Tuesday, August 23, 2016

on Leave a Comment

Apakah ada kesunnahan untuk menutup mulut saat menguap? Apakah ada bacaan sunnah ketika menguap? Apakah bacaan sunnah ketika bersin? Ketika melihat orang bersin kita juga disunnah membaca bacaan tertentu?

Link : https://web.facebook.com/shadra.hasan/posts/1055529487830290


Salam.
1. Apakah ada kesunnahan untuk menutup mulut saat menguap?
Apakah ada bacaan sunnah ketika menguap?
2. Apakah bacaan sunnah ketika bersin? Ketika melihat orang bersin kita juga disunnah membaca bacaan tertentu?
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Saya belum berhasil mendapatkan riwayat dari Ahlulbait as, tapi dari riwayat jalur Ahlussunnah memang ada riwayat yang menyuruh untuk meletakkan tangan ke mulut ketika menguap.

Tapi anjuran untuk tidak menguap dalam shalat, ada di kitab akhlak Ahlulbait as (sebagaimana di riwayat Sunni) akan tetapi saya belum berhasil mendapatkan riwayatnya (dari jalur Ahlulbait as).

2- Ketika bersin disunnahkan untuk mengucap "Alhamdulillaah" dan yang mendengar mendoakannya dengan "Yarhamukumullaah", dan yang bersin mendoakan pendoanya itu dengan "Yaghfirukallaahu wa lii".


Raihana Ambar Arifin salam ustd. apakah yang mendengar bersin dan membaca alhamdulillah wajib di jawab yathamukumullaah

Sinar Agama Raihana Ambar Arifin, sekedar ingin memberikan isyarat tentang pembacaan matan. Kalau ditulis seperti ini:

((2- Ketika bersin disunnahkan untuk mengucap "Alhamdulillaah" dan yang mendengar mendoakannya dengan "Yarhamukumullaah", dan yang bersin mendoakan pendoanya itu dengan "Yaghfirukallaahu wa lii".))

Di matan/tulisan di atas mengucap alhamdulillah adalah sunnah. Lalu disusul dengan hukum berikutnya tentang mendoakan dari yang mendengar dan jawaban dari yang bersin. Penyusulan hukumnya dihubungkan dengan kata "dan". Nah, karena dihubungkan dengan kata "dan", maka hukum sunnah sebelumnya diteruskan ke setelahnya.

Saya perlu menjelaskan cara memahami matan/tulisan, sebab di masalah posisi jemari, antum bertanya dengan cara yang mirip dengan masalah sekarang, yaitu tentang "dianjurkan" dimana jelas bukan wajib.


Raihana Ambar Arifin salam ustd terimakasih konfirmasinya dan penjelasannya cara memahami matan.

Raihana Ambar Arifin salam ustd terimakasih konfirmasinya dan penjelasannya cara memahami matan. afwan ustd, kalaubmasalah fikih saya "was was"-an ustd, jadi sedikit ada ragu saya tanyakan aja.hehehe

Sinar Agama Raihana Ambar Arifin, sudah saya katakan tanyakan apa saja, nanti saya yang memutusi mau diapain, mau dijawab, atau mau dikembalikan masalahnya, atau mau dijelaskan dari dasar dan seterusnya dan seterusnya. Jadi, tulis saja apa yang mau ditanya karena ngerem pertanyaan itu bisa dari syaithan. Tanya saja dan serahkan kepada ana dengan ikhlash mau diapain jawabannya. Saling rela dan doa, merupakan tuntutan bersama kita. Semoga saja saya bisa membantu. Yang jadi masalah kalau mentok dan tidak membantu. Itu yang repot. Atau membantu tapi dengan yang salah menurut Tuhan. Ini pasti lebih repot lagi dunia akhirat.




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.