Sunday, May 22, 2016

on Leave a Comment

Tentang wudhu mencuci tangan dan berkumur serta bacaan sholat zuhur dan asar


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=926611987452259&id=207119789401486

assalamu alaikum ustads. kebahagiaan dan rahmat Allah Swt semoga tetap tercurah bagi antum dan org2 yang antum cintai. saya mau bertanya ustads. 1. jika org berwudhu d t4 yg dasarnya basah kan otomatis telapak kaki juga akan basah nah jika ketika mengusap kaki tdk sengaja mengenai telapak kaki yg basah dan bercampur dengan air wudhu hukumnya seperti apa ustads?
2. di sunni dlu kan wajib u mencuci tangan dan berkumur serta berinsiqa dalam berwudhu sementara di syiah di kitab fikih kubaca itu adalah sunah. tp tsk ada penjelasannya ustads apakah sebenrnya dibolwhkan atau dianjurkan.
3. saya dapati penjelasan ustads tentang sholat dhuhur dan ashar yg pd pembavaan fatihah dan suratnya pd rakaag pertama seperti org yg hbs berlari jdi mash kedengaran tp sy mash kurang paham ustada. apakah maksud uatads itu berbisik atau bgmn.
4. apakah org yg sudah berumur 25 tahun masih bisa beljar di hauzah ustads?
6. apakah filsuf2 Islam itu rata2nya adalah Syiah?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Kalau terkena atau tercampur basahan yang ada di bawah kaki, maka usapannya menjadi batal. Dan kalau usapannya menjadi batal, maka wudhu'nya juga batal tentunya.

2- Di Sunni juga tidak wajib. Kalau antum sudah baca di fiqih Syi'ah seagai sunnah, maka berarti dianjurkan.

3- Berbisik itu ada dua, kadang ada substansi suaranya dan ada yang hanya desis nafas. Yang benar adalah yang ke dua, yakni yang hanya desis nafas/udara.

4- Bisa kalau sudah sarjana. Ini peraturan umum di hauzah Iran. Tapi kadang ada pengecualiannya.

5- Secara umum demikian, seperti Ibnu Sina, Ibnu 'Arabi dan lain-lainnya.

Arifuddin Syam iye. terima kasih banyak ustads penjelasannya. jadi usahakan tdk menyentuh telapak kaki saja kan ustads karena mau tdk mau pasti telapak kaki akan basah jika wuduh karena lantai yg lembab atau memang basah dan jadi, pelafalannya tdk jelaskan ustads yg keluar karena cm bisikan udara saja. pelafalannya cm kita sj yg dengar tp org2 cm dengar seperti kita sedang meniup.

Arifuddin Syam nah untuk yang terakhir ini kadang saya heran ustads. org2 pada nolak syiah dan menganggapnya sesat. tp dibeberapa kesempatan mereka memuja dan memuji Ibnu Sina dll atas kontribusinya terhadap peradaban Islam. hmm mngkin mreka sj yg tdk tau yakalau ibnu Sina dll itu ad syiah. bahkan setauku banyak pngikut tasawwufnya Ibnu Arabi di Indonesia

Sinar Agama Arifuddin Syam, bacaan huruf itu HARUS jelas, tapi dengan suara nafas bukan dengan substansi suara kita. Kalau huruf-hurufnya tidak jelas maka bacaannya salah.

Jadi, huruf-huru itu harus jelas seperti ketika membaca dengan suara. Bedanya kalau suara nafas itu tiap orang sama warna suaranya tapi kalau substansi suara maka masing-masing orang beda warna suaranya. Emangnya kalau antum berbisik dengan suara nafas ke telinga teman antum itu hanya terdengar suara nafas saja, atau ada huruf-huruf yang antum ucapkan ke teman yang dibisikinya itu? Sudah tentu ada huruf-hurufnya bukan? Sebab kalau tidak ada lalu bagaimana teman antum itu bisa memahami bisikan antum yang tidak pakai substansi suara itu?

Arifuddin Syam aduh begitu ya ustads. hampir saja salah paham. trima kasih ustads

Arifuddin Syam aduh begitu ya ustads. hampir saja salah paham. trima kasih ustads

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.