Friday, May 20, 2016

on Leave a Comment

Mohon penjelasan mengenai perjalanan manusia di akherat nanti? Tahapan2nya, kesulitan dan persiapannya..

Link : https://www.facebook.com/andika.yudhistira.505/posts/1129958557067469


Salam ustad, Mohon penjelasan mengenai perjalanan manusia di akherat nanti? Tahapan2nya, kesulitan dan persiapannya.. Trims Ustad Sinar Agama.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Al Batuul Emak rempong..judulnya apa kitabnya? Blh donk

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Seingatku saya sudah pernah menjelaskan yang ringkasannya kurang lebih adalah:

1- Adanya hisab.

2- Hisab ini terjadi di dalam neraka di atas jembatan mustaqim atau Shirathu al-Mustaqiim.

3- Ada dua riwayat tentang adanya jembatan ini, ada yang mengatakan ada di atas neraga dan ada yang menerangkan di dalam neraka.

4- Yang lebih kuat adalah yang ada di dalam neraka. Karena ayat sendiri telah mengatakan di QS: 19: 71-72:

وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72)

"Dan tidak satu orangpun dari kalian kecuali akan memasukinya (neraka) dan yang demikian itu adalah ketetapan Tuhanmu yang pasti (71). Lalu Kami selamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan yang zhalim/aniaya di dalamnya (neraka) dalam keadaan berlutut (72)."

5- Dalam riwayat dikatakan bahwa jembatan itu lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang (tanda hisab yang teramat teliti) dan memiliki 50 pintu yang mesti dilalui dan di masing-masing pintu itu terdapat hisab dan pertanyaan yang mesti dijawab dan penetapan hukum apakah harus ditetapkan di neraka atau dihukumi untuk melanjutkan ke pintu berikutnya.

6- Hanya orang taqwa yang akan cepat hisabnya dan tidak merasakan panas sedikitpun. Paling tingginya orang taqwa adalah para nabi/rasul as, para imam as as dan umat yang shalih/taqwa (mengamalkan fiqih dengan benar dan baik).

7- Panasnya neraka tidak bisa dibayangkan. Karena Nabi saww sendiri mengatakan bahwa kalau neraka bocor selubang jarum saja ke dunia ini, maka alam ini akan terbakar.

8- Hisab di akhirat bukan seperti timbangan dua arah, melainkan satu saja, yaitu kebenaran atau haq sebagaimana sudah dijelaskan dalam QS: 7:8:

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan timbangan pada hari itu adalah kebenaran (haq), maka barang siapa yang timbangatnya berat, maka merekalah orang-orang yang menang."

Jadi, timbangan itu hanya satu arah saja yaitu kebenaran. Kalau orang membawa kebenaran yang banyak maka beratlah timbangannya hingga pada akhirnya menjadi orang yang menang atau selamat. Tapi kalau ringan timbangan kebenarannya, maka dia akan tinggal di neraka.

9- Kalau seseorang gagal di satu pintu tertentu di jalan lurus yang ada di dalam neraka itu, maka ia akan tinggal di salam neraka. Kalau punya potensi untuk naik ke pintu setelahnya, maka kalau dosa-dosanya di tingkatan pintu tersebut sudah bersih dengan pencucian lantaran tinggal di neraka tersebut, maka dia akan disilahkan ke pintu berikutnya. Kalau gagal, maka dia akan ditetapkan tinggal di dalam neraka di tingkatan pintu berikutnya tersebut. Begitu seterusnya.

Penyilahan ke pintu berikutnya itu, juga bisa dengan syafaat Tuhan, Nabi saww, Ahlulbait as, keluarga yang taqwa, syahid dan semacamnya.

10- Agama mengajarkan kepada kita untuk tidak mengandalkan syafaat dan hanya dibolehkan untuk mengharapkannya. Karena itu prinsip hidup Islami adalah berusaha keras untuk taqwa dan hanya mengandalkannya untuk selamat dari neraka, sambil melengkapinya dengan permintaan ampunan, doa, tawassul dan mengharapkan syafaat. Syafaat itu tidak bisa jadi handalan karena semata-mata tergantung pada kehendak dan ijin Allah swt secara mutlak, sekalipun selainNya diberiNya jatah syafaat.

