Tuesday, August 16, 2016

on Leave a Comment

Dalam Isam banyak sekali aliran-aliran dengan mengatasnamakan ahli sunnah, sebenarnya kapan dimuai tumbuhnya aliran-aliran tersebut dan siapa yang mempeloporinya.

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/981566971956760?_rdr#


Salam ya ustad... banyak sekali aliran aliran agama islam yg sering saya dengar ada suni, syiah dan wahabi dan masih banyak lagi yg blm saya tahu. Dan semua mengatasnamakan ahli sunah.. sebenarnya kapan di mulai tumbuhnya aliran aliran tersebut... siapa yg pertama kali memperopori aliran aliran tersebut... kenapa ada perpecahan di dalam islam..?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Istilah Ahli Sunnah ini sebenar memiliki banyak arti dan sejarahnya. Misalnya:

a- Diartikan sebagai pengikut Qur an dan Hadits. Dalam istilah ii semua muslimin tercakup di dalamnya. Sebab mana ada muslimin tidak mengimani dan tidak mengikuti keduanya?

b- Diartikan sebagai lawanan Syi'ah yang meyakini bahwa khalifah vertikan dan horizontal itu mesti dipilih oleh Allah swt melalui Nabi saww. Jadi, Ahli Sunnah dimaknai sebagai yang tidak meyakini ketentuan khilafah dari Tuhan tersebut. Dalam hal ini, maka masuklah semua orang dan golongan yang tidak meyakini akan adanya penentuan khalifah dari Tuhan.

c- Diartikan sebagai Ahli Hadits, yaitu yang melarang menggunakan akal dalam agama atau dalam memahami agama. Mereka ini hanya menyandarkan keimanan dan fiqihnya pada lahiriah Qur an dan Hadits. Golongan ini, muncul pada abad ke dua hijriah karena dipimpin oleh: Maalik bin Anas (w. 179 HQ), Muhammad bin Idriis Syaafi'ii (w. 204 HQ) dan Ahmad bin Hanbal (w. 303 HQ). Lawan-lawan pemikiran mereka seperti Mutazilah dan Syi'ah.

d- Diartikan sebagai pelanjutan dari Ahli Hadits dengan sedikit beda yaitu membolehkan akal dalam pemahaman agama. Golongan ini yang kemudian menjadi kondang sebagai Ahli Sunnah. Golongan ini muncul pada abad tiga Hijriah karena dipimpin pertama kali oleh Abu al-Hasan Asy'ari (260 HQ - 324 HQ). Dia merupakan murid dari guru Mu'tazilah yang bernama Abu 'Ali Jubaa-i (w. 303 HQ) sampai berumur empat puluh tahun. Setelah itu ia melepas akidah Mu'tazilahnya dan mencipta sendiri tiori akidah yang kemudian dikenal dengan madzhab Asy'ari atau dikenal juga dengan Ahli Sunnah.

Banyak keyakinan dan keimanan yang ia ciptakan dalam teorinya itu, yang sangat menonjol di antaranya adalah Tuhan dapat dilihat dengan mata kelak di akhirat dan begitu pula Tuhan yang menciptakan semua perbuatan manusia (yang biasa diringkas dengan Iman Kepada Qadhaa' dan Qadr Allah khairihi/baiknya dan syarrihi/buruknya, alias rukun ke enam yang diimani Sunni Asy'ari bukan Sunni Mu'tazili). Kitabnya yang menulis tentang teori barunya itu bernama "Istihsaanu al-Hadudh fii 'Ilmi al-Kalaam" dan "Al-Ibaanah".

Madzhab Asy'ari ini diteruskan oleh Abu Bakar Baaqilaani (w. 403 HQ) dengan memberikan syarahan lebih rinci terhadap kitab Asy'ari di atas (al-Ibaanah). Lalu diteruskan oleh Juwaini (w. 478 HQ) dan dia yang banyak membuat pengaruh besar pada penyebaran madzhab Asy'ari ini karena Khaajeh Nizhaamu al-Mulk ketika mendirikan Madrasah Nizhaamiyyah di Baghdaad Iraq pada tahun 459 HQ, dia (Juwaini) dipanggil untuk mengajar di madrasah tersebut dan diapun mengajar selama tiga puluh tahun dan mendapat julukan Syaikhu al-Islaam dan Imam Makkah dan Madinah. Pandangannya dalam menjelasakan madzhab Asy'ari menyebar ke seluruh dunia dan diterima dengan sangat dikagumi dan dijunjung tinggi. Dan karena kerja kerasnya itulah akhirnya pandangan Asy'ari diresmikan sebagai akidah Ahli Sunnah. Juwaini memberikan warna lebih banyak tentang penggunaan akal dalam agama melebihi penciptanya yaitu Asy'ari.

Kemudian diteruskan oleh ulama yang mewarnai dirinya dengan filsafat (tapi tidak hakiki), yaitu Imam Fakhru al-Raazii (w. 606 HQ). Sedangkan Imam Ghazali (w. 505 HQ) yang merupakan murid Juwaini dan memiliki kecenderungan shfistik, mewarnai pandangan dan teori Asy'ari itu dengan warna shufi karena itu iapun menuliskan dalam kitab yang berjudul "Ihyaa-u al-'Uluum".

Nun jauh dari negeri Iraq, yakni Mesir, pada masa yang sama dengan dibangkitkannya pandangan dan teori Asy'ari di Iraq, ada tokoh yang memiliki pemikiran yang mirip dengan Asy'ari, yaitu Abu Manshuur Maatuuridi (w. 333 HQ) dan Abu Ja'far Thahaawi (w. 321 HQ).

Intinya ketiga pendasar itu menciptakan teori dalam rangka menolak akidah Mu'tazilah.


Sinar Agama .

e- Diartikan sebagai berakidah dengan teori Mu'tazilah dan teori Asy'ariah dan berfiqih pada empat madzhab fiqih, yaitu Hanbali, Hanafi, Maalii dan Syaafi'i sebagaimana yang didefinisikan oleh KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdhatu al-'Ulamaa' di Indonesia pada tahun 1926 (semoga saya tidak salah ingat) yang bangkit menentang akidah baru yang baru masuk Indonesia yang diprakasai oleh KH Ahmad Dahlaan yang mendirikan Muhammadiah pada tahun 1912 (semoga tidak salah ingat).

Walaupun definisi Ahli Sunnah yang dijelaskan beliau "tidak jaami' dan maani' " (tidak mencegah dan mencakup) menurut KH Aqil Syiiraaz, akan tetapi setidaknya makna tersebut diakui oleh semua orang Ahli Sunnah.

Tentu saja bagi yang belajar ilmu Mantiq (Logika) akan tahu maksud dari pernyataan KH Aqil Syiraz tersebut. Karena definisi yang diajukan oleh KH Hasyim Asy'ari tersebut adalah definisi dengan penyebutan mishdaq/ekstensi atau wujud luar dimana dalam definisi dikatagorikan sebagai Definisi dengan Rasm (bukan dengan dzat-dzat atau unsur penentu yang didefinisi yang disebut dengan Haddun/Had). Sementara definisi yang sempurna adalah dengan menyebutkan unsur-unsur inti atau dzatnya secara menyeluruh yang disebut dengan Haddu al-Taam atau Definisi Sempurna dimana ciri-cirinya adalah mencakupi semua individunya dan mencegah masuknya individu lain ke dalamnya.

f- Kesimpulan:
Dengan semua penjelasan di atas maka dapat dipahami dan disimpulkan bahwa Ahli Sunnah itu memiliki artian:

f-1- Dalam akidah mengikuti teori Asy'ari (260 HQ - 324 HQ) dan juga Mu'tazilah yang diprakarsai Waashil bin 'Athaa' (80 - 131 HQ).

f-2- Dalam fiqih mengikuti atau taqlid pada salah satu dari empat Madzhab, yaitu Hanafi (80 - 150 HQ), Maliki (95 - 179 HQ), Hanbali (164 - 241 HQ) dan Syaafi'i 150 - 204 HQ).

f-3- Kemunculan mereka dari sisi fiqih paling cepatnya di pertengahan abad 2 HQ, karena tidak mungkin di awal lahir sudah menjadi alim dan mendirikan madzhab atau membuat teori. Dan dari sisi akidah untuk Mu'tazilahnya muncul di pertengahan abad 2 dan untuk Asy'arinya muncul pada akhir abad 4 dan/atau awal abad 4 HQ.


