Friday, May 27, 2016

on Leave a Comment

Jarak kota dalam Musafir adalah 24 km atau 48 km bolak balik di hitung dari akhir kota


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=932892493490875&id=207119789401486

Bintang Ali ke Sinar Agama
27 April
Salam,,
Soal masafah awal dan akhir dlm safar msh agk bingung stadz, mhn bimbingnnya..
Disbutkn masafah akhir/ukuran akhir jarak safar jika simusafir tdk ada tujuan/titik trtntu dikota tujuan maka hitungan jaraknya adlh sampai awal kota tujuan tsb..prtnyaannya bgmn jika awal/batas kota yg dituju itu brdampingan dg batas kota tinggal,,gmn cara ngitung jaraknya?
Mksh
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertannyaannya: Emangnya orang bepergian itu mesti menjangkau jarak safar yang 24 km hingga pulang perginya 48 km? Kalau memang jarak yang antum sebutkan itu tidak banyak, berarti belum terhitung sebagai musafir yang bisa menqashar shalat.

Bintang Ali Ok stad,,krn awal kota tujuan = batas kota tinggal (dempetan) jd srasa gk mungkin kna hukum musafir jk simusafir gk punya tujuan/titik tertntu dikota tujuan.. mksh stad😊

Sinar Agama Bintang, sekalipun punya tujuan, dikatakan oleh kantor Rahbar hf, bahwa dihukumi tidak musafir. Kalau ke kota yang ke tiga, barulah kota yang dempet itu dihitung sebagai jaraknya (dimulai dari akhir kota pertama yang ditinggalkan).

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.