Imam Khumaini terlihat di video begitu tenang ketika di asingkan, apakah itu terjadi karena beliau qs adalah seorang sufi sejati,wali Alloh ataukah melakukan amalan amalan tertentu?

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=932234413556683&id=207119789401486

‎Rahim Al Muhamadi‎ ke Sinar Agama

26 April · 

Salam ustad saya ingin bertanya yg membuat saya takjub sekaligus aneh (makna positif) adalah ketika saya menonton salahsatu video imam khomeini qs waktu sedang mengalami pengasingan di prancis,yg saya lihat adalah air muka imam qs begitu tenang dan seperti ada sesuatu tidak dapat dilukiskan dengan kata" apakah itu terjadi karena beliau qs adalah seorang sufi sejati,wali Alloh ataukah melakukan amalan amalan tertentu?
Trimksih ustad ,maaf sekali menanyakan hal ini. ,

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

Komentari

Bagikan

Kronologis

5Hidayat Constantian dan 4 lainnya

Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Beliau ra sangat dikenal dengan 'Aarif, yaitu yang bukan hanya mengamalkan fiqih hingga tidak melakukan dosa (adil), akan tetapi juga meninggalkan kesukaan kepada dunia yang halal dan apa saja sekalin Allah swt. Karena itu, apapun yang dialami 'Aarif dan akan dijalani, semua tidak akan membuat mereka bergeming sedikitpun. Sebab dalam duka dan suka, dalam sehat dan sakit, dalam kaya dan miskin, dalam kesendirian atau banyak teman, dan semacamnya, semua dan semua itu, sama sekali tidak akan mengurangi atau menambahi keIndahan Tuhan yang selalu dalam kasyaf dan perhatian mereka para 'Aarif itu. Bagi mereka, semua keadaan adalah sama. Sebab perhatiannya hanya pada Allah, kesukaannya hanya pada Allah, cintanya hanya pada Allah swt.

Saya sudah sering menjelaskan bahwa fiddun-ya hasanah itu bukan kaya dan sehat, tapi selalu hidup dalam taqwa, baik sehat atau sakit, kaya atau miskin, sendiri atau banyak teman dan seterusnya. Nah, para 'Aarif itu lebih tinggi dari itu. Mereka bukan hanya hidup taqwa, melainkan sudah melepaskan diri dari suka (apalagi cinta) pada apapun selain Allah swt.

Suka · Balas · 1 · 26 April pukul 15:53

Rahim Al Muhamadi masyaAlloh,imam khomeini ra benar"sperti para imam maksum as,brarti imam khomeini sdah sampai pada derajat maksum kecil.

Suka · Balas · 1 · 26 April pukul 17:35

Rahim Al Muhamadi alhamdulillah wa syukurillah,semoga ustad selalu sehat,dan dapat melayani umat.sungguh ustad merupakan anugrah bagi kami

Suka · Balas · 1 · 26 April pukul 17:44

Sinar Agama Rahim Al Muhamadi, makshum itu adalah tidak melakukan dosa besar, kecil, lupa dan tidak sengaja. Makshum ini biasa juga di Indonesia diistilahkan dengan Makshum Besar.

Tapi ada istilah lain yaitu Makshum Kecil yang berarti tidak melakukan dosa besar dan kecil, akan tetapi tidak terjamin akan terhindar dari ketidaksengajaan dan kelupaan serta ketidaktahuan. Makshum Kecil ini dalam istilah fiqihnya disebut dengan 'Aadil/adil.

Dalam Syi'ah, jangankan menjadi marja', menjadi saksi cerai, imam shalat, memberitakan fiqih, memberitakan berbagai hal yang dikenal dalam fiqih sebagai "keterangan syar'i" atau "penjelasan syar'i" atau "keterangan yang bisa diambil" dan semacamnya saja, harus memiliki sifat adil ini. Yakni tidak melakukan dosa besar dan kecil dengan sengaja dan/atau semi sengaja (tahu dirinya tidak tahu tapi tidak belajar sementara tempat bertanya mudah dicapai).

Suka · Balas · 1 · 26 April pukul 21:42

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn