Salam. Ustadz mau tanya.
Diarsip tertulis tentang safar :
Kalau perginya itu bukan untuk pekerjaan atau untuk pekerjaan yg blm ke tiga kalinya, mk kalau dari perbatasan kotanya yg ditinggal ke perbatasan kotanya yg dituju itu, sdh mencapai kurang lebih 23 km, mk shalatnya harus qoshor dan puasanya tergantung keadaanya:
a- Kalau perginya setelah zhuhur, mk wajib terus puasa, tp shalatnya qoshor.
b- Kalau perginya (keluarnya dari batas kotanya sendiri itu) sebalum dan akan kembali ke batas kotanya itu jg sebelum zhuhur, mk boleh putus puasanya setelah di safar itu dan juga boleh meneruskan puasanya. Kalau di safarnya itu tdk melakukan pembatalan yg dibolehkan itu, dan sdh masuk ke batas kotanya dlm keadaan spt itu, mk wajib meneruskan puasanya.
c- Kalau perginya sebelum zhuhur dan akan kembali ke batas kotanya sendiri itu setelah zhuhur, mk tdk bisa puasa.
Diarsip tertulis tentang safar :
Kalau perginya itu bukan untuk pekerjaan atau untuk pekerjaan yg blm ke tiga kalinya, mk kalau dari perbatasan kotanya yg ditinggal ke perbatasan kotanya yg dituju itu, sdh mencapai kurang lebih 23 km, mk shalatnya harus qoshor dan puasanya tergantung keadaanya:
a- Kalau perginya setelah zhuhur, mk wajib terus puasa, tp shalatnya qoshor.
b- Kalau perginya (keluarnya dari batas kotanya sendiri itu) sebalum dan akan kembali ke batas kotanya itu jg sebelum zhuhur, mk boleh putus puasanya setelah di safar itu dan juga boleh meneruskan puasanya. Kalau di safarnya itu tdk melakukan pembatalan yg dibolehkan itu, dan sdh masuk ke batas kotanya dlm keadaan spt itu, mk wajib meneruskan puasanya.
c- Kalau perginya sebelum zhuhur dan akan kembali ke batas kotanya sendiri itu setelah zhuhur, mk tdk bisa puasa.
Pertanyaannya.
1. Point a. Kalau kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang dari 10 hari, apakah puasanya wajib diteruskan ?
2. Point b. Kalau tidak membatalkan puasa, dan kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang 10 hari, berarti puasanya tidak bisa diteruskan. Benar khan ?
3. Kalau kota tujuan wathon/niat tinggal lebih dari 10 hari, apakah masih bisa puasa ?
1. Point a. Kalau kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang dari 10 hari, apakah puasanya wajib diteruskan ?
2. Point b. Kalau tidak membatalkan puasa, dan kota tujuan bukan wathon/niat tinggal kurang 10 hari, berarti puasanya tidak bisa diteruskan. Benar khan ?
3. Kalau kota tujuan wathon/niat tinggal lebih dari 10 hari, apakah masih bisa puasa ?
Syukron
0 comments:
Post a Comment