Sinar Agama .

2- Lalu belakangan muncul alirab baru yang didasarkan pada pandangan-pandangan Ibnu Taimiyyah (w. 728 HQ) yang menentang akal dengan keras. Dan aliran ini diteruskan oleh muridnya yang bernama Ibnu al-Qayyim (w. 751 HQ) dan kemudian dipertajam dan diperekstrim oleh Muhammad bin Abdul al-Wahhaab (w. 1206 HQ) yang pendirian alirannya dibantu Inggris yang dipadu dengan keturunan Yahudi Madinah bermarga Aalu Sa'ud, untuk memberontak pada khalifah Utsmaniyyah dan dengan membantai ribuan saudara Sunni akhirnya mereka berhasil menguasai Jaziarah Arab dan merubah nama negara itu dengan nama marganya yaitu Kerajaan Aalu Sa'uud atau Kerajaan Sa'udi Arabiah. Kerajaan ini juga merupakan sumber teror di seluruh dunia sampai sekarang, baik terang-terangan seperti di Yaman atau secara bermain di balik layar seperti di seantero dunia seperti di Iraq, Suriah dan semacamnya. Alirah mereka dikenal juga dengan aliran Wahabi.

Aliran Wahabi ini membodohi umat dengan (dan untuk) merujuk ke Qur an dan Hadits walau tidak ngerti ilmu bahasa Arab dan apalagi alat-alat ijtihad seperti Logika, ushulfiqih, hadits, rijal dan semacamnya. Mereka mengatasnamana anti taqlid walau taqlid pada atasannya melebihi madzhab lainnya. Mereka mengaku anti madzhab walau jauh lebih fanatik pada aliran dan madzhab/jalan nya.

Salah satu pembodohan mereka adalah mengatasnamana Ahli Sunnah. Tadinya mereka mengatasnamakan Salafi atau pengikut salaf, padahal bertentangan dengan alirannya yang anti mengikuti atau menaqlidi. Tapi karena ingin mengeruk manfaat dari orang-orang awam, mereka mengatasnamakan Ahli Sunnah. Tapi pemaknaannya lain dari yang di atas itu. Mereka memaknainya dengan "Mengikuti Sunnah Allah (Qur an) dan Sunnah Nabi saww (Hadits)."

Makna di poin (4) di atas memang tidak saya sebutkan di pembaasan pemaknaan Ahli Sunnah, karena pemaknaan terakhir ini adalah pemalsuan dan penipuan.

3- Sedang aliran atau madzhab Syi'ah berdiri sejak jaman Nabi saww karena Allah dan Nabi saww yang mendirikannya. Yaitu Islam itu sendiri. Karena Syi'ah mengimani imam yang wajib ditaati dan wajib makshum. Hal ini ada dalam Qur an seperti:

a- QS: 4:59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan pemimpin di antara kalian."

b- QS: 76:24:

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

"Maka sabarlah dengan hukum Tuhanmu dan jangan taati orang yang memiliki dosa atau orang-orang kafir."

- QS: 33:33:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Sesungguhnya Allah HANYA ingin menjauhkan dari diri kalian Ahlulbait segala dosa dan mensucikan kalian sesuci-sucinya."

c- Nabi saww bersabda:

"Ya Ali, kamu dan Syi'ahmu/pengikutmua di surga"

Lihat di: Taariikh Demsyq, 42/332, 334, 335; Taariikh Baghdaad, 5/361 dan 392; Mausuu'atu al-Takhriij hadits ke, 183138 dan 183138 (yang menyatakan diambil dari Thabrani, dalam Mu'jamu al-Ausath-nya hadits ke: 6605. Ini salah satu contoh haditsnya yang saya nukil dari kitab Mausuu'atu al-Takhriij tersebut:

* 183138 -) حدثنا محمد بن جغفر الإمام ابن الإمام نا الفضل بن غانم ثنا سوار بن مصعب عن عطية العوفي عن أبي سعيد الخدري عن أم سلمة قالت كانت ليلتي وكان النبى صلى الله عليه وسلم عندي فأتته فاطمة فسبقها علي فقال له النبى صلى الله عليه وسلم يا علي أنت وأصحابك في الجنة أنت وشيعتك في الجنة إلا أنه ممن يزعم أنه يحبك أقوام يضفزون الإسلام ثم يلفظونهه يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم بهم نبز يقال لهم الرافضة فإن أدركتهم فجاهدهم فإنهم مشركون فقلت يارسول الله ما العلامة فيهم قال لايشهدون جمعة ولا جماعة ويطعنون على السلف الأول لم يرو هذا الحديث عن عطية عن أبي سعيد عن أم سلمة إلا سوار بن مصعب
الطبراني في معجمه الأوسط ج 6/ ص 354 حديث رقم: 6605

* 183139 -) عن أم سلمة قالت كانت ليلتي وكان النبى صلى الله عليه وسلم عندي فأتته فاطمة فسبقها علي فقال له النبى صلى الله عليه وسلم يا علي أنت وأصحابك في الجنة أنت وشيعتك في الجنة إلا أنه ممن يزعم أنه يحبك أقوام يضفزون الإسلام ثم يلفظونهه يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم بهم نبز يقال لهم الرافضة فإن أدركتهم فجاهدهم فإنهم مشركون فقلت يارسول الله ما العلامة فيهم قال لايشهدون جمعة ولا جماعة ويطعنون على السلف الأول لم يرو هذا الحديث عن عطية عن أبي سعيد عن أم سلمة إلا سوار بن مصعب
الطبراني في معجمه الأوسط ج 6/ ص 355 حديث رقم: 0

Dan di kitab: Mausuu'atu Athraafi al-Hadiits, diambil dari al-Mu'jamu al-Kabiir, Thabrani, hadits ke: 948; Kanzu al-'Ummaal, hadits ke: 31631; Al-Mu'jamu al-Ausath, hadits ke: 6605.

وبإسناده أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لعلي أنت وشيعتك تردون علي الحوض رواء مرويين مبيضة وجوهكم وإن عدوك يردون علي ظماء مقبحين
المعجم الكبير:ج1/ص319 ح948

Dan di kitab: Kanzu al-'Ummaal, hadits ke: 31631; Jaami'u al-Ahaadiits, hadits ke: 5764 dan 34100; Fathu al-Qadiir, 5/477 dan 8/40; Tafsiir Ruuhu al-Ma'aanii, 30/207; Tafsir Aluusi, 23/79; Tafsir al-Durru al-Mantsuur, 15/577 dan 578; dan lain-lain yang banyak sekali di kitab-kitab Sunni yang meriwayatkan bahwa Nabi saww pernah mengatakan bahwa yang akan selamat dan akan masuk surga itu adalah Ali as dan Syi'ah/pengikut beliau as.

4- Masih banyak lagi aliran-aliran Islam yang pernah ada di sejarah Islam dan muslimin, baik yang sudah tidak ada pada masa kini atau yang masih ada. Saya hanya memuat beberapa saja di antara mereka. Kalau menulis semuanya, maka akan menjadi sebuah buku yang cukup tebal.

5- Penyebab dari berdirinya berbagai aliran dan madzhab itu banyak sekali, baik karena Tuhan dan Nabi saww, pribadi, ilmu atau politik dan semacamnya. Pembahasan ini juga setengah saya abaikan karena akan menjadi teramat panjang. Afwan dan wassalam.


Raihana Ambar Arifin Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad.

Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja Di suni ada konsep 6 rukun iman, apakah di syiah juga ada konsep rukun iman juga pak ustd ?

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja, :

1- Sunni yang memiliki rukun iman 6 itu hanya Sunni ala Asy'ari atau ala konsep dan teori satu orang yang bernama Asy'ari sebagaimana sudah dijelaskan di atas, tapi bukan semua Sunni seperti Mu'tazilah yang tidak mengimani taqdir baik dan buruk dari Tuhan.

2- Di Syi'ah juga tidak ada keimanan terhadap taqdir baik buruk dari Tuhan sebagaimana tidak diimani juga oleh Sunni Mu'tazilah.

3- Di Syi'ah kurang mengenal istilah rukun, tapi Dasar Islam atau Ushuluddin. Jadi, keimanan yang pokok itu diistilahkan sebagai Dasar Islam, karena tanpa mengimani yang pokok-pokok tersebut, seseorang tidak mungkin mengamalkan Islam.