11- Salah satu dalil dari urutan di atas dan juga tentang syafa'at itu dapat dilihat di hadits berikut ini:

الإمام الرضا (عليه السلام): من زارني على بعد داري، أتيته يوم القيامة في ثلاث مواطن حتى اخلصه من أهوالها: إذا تطايرت الكتب يمينا وشمالا وعند الصراط وعند الميزان

Imam Ridha as berkata: "Barang siapa menziarahi di tempatku yang jauh dari rumahku, maka aku akan datang padanya di hari kiamat di tiga tempat hingga dia terlepas dari yang menakutkan di sana. Yaitu ketika kitab-kitab amal berterbangan kanan kiri, ketika di shirath dan di timbangan."

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa berterbangannya kitab amal merupakan peristiwa pertama setelah kebangkitan. Lalu diteruskan ke proses berikutnya yaitu masuk dalam shirath. Lalu setelah itu hisab.

Dengan penjelasan di atas maka dapat dipastikan bahwa hisab itu ada di alam neraka di atas shirath mustaqim.

Sedang syafaat itu bisa di waktu menjelang mati, di kuburan dan hari kebangkitan yang mana di hari kebangkitan ini ada di tiga tempat sebagaimana sudah dijelaskan di atas.

12- Saya sudah sering menjelaskan bahwa kitab itu adalah ruh manusia itu sendiri. Karena tulisan amal itu ditulis dalam bentuk wujud dan bukan dalam bahasa tertentu di dalam ruh kita sendiri. Penulisan dalam bentuk wujud ini sesuai sifat amal apakah pahala atau dosa. Kalau dosa maka tetgantung jenisnya, kalau jenis penipuan maka pewujudannya adalah ular, kalau rakus pewujudannya adalah babi dan kalau emosional (yang haram tentunya seperti yang diiringi dengan umpatan, ghibah, ejekan, pemukulan dan semacamnya), kalau riya' pewujudannya adalah monyet, dan semacamnya.

Kalau maksiatnya campuran maka akan sangat mengerikan karena satu orang atau satu ruh akan berbentuk barzakhi dengan berbagai binatang. Misalnya disamping ular, juga babi, juga anjing dan semacamnya. Nabi saww sepulang dari Isra' mi'raj sampai menangis mengingat kunjungan beliau saww ke neraka lantaran melihat wajah-wajah itu di neraka.

Ketika tangan dan kulit bersaksi, maka sebenarnya bersaksi dengan bentuknya yang sudah sesuai dengan amalnya itu. Karena itu maka kesaksian itu bukan berupa bahasa hingga di akhirat terjadi hirukpikuknya berbagai bahasa. Tapi dengan bentuk ruh barzakhi yang sesuai dengan hakikat amalnya.

Jadi terbangnya kitab-kitab amal itu adalah terbangnya ruh-ruh manusia. Sedang kanan kirinya itu adalah selamat dan celakanya.

Dan terbangnya ruh-ruh itu karena sebelumnya masih terikat dengan tulang belulangnya yang ada di bumi. Tapi setelah bumi dan alam semesta hancur binasa dan lenyap, maka lepaslah ruh-ruh itu dari sisa keterikatannya dengan materi. Karena itu terlepasnya itu bisa dikatakan sebagai terbangnya.

Semoga kita semua dapat selamat di dunia ini, di menjelang kematian, di kubur dan di akhirat kelak, amin. Wassalam.
Lihat Terjemahan

Andika Ya Waliyal Mukmininn.. Subhanaka Ya Lailahailla Anta.. Tolonglah.. tolonglah selamatkan kami dari siksa neraka..

Andika Ustad Mohon jangan lupakan daku dalam doa-doa Ustad.. Semoga Ustad dan keluarga senantiasa dalam naungan cahaya Ilmu Kanjeng Nabi saww dan Ahlul Baithnya yang suci dunia wal akherat.. Amin..

Sinar Agama Andika, sama-sama. Tolong jangan pernah melupakan alfakir/saya dalam maaf, keridhaan dan doa-doa antum semua sebagaimana saya juga demikian halnya.

Andika Ilahi amiin.. syukron ustad..

Achmad Kumail Arif Ilaahi amin Yaa Rabb..

Sinar Agama Emak Rempong, mungkin karena antum kurang mencari. Ilmu itu biasanya dicari dengan gigih dan tidak datang sendiri. Btw, Dajjal itu ditafsirkan dengan dua keadaan. Pertama nama satu orang yang jahat dan suka membunuh yang kejahatannya bertingkat internasional dan akan memerangi Imam Mahdi as dan nabi Isa as. Ke dua, difafsirkan sebagai keadaan yaitu kejahatan pembunuhnan internasional (bukan satu orang) dan akan berperang denga Imam Mahdi as dan nabi Isa as.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.