58

Ali Asytari .

Suka · Balas · 5 Juli pukul 14:59

Ali Asytari .

Suka · Balas · 5 Juli pukul 14:59

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Saya belum tahu, mesti ngintip lagi dari balik awan tentang pengobatan mag di Iran.

2- Menurut saya yang tidak tahu kesehatan selain nguping sana sini, mag itu hanya bisa dicegah dengan jaga makan. Misalnya, tidak makan pedas, tidak makan yang sulit dicerna, tidak minum teh dan kopi, makan teratus, dikunyah dengan benar/banyak, tidak makan masam-masam, tidak membiarkan lapar terlalu lama, dan lain-lain yang perlu dijaga.

3- Dalam Islam dikatakan atau dipahami bahwa semua penyakit itu bermuara di cara menjaga makan.

Semoga siapapun yang sakit, mendapatkan kesehatan penuh ikhtiar, berkah dan kesyukuran hingga kesehatannya digunakan untuk taat kepada Allah swt, amin.

Suka · Balas · 5 Juli pukul 22:31

Sinar Agama .

4- Iran memang Islam, akan tetapi bukan berarti sudah sampai pada segalanya di dunia ini. Kemajuannya memang pesat luar biasa. Tapi semua itu masih menuntut jihad dalam segala bidang agar kekurangan yang ada segera dibuat balance sebelum kemudian melampauinya seperti di jaman-jaman dulu dimana muslimin lebih maju dari kafirin.

Suka · Balas · 5 Juli pukul 22:33

Ali Asytari Dipoint 3 diatas,itu spertinya yg sangat menarik dn perlu renungan.yaitu sbuah isyarat bahwa sumber segala penyakit itu dr pola makan.

Trimaksih sekali ustad ats penjelasannya

Suka · Balas · 5 Juli pukul 23:09

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn