Friday, December 30, 2016

on Leave a Comment

Walimah dalam fiqih syiah. Apakah yang dilakukan pada acara khitanan dan doa apa yang dianjurkan saat syukuran tersebut?

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1110085412438248



Salam
Apakah yang dilakukan pada acara khitanan dan doa apa yang dianjurkan saat syukuran tersebut?
Trims sut Sinar Agama
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Yang secara umum disunnahkan membuat walimah (undangan makan) dalam Islam ada lima (atau lebih) perkara: Kelahiran anak, khitan, menempati rumah baru, pernikahan, aqiqah (dan lain-lain).

2- Walimah kelahiran anak, tidak mesti di hari pertama kelahiran. Bisa diundur beberapa hari. Dan kalau disamakan di hari ke tujuh dengan hari walimahnya khitan, dengan niat dua walimah, maka insyaaAllah akan mendapatkan dua kesunnahan. Begitu diterangkan di kitab fatwa.

3- Mungkin juga, kalau diniatkan tiga walimah dengan aqiqahnya juga sekaligus di hari ke tujuh itu, dengan niat ingin mendapatkan pahala tiga walimah dari Allah, maka insyaaAllah juga bisa mendapatkannya. Tapi hal ini hanya perkiraan saya dan tidak ditulis di kitab yang saya baca tadi (bisa saja ada di kitab fatwa yang lain).

4- Anjuran yang umum adalah undangan makan. Tapi kalau diselingi dengan seperti bacaan doa atau hadits kisaa' atau tawassul atau majils ilmu sebelum doa untuk si anak dan keluarganya serta yang hadir dan mukminin dan mukminat, dan kebaikan-kebaikan yang lain, maka sangat bagus.

Anjuran saya sendiri, baca hadits Kisaa' dan tawassul dan doa untuk anak dan yang lain-lainnya itu. Sudah itu makan dan kalau setelah itu ada waktu, maka bisa diskusi keilmuan.







on Leave a Comment

Bagaimana menurut antum tentang Habib Rizieq Shihab?

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/169250100214037



Salam.
Semoga Ustadz selalu diberi rahmat dan rida-Nya. Ustadz, bagaimana menurut antum tentang Habib Rizieq Shihab? Selama ini saya memandangnya positif karena dia pernah berkunjung ke Iran dan pertemanannya dengan tokoh-tokoh syiah Indonesia. Akan tetapi, kalau mendengar ceramahnya di sini mulai dari menit 47, saya jadi ragu. Di situ dijelaskan kalau milisi syiah itu membunuh orang-orang suni yang bernama Abu Bakar dan Umar. Terus polisi dan tentara Irak memperkosa wanita-wanita muslimah Irak. Bagaimana menurut antum? Mengingat sekarang ini beliau sedang menjadi tokoh sentral setelah kesuksesannya dalam gerakan 212?
Syukron
PSA
Habib Rizieq secara panjang lebar menjelaskan FENOMENA GERAKAN IS, latar belakang…
YOUTUBE.COM
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Secara umum saya hanya bisa mengatakan bahwa:

Orang baik akan tetap menjadi baik secara utuh dan sempurna, kalau informasinya juga baik/benar. Orang baik bisa menjadi kurang baik kalau informasinya tidak baik alias tidak benar. Tapi kapan informasinya diganti yang baik/benar, maka orang baik tersebut memiliki potensi untuk merubah kekurangannya.

Sedang Orang yang tidak baik, baik informasinya itu baik/benar atau salah, akan tetap tidak baik. Karena informasi yang benarnya akan dijadikan alat untuk melakukan kejahatannya. Apalagi kalau informasinya memang dari awal sudah tidak baik/benar.

Tentang H Riziq itu, kita serahkan kepada Allah swt tentang hakikatnya. Tugas kita adalah selalu menyampaikan informasi yang benar kepada siapa saja.

Kemudian dalam pidatonya itu dia mengatakan bahwa disana terjadi adu domba oleh barat. Artinya saling serang antara Syi'ah dan Sunni, yakni bukan hanya Syi'ah.

