Monday, December 26, 2016

on Leave a Comment

Mohon penjelasan mengenai alam barzah? bisakah berdialog dengan arwah?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1097418103704979

Salam
Semoga Ustadz selalu berada di dalam rahmat dan rida-Nya. Afwan Ustadz, ada beberapa hal yang ingin ditanyakan.
1. Ana pernah baca suatu artikel yang menyebutkan bahwa Rasulullah ketika meninggal merasakan sakit yang sangat karena sebagian sakit dari umatnya diambil sama beliau. Benarkah riwayat tersebut Ustadz?
2. Antum pernah menjelaskan kalau perbedaan memahami alam barzakh itu karena ada perbedaan terhadap pemahaman Quran dan hadis yang berbicara tentang alam barzakh tersebut. Saya pernah membaca sebuah buku karangan Ulama Syiah yang beliau selain berdasarkan quran dan hadis juga berdasarkan pengalaman ruhani dirinya sendiri atau kisah-kisah para ulama yang bisa berdialog dengan arwah atau arwahnya memang bisa menjangkau ke alam sana. Apakah tulisan-tulisan seperti itu kebenarannya bisa diterima? Dari buku itu juga ana dapat penjelasan kalau di alam barzakh itu sesama mukminin bisa saling bertemu bahkan membuat semacam jamaah zikir. Jadi, setiap kejadian di dunia itu mereka ikut memantau dan ikut mendoakan.
3. Apakah hukumnya kalau maqam atau kuburan itu harus bersama-sama orang syiah lagi?
4. Kalau kita mempunyai posisi di atas yang megang uang kas kantor. Kebetulan yang megang uang kas tersebut sedang kesulitan keuangan dan dia minjem dari uang kas itu ke saya. Akan tetapi, dengan dipinjemnya sama dia, kegiatan operasional kantor tidak akan terganggu tetap berjalan seperti biasanya. Berdosakah saya dengan memberikan pinjaman tersebut tanpa saya memberitahukan dulu kepada atasan saya? Saya takut atasan saya tidak akan mengizinkannya dan saya tahu tipe atasan saya itu suka comel. Suka ngomong2 ke orang yang tidak ada hubungannya.
5. Sebelumnya kita sudah berniat salat qadha. Kemudian kita wudu dan salat. Akan tetapi, ketika mulai salat kita lupa memastikan lagi salat itu qadha atau adaan. Nah, baru pas mau selesai salat ketika sedang tasyahud mau mengucapkan salam, kita baru engeh kalau tadi belum niat salat qadha dan kita perbarui niatnya ketika mau salam itu. Sahkah salat qadha kita kalau seperti itu?
Syukron
PSA
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Mungkin bagus kalau dinukilkan dulu riwayatnya dan kitabnya, baru nanti saya komentari semampunya.

2- Dilihat barzakhnya, apakah barzakh turun (kisah penciptaan) atau naik (kembalinya manusia dan semua makhluk setelah kehidupan). Kalau barzakh naik, maka jelas setiap menusia memiliki cirinya sendiri sesuai dengan iman dan amalnya. Dan tidak mustahil orang-orang yang terhitung selamat, memiliki hubungan satu sama lain. Tapi hubungan dzikir di alam sana tidak seperti di dunia ini yang ikhtiari dan dan memiliki pahala. Melainkan takwiniyyah alias secara otomatis seperti bersinarnya matahari. Artinya, orang yang selamat maka sudah pasti memiliki ruh yang berdzikir dan berdoa kepada Allah sebagaimana malakah atau karakter yang telah dimilikinya di dunia. Karena itu, maka mereka juga bisa mendoakan yang hidup kalau diijinkan Tuhan. Artinya, doa yang otomatis itu bisa meliputi yang meminta doa kepadanya dengan kerso dan kehendak serta ijin Allah swt.

Tentu saja, mereka yang selamat itu tetap memiliki adzab kubur. Yaitu yang berupa penyesalan tidak bisa naik ke tempat yang lebih tinggi di maqam surga yang ditampakkan oleh Allah swt kepada mereka.

3- Saya tidak paham maksud pertanyaan antum.

4- Berdosa kalau tidak diatur dalam peraturannya dan/atau tidak diketahui ridha pemilik perusahaannya atau setidaknya yang diberi wewenang untuk itu.

5- Sebaiknya diulang, sebab qadhaa'nya pasti punya sementara bayarnya belum tentu. Karena itu, hukumnya diikutkan pada yang sebelumnya, yaitu masih punya qadhaa'. Setidaknya hal ini lebih selamat.

Pecinta Sinar Agama Syukron ustadz atas jawaban dan penjelasannya...untuk no. 1. afwan ana nyari2 belum ketemu itu ana dapet di grup wa ustadz..discrol ke atas belum ketemu udah 2 grup...nanti kalau dapat ana tukilkan...2. jelas 3. maqam itu yang bagusnya apakah nyampur dengan sesama muslim dari suni atau maqam khusus orang2 syiah...kalau bagus dengan yang syiah itu hukumnya apa sunnah atau apa? 4. bertobatnya gimana ustadz kalau sudah telanjur? 5. jelas

Sinar Agama Pecinta Sinar Agama, 3- Ana pikir sama saja. 4- Diganti saja (segera dilunasi).

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz...ahsantum..






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.