Salam. Semoga Ustadz selalu berada di dalam rahmat dan rida-Nya. Ada beberapa hal yang ingin ditanyakan sebagian besarnya menyambung dengan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya baik yang dari saya maupun orang lain.
1. Pertama-tama saya ingin bertanya, sekali antum membuka dinding fb ini, kalau boleh tahu ada berapa pemberitahuannya? Dari situ saya bisa membayangkan penyebab antum suka terlewat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya susulan terhadap jawaban antum.hehe…Atau memang prioritas antum menjawab pertanyaan baru?
Berikut ini sebagian ana copaskan pertanyaan susulan ana, mudah-mudahan antum masih mengingat pertanyaan dan jawaban awalnya.
2. Syukron ustadz atas jawaban dan penjelasannya. Afwan ana lupa ngejelasin, kalau si yang meninggal itu ga meninggalkan harta warisan, tapi malah meninggalkan utang...
3. Kalau seperti doa Nabi Zakaria yang sudah tua begitu juga istrinya sudah tua juga, tapi Allah mengabulkan doanya untuk mempunyai anak, padahal sebab-sebab pelengkap dan pendekatnya yang lahiriyah kan sudah tidak ada? Atau mukjizat2 lainnya bagaimana doa bisa mengalahkan faktor-faktor alamiah?
4. Antum menjelaskan bahwa bisa saja Allah memberikan kesehatan padahal seharusnya sakit..berarti kan Allah bisa bebas saja untuk membuat orang yang bodoh jadi lulus? Atau kalau dari sudut pandang kekuasaan Allah semuanya itu bisa dilakukan, hanya saja Allah tidak mau mengabulkannya karena bertentangan dengan sunatullah itu sendiri? Apakah seperti itu Ustadz?
5. Antum pernah menjelaskan kalau yang masaknya kafir maka makanannya dihukumi najis sehingga kita tidak boleh memakannya. Kalau yang punyanya kafir tapi yang masaknya muslim gimana ustadz?
6. Kalau yang masaknya muslim suni, trus kita disajikan sushi, kita punya kewajiban untuk menanyakan isi sushi itu apa isinya ya ustadz? Kalau kita diberi tahu bahwa masakan itu ikan bersisik, apakah kita boleh memakannya atau tidak mengingat kita tidak tahu dia mati di darat apa di air?
Berikut ini sebagian ana copaskan pertanyaan susulan ana, mudah-mudahan antum masih mengingat pertanyaan dan jawaban awalnya.
2. Syukron ustadz atas jawaban dan penjelasannya. Afwan ana lupa ngejelasin, kalau si yang meninggal itu ga meninggalkan harta warisan, tapi malah meninggalkan utang...
3. Kalau seperti doa Nabi Zakaria yang sudah tua begitu juga istrinya sudah tua juga, tapi Allah mengabulkan doanya untuk mempunyai anak, padahal sebab-sebab pelengkap dan pendekatnya yang lahiriyah kan sudah tidak ada? Atau mukjizat2 lainnya bagaimana doa bisa mengalahkan faktor-faktor alamiah?
4. Antum menjelaskan bahwa bisa saja Allah memberikan kesehatan padahal seharusnya sakit..berarti kan Allah bisa bebas saja untuk membuat orang yang bodoh jadi lulus? Atau kalau dari sudut pandang kekuasaan Allah semuanya itu bisa dilakukan, hanya saja Allah tidak mau mengabulkannya karena bertentangan dengan sunatullah itu sendiri? Apakah seperti itu Ustadz?
5. Antum pernah menjelaskan kalau yang masaknya kafir maka makanannya dihukumi najis sehingga kita tidak boleh memakannya. Kalau yang punyanya kafir tapi yang masaknya muslim gimana ustadz?
6. Kalau yang masaknya muslim suni, trus kita disajikan sushi, kita punya kewajiban untuk menanyakan isi sushi itu apa isinya ya ustadz? Kalau kita diberi tahu bahwa masakan itu ikan bersisik, apakah kita boleh memakannya atau tidak mengingat kita tidak tahu dia mati di darat apa di air?
Syukron
0 comments:
Post a Comment