4- Jadi, keimanan di Syi'ah itu banyak sekali, seperti percaya pada ADANYA Tuhan, para malaikat, para nabi dan rasul, para imam dan washi, keAdilan Tuhan, akhirat, surga-neraka, seluruh isi surga, seluruh isi neraka (yang diterangkan Qur an), jin, iblis, sihir, alam semesta, fiqih dan hukum-hukum Islam dan seterusnya. Tapi yang dasar dan pokok dari semua itu hanya lima, yaitu tentang Tuhan, AdilNya, kenabian, keimamahan dan akhirat. Jadi, Ushuluddin di Syi'ah ada lima poin.

5- Dalam lima poin itu tidak disebutkan malaikat dan kitab dan semacamnya, karena di Syi'ah diyakni sebagai Furu'u al-Ushuluddin, atau cabang keimanan, bukan dasar keimanan sekalipun tentu saja wajib diimani.

6- Siapa yang meningkari Cabang Keimanan atau Furuu'u al-Ushuul dengan sengaja, maka ia akan dihukumi kafir dan badannya najis (karena di Syi'ah orang kafir dihukumi najis badannya dan bukan hanya hatinya dan hal ini diambil dari Qur an yang melarang mereka memasuki Makkah, QS: 9:28).

7- Sekali lagi beda Ushul dan Furu'u al-Ushul itu adalah, kalau Ushul maka kalau seseorang belum mengimaninya, maka ia tidak akan mengamalkan agama/fiqih dan/atau kalaupun mengamalkannya maka tidak akan sepenuh hati dan sepenuh keyakinan. Tapi kalau seseorang belum mengimani Furu'u al-Ushul, misalnya belum mengetahui kalau di surga ada bidadari, atau tidak tahu kalau di dunia ini ada jin atau kitab Taurat dan Zabur, belum tahu kalau ada malaikat dan seterusnya sebagaimana biasa dialami oleh orang yang baru masuk Islam misalnya, maka mereka akan tetap akan mengamalkan agama/fiqih. Inilah pembeda yang menonjol antara Ushul dan Furu'u al-Ushul.

8- Di Syi'ah kurang dikenal istilah rukun. Mungkin karena kurang mengena. Sebab arti Rukun Iman itu kan kalau sudah mengimaninya pasti orang disebut mukmin bukan? Padahal kalaupun seseorang itu beriman dengan rukun iman itu, tapi kalau dengan sengaja menginkari adanya jin, sihir, puluhan ribu nabi/rasul (sebagaimana diterangkan Nabi saww), maka orang tersebut akan menjadi kafir. Jangan jauh-jauh, kalau seseorang yang beriman dengan Rukun Iman itu mengingkari kewajiban shalat, puasa, haji dan semacamnya saja, sudah disebut kafir.

Nah, dengan demikian maka dimana letak kemengenaan maksud Rukun Iman itu?

9- Sekali lagi, konsep Syi'ah dibuat Tuhan, Nabi saww dan Ahlulbait as yang makshum. Sementara selain Syi'ah diambil dari satu dua orang ulama seperti Asy'ari, Muwaththa' dan semacamnya walaupun dakwaan mereka itu diambil dari Qur an dan Hadits. Akan tetapi jelasnya bahwa mereka itu tidak makshum, tidak seperti Ahlulbait Nabi yang makshum as sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Qur an, QS: 33:33:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Sesungguhnya Allah HANYA ingin menjauhkan kalian wahai Ahlulbait dari SEGALA dosa dan mensucikan kalian sesuci-sucinya."

10- Nah, yang mengherankan itu adalah mengapa yang ikut satu dua orang yang tidak makshum itu berani menyesatkan dan mentidakIslamkan orang yang justru ikut Ahlulbait yang makshum setelah Nabi saww? Aneh bukan? Apalagi yang ikut Muhammad bin Abdulwahhaab (imam Wahabi).

Lanjutan penjelasan tentang keimanan dalam Syi'ah ini antum bisa merujuk pada catatan yang berjudul "Pokok-pokok dan Ringkasan Ajaran Syi'ah" walau memang belum lengkap dan baru tentang masalah keTuhanan dan keAdilanNya.





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.