Sunday, May 22, 2016

on Leave a Comment

Fiqih SHOLAT dan PUASA ketika SAFAR

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=928113843968740&id=207119789401486


Salam. Ustadz mau tanya.
Diarsip tertulis tentang safar :
Kalau perginya itu bukan untuk pekerjaan atau untuk pekerjaan yg blm ke tiga kalinya, mk kalau dari perbatasan kotanya yg ditinggal ke perbatasan kotanya yg dituju itu, sdh mencapai kurang lebih 23 km, mk shalatnya harus qoshor dan puasanya tergantung keadaanya:
a- Kalau perginya setelah zhuhur, mk wajib terus puasa, tp shalatnya qoshor.
b- Kalau perginya (keluarnya dari batas kotanya sendiri itu) sebalum dan akan kembali ke batas kotanya itu jg sebelum zhuhur, mk boleh putus puasanya setelah di safar itu dan juga boleh meneruskan puasanya. Kalau di safarnya itu tdk melakukan pembatalan yg dibolehkan itu, dan sdh masuk ke batas kotanya dlm keadaan spt itu, mk wajib meneruskan puasanya.
c- Kalau perginya sebelum zhuhur dan akan kembali ke batas kotanya sendiri itu setelah zhuhur, mk tdk bisa puasa.
Pertanyaannya.
1. Point a. Kalau kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang dari 10 hari, apakah puasanya wajib diteruskan ?
2. Point b. Kalau tidak membatalkan puasa, dan kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang 10 hari, berarti puasanya tidak bisa diteruskan. Benar khan ?
3. Kalau kota tujuan wathon/niat tinggal lebih dari 10 hari, apakah masih bisa puasa ?
Syukron
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1-3- Yang dirangkan itu tidak ada hubunganya sama sekali dengan tujuan musafirnya apakah wathan atau tidak, mau tinggal kurang dari sepuluh hari atau lebih. Sebab dia merupakan penjelasan hari kepergiannya, bukan hari-hari berikutnya.

Orlando Banderas Salam.
Di tanya jawab sebelumnya.
Salam. Kalau pergi ke suatu kota sebelum zuhur dan niat tinggal di kota tujuan kurang dari 10 hari dan belum membatalkan puasa di batas tarakhus dan tiba di tujuan sebelum zuhur, apakah puasanya bisa diteruskan ?

Dan Ustadz menjawab Tidak bisa.

Komentar saya.
Apakah "tidak bisa" yg dimaksud ini kalau sudah di kota tujuan ? Sebab di soal saya adalah tidak membatalkan puasa di batas tarakhus dan tiba sebelum zuhur. Mungkin yg dimaksud Ustadz, puasa bisa diteruskan kalau masih di perjalanan sementara kalau sudah di kota tujuan , tidak bisa puasa karena niat tinggal kurang dari 10 hari. Benar begitu ?

Syukron

Sinar Agama Orlando Banderas, coba antum diskusikan dulu dengan teman belajar antum. Karena bagi saya tulisan saya itu sudah teramat jelas.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.