Kemudian juga dia katakan bahwa barat menggunakan Syi'ah milisi, artinya Syi'ah ekstrim untuk melakukan kejahatan. Nah, ketika dikatakan milisi Syi'ah, maka bisa dimaknai sebagai Syi'ah KTP yang tidak tahu agama. Persis seperti para penguasa yang muslim (Syi'ah atau Sunni) atau rakyat ahli maksiat dari kedua madzhab. Kan tidak mungkin pembunuh, pencuri, pemabok, penjudi, atau penzina atau bahkan pelacur (afwan) dari kedua madzhab itu dihubungkan dengan madzhabnya. Jadi, semua itu urusan pribadi pelakunya, bukan madzhabnya.

Kemudian juga, untuk Syi'ah Iraq ini juga memiliki berbagai problem. Dulu di awal-awal berdirinya negara Islam Iran, sebagian mereka mengikuti pewajiban Saddam Husain untuk menyerang Iran yang mana bukan hanya negara muslim melainkan sudah menjadi negara Islam. Dan sangat terkenal di dunia bahwa orang-orang Syi'ah di Iraq, kalau menyebutkan orang-orang yang terbunuh di peperangan mereka dengan Iran itu sebagai syahid.

Tentu saja, tidak semua Syi'ah di sana seperti itu. Banyak sekali yang baik dan mujahidin sejati yang bahkan mengikuti Wali Faqihnya Rahbar hf dan ada juga yang menghormati sekalipun tidak ikut wali faqihnya beliau hf. Apalagi sekarang ini (sudah lama dan bahkan sejak Amerika terusir dari Iraq) Syi'ah dan Sunni yang dulu persatuannya sempat melemah, menjadi lebih kuat dan bersatu padu melawan para teroris dan barat secara bersamaan.

Apapun itu, maka kita serahkan diri kita sendiri dan siapa saja seperti Habib Riziq, sebagian Syi'ah Iraq dan siapa saja, kepada Allah dan pengadilanNya. Semoga kita semua bisa selamat dalam ilmu dan amal di dunia ini, dan selamat di kubur serta di akhirat kelak, amin.

Pecinta Sinar Agama Aamiin yra jelas sekali ustadz..ahsantum...

Fahmi Rozi Bagaimana aksi demo 04 November 2016 kemarin menurut antum, sinar agama?

Sinar Agama Fahmi Rozi, tergantung niatnya. Kalau niatnya karena Allah, demi al-Qur an dan sebatas menuntut hak-hak yang wajar seperti memproses hukum Ahok dengan hukum yang ada, serta tidak memaksakan kehendak, maka insyaaAllah akan diterima Allah. Allahu A'lam.

Fahmi Rozi Aksi mereka katanya membela Al-Quran, tetapi di sana juga terjadi pembakaran mobil , penjarahan toko.
Menuntut bunuh mahluk Tuhan.
Berani membayar untuk kematian seseorang.

Menurut beberapa ulama juga, Aksi tersebut hanya karena video editan.

Fahmi Rozi Apakah tanggapan antum mengenai surat Almaidah ayat 51.

Awliya adalah pemimpin?

Sinar Agama Fahmi Rozi, secara hukumnya ana sudah jawab di atas. Tentang kejadian-kejadian lainnya, maka siapa pelaku sebenarnya, maka kita serahkan kepada Allah.







on Leave a Comment

Filsafat mengapa doa tidak terkabulkan sedangkan Allah swt memerintahkan untuk berdoa dan hikmah perjuangan Imam Husein di Karbala.

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1109486322498157


Salam. Semoga Ustadz selalu diberi rahmat dan rida-Nya. Afwan Ustadz, ada beberapa pertanyaan yang ingin diajukan.
1. Mengapa ada orang yang hobinya posting yang isinya fitnah2 tentang syiah? Bagi saya itu sangat tidak masuk akal? Apakah mereka itu sadar bahwa mereka itu sedang melakukan kesalahan atau tidak? Sadar seperti saya misalnya mencuri atau berzinah, itu saya sangat sadar kalau saya telah melakukan dosa, tapi saya tidak kuasa untuk menghindarinya. Apa sadar seperti itu, atau mereka sebenarnya hanya korban informasi yang salah saja sehingga mereka menganggapnya sedang melakukan hal yang benar?
2. Kata antum doa itu kan pasti dikabul Allah Swt. Akan tetapi, kalau memang dikabul, kenapa harus ada waktu-waktu dan tempat-tempat ijabah? Trus kalau doanya khusus misalnya ustadz, berdoa agar setelah putus kontrak kerja di tempat yang sekarang, nyambung lagi dapat kerjaan di tempat baru. Nah, kalau kenyataannya tidak nyambung, berarti doanya tidak diqabul dong ustadz? Kan permintaannya ketersambungan pekerjaan bukan yang lain. Kalau diganti seperti yang kata antum itu misalnya dengan hal lain atau ditangguhkan di akhirat itu kan bukan permintaan dari doanya itu?
3. Apakah hukum memindahkan jenazah dari satu kuburan ke kuburan yang lain?
4. Kalau lagi salat kita menengok ke arah kanan atau kiri, tapi cuma kepalanya saja tanpa diikuti badan, apakah batal atau tidak?
5. Melihat film Imam Hasan as, saya jadi ingin tahu alasan Aisyah melarang jenazah Imam Hasan dimakamkan dekat Rasul itu apa ya Ustadz yang disampaikan kepada kaum muslimin waktu itu?
6. Melihat film Imam Ali as yang sebelum berangkat ke Shifin menemukan mata air di tengah2 kondisi sedang pada kehausan. Saya jadi teringat bagaimana kondisi Imam Husain as di Karbala yang sama sekali tidak diberi air. Yang ingin saya tanyakan kenapa Allah tidak menolong Imam Husain Ustadz? Apakah memang secara takwini syahidnya imam husain itu memang akan membawa kebaikan? Kalau secara tasyrii kan ga mungkin Allah menghendaki Imam Husain terbunuh secara keji di Karbala?
Syukron
PSA
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Tergantung keadaan masing-masing.

2- Allah itu Maha Kasih dan Maha Tahu selain Maha Penerima Doa. Karena itu, kalau manusia minta racun, kesesatan, harta yang memaksiatkan, pekerjaan yang menjauhkannya dari iman, ilmu dan ketaqwaan atau bahkan menjerumuskan ke dalam maksiat, jodoh yang akan mengakibatkan keburukan dunia-akhirat, dan semacamnya, maka apa yang seyogyanya dilakukanNya? Menolak doanya atau mengganti permintaannya? Kalau menolak doanya, maka Dia sudah menginkari janjiNya yang mengatakan akan menerima Doa manusia tanpa syarat seperti yang difirmkanNya di QS: 40:60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

"Dan Tuhan kalian berkata: 'Mintalah kepadaKu, niscaya Aku akan mengistijabah doa kalian!'."

Kalau diterimaNya, maka jelas akan menyebabkanNya keluar dari keMahaKasihNya.

Menurut antum bagaimana semestinya?

3- Tergantung keadaan.

4- Batal.

5- Secara hakikinya kita serahkan kepada Allah. Sedang secara lahiriahnya dia mengatakan seperti ini:

نحوا ابنكم عن بيتى فانه لا يدفن فيه شئ ولا يهتك على رسول الله حجابه

"Cegahlah putra kalian (imam Hasan as) dari masuk ke rumahku sesungguhnya dia tidak bisa dikuburkan di dalamnya dan hendaknya hijab/aurat Rasulullah saww tidak terkoyakkan."

Karena itulah Imam Husain as menyangkalnya dengan dimasukkannya Abu Bakar dan Umar di dekat kubur Nabi saww.

6- :

a- Antum mesti belajar tentang Allah sebanyak-banyaknya. Kalau ada hari tanpa menaikkan pengetahuan tentangNya, maka antum mengalami kerugian yang maha besar.

b- Selain belajar tentang Tuhan, antum juga mesti belajar yang banyak dan rajin tentang hakikat manusia dan diri sendiri. Ini penting sekali.

c- Selain itu, juga mesti belajar tentang filsafat agama dan penciptaan dengan seluruh pahit manisnya.

d- Salah satu yang mungkin menjadikan antum kurang jeli, adalah SEMACAM menggantikan posisi Tuhan dalam menghadapi masalah manusia dan alam semesta. Karena itulah antum merasa heran mengapa ini tidak begitu, mengapa itu tidak begini.

e- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya mengapat Tuhan tidak menolong para nabi as dan para imam as yang terbunuh atau teraniaya hingga hanya sedikit saja dari mereka yang memiliki kekuasaan di dunia ini?

f- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya "Mengapa harus menolong beliau as?"

g- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya juga akan bertanya "Tahu dari mana antum kalau Tuhan tidak menolong Imam Husain as?"

h- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya akan bertanya "Bagaimana cara menolong Imam Husain as menurut antum?"

i- Kalau antum bertanya mengapa Allah tidak menolong Imam Husain as, maka saya akan bertanya "Untuk tujuan apa menolong beliau as dan kalau sudah ketahuan untuk apa maka bagaimana cara seharusnya menolong beliau as?"

j- Sambil merenungi bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka ada baiknya kalau antum baca filsafat perjuangan Imam Husain as yang sudah pernah ditulis sebelumnya. Terkhusus catatan yang bernomor dan berjudul di bawah ini:

593. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 1: “Tinjauan dan Perspektif Hadits” Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/297417730303030/

594. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 2: “Kesetiaan Abbas as Kepada Al-Husain dan Penghianatan Penduduk Kuffah” Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298586516852818/

595. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 3: "Kemenangan Sejati Al-Husain" Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298599286851541/

596. Hikmah Peristiwa Karbala Bag 4: “Perjuangan dan Kearifan Para Imam Maksum as” Seri Diskusi terhadap Catatan -Doa Ziarah Arba’in Imam Husein As- Oleh Ustadz Sinar Agama
http://www.facebook.com/.../21057069.../doc/298669660177837/

Pecinta Sinar Agama Syukron ustadz...insya Allah ana akan baca link yang antum berikan untuk memberikan pemahaman terhadap pertanyaan saya nomer 6...

Pecinta Sinar Agama untuk no 2. menurut saya mengganti permintaannya ustadz...kalau begitu waktu-waktu dan tempat-tempat ijabah itu untuk menunjukkan apa ustadz?

Pecinta Sinar Agama untuk no 3. misalnya kita ingin membuat makam keluarga dimulai dari orang tua kita dulu, tapi karena ortu kita sudah dimakamkan di pemakaman umum, makanya kita harus memindahkan jenazahnya..bagaimana hukumnya kalau seperti itu ustadz?

Pecinta Sinar Agama 4. Kalau dalam tasyahud akhir itu ketika mengucapkan salam kan suka menoleh ke kanan dan kiri itu gimana ustadz, apa karena salam sudah dianggap selesai salatnya?

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz atas jawaban2 dan penjelasannya...

Sinar Agama Pecinta Sinar Agama,:

2- (sebagaimana yang sudah sering dijelaskan) Supaya obyek yang diminta terijabah seperti doa dengan tawassul pada Allah, hal-hal baik, Qur an, sedekah, dzikir, shalawat dan apa saja termasuk para Imam Makshum as. Misalnya kalau doa terhadap obyeknya tidak diterima karena banyak dosa hingga penerimaanNya dialihkan ke pengampunan, maka dengan tawassul-tawassul, sedekah-sedekah, wirid-wirid dan apa saja yang dilakukan sebelum/setelah berdoa, dapat menghapus dosanya hingga obyek yang difokus dalam doanya, sudah bisa diijabah olehNya. Begitu pula kalau tidak diistijabahnya obyek doanya karena ada mudharatnya misalnya. Maka semua perbuatan baik itu termasuk waktu-waktu istijabah itu bisa bermanfaat untuk menghilangkan dimensi mudharatnya hingga tidak ada halangan lagi untuk mengistijabahi obyek yang diminta oleh pendoa.

3- Tidak boleh.

4- Hal itu ada ancaman batal. Karena sebelum membaca "Assalaamu 'alainaa" maka shalatnya belum selesai. Karena itu, kalaulah mau menoleh lakukan setelah mengucap "Assalaamu 'alainaa" tersebut. Ancaman batal itu kalau menolehnya sampai betul-betul bisa dikatakan ke kanan dan/atau kirim Kiblat, misalnya mendekati atau sekitaran 90 derajat.

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz...sebenarnya masih penasaran tentang doa tapi mendingan dibuat pertanyaan baru saja...





Andika Karbala. Powered by Blogger.