Saya tertarik dengan pembahasan ustads tentang wahdatul al wujud. Apalagi di fakultas kami memang diajarkan filaafat walau sejarah filsafat atau falsafah. Sangat jelas bagaimana ustads menguasai hal ini itu terlihat dari gamblangnya ustads dalam menjelaskannya bahkan dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti (sederhana). Kalau ustads rela, izinkanlah si bodoh ini untuk ikut berdiskusi ustads. Saya punya beberapa buku filsafat tulisan dr Ibnu Rusyd, Murtdha Mutahhari, dll. Tpi sungguh sangat sulit memahaminya. Hmm mngkin karena memang tidak fokus mempelajari dasarnya dulu. Kalau boleh ustads tolonglah dibukakan kelas (ruang tersendiri) untuk kami yg bodoh ini belajar tentang dasar2 berpikir (logika dan dasar filsafat) agar lebih mudah memahami ilmu itu. Ya.. ustads atur sajalah waktunya. Saya sendiri siap kok hadir tepat waktu, Insya Allah. Tentang pembahasan wahdatul wujud ada bebrapa hal yang ingin saya tanyakan ustadz. 1. Benarkah Ibnu a'rabi sendiri tidak pernah menggunakan istilah "wahdatul wujud" jika memang tidak lalu siapa yang memulainya (memoulerkannya)?
3. Sebenarnya apa beda filsafat dan Irfan? Karena menurutku M. Shadra dan Ibnu Arabi sama2 berpikir dan bernalar dalam merumuskan masing2 konsepnya?
2. Tolong kritiki simpulan dari pendapatku tentang pandangan Ibnu Arabi!! "Ibnu Arabi memandang bahwa Tuhan tidak mungkin dikenali (negatif), Tapi Ia memperkenalkan diriNya sendiri (positif). Kemudian yang positif jika berusaha mengenali Tuhannya secara hakiki maka ia akan kembali pada hukum yang pertama yaitu ketidak mungkinan mengenaliNya (Negatif). Pandangan Ibnu Arabi seharusnya lebih layak disebut sebagai Filsafat Kontadiksi. Yang mana menurutku segala seauatu yg wujud pasti memiliki kontradiksi. TUHAN berkontradiksi dengan manusia dalam diriNya bgt pun sebaliknya"
3. Ada keunikan tersendiri ustads yang kutemukan dari pendapat Palto dengan konsep negaranya yg bernama "republik" dimana menurut Plato org yg patut memegang kekuasaan adalah Filsuf (org yg suci dan berilmu) dan juga konsep wilyatul Fakih yang mana juga menkankan kepemimpinan ulama. Itulah mungkin sebab Plato dibunuh oleh penguasa dan kemudian di era selanjutnya filsafatnya di salah artikan dan menjadi mistis. Pertanyaanku ya.. ustads, jika ustads juga tahu tentang konsep ini sebnya apa bedanya?
4. Tentang tiga alam yang ustads jelaskn yaitu alam jabarrut (akal), alam barzakh, dan alam materi. Apakah ini dikemukakan oleh Mulla Shadra melalui penalarannya atau memang ia sdh ketahui melalui Quran dan Hadits?
5. Mnurut ustads apakah ada kehidupan lain di planet yang lain atau galaksi lain yg jumlahnya beribu2 itu. Jika ada lalu apakah ia juga beragama? Sy pernah baca tafsir lain tentang Isra Mijraj dn penafsir mengatakan dlm pristiwa mijraj Muhammad Saw juga berdakwah di planet lain.
6. Jika Tuhan tdk memiliki esensi tp Ia bereksistensi namun seliruh ciptaan ini adalah esensinya.Bukankah ini berarti Tuhan akan terbatas. Karena bukankah esenai adalah batasan. Dengan ciptaanNya menjadi esensiNya tentu berkosekuensi padaNya sehingga juga membuatNya terbatas. Maag ya ustada banyak nanya. Maklum org bodoh yg lagi mau tahu sesuatu. Hehehe
3. Sebenarnya apa beda filsafat dan Irfan? Karena menurutku M. Shadra dan Ibnu Arabi sama2 berpikir dan bernalar dalam merumuskan masing2 konsepnya?
2. Tolong kritiki simpulan dari pendapatku tentang pandangan Ibnu Arabi!! "Ibnu Arabi memandang bahwa Tuhan tidak mungkin dikenali (negatif), Tapi Ia memperkenalkan diriNya sendiri (positif). Kemudian yang positif jika berusaha mengenali Tuhannya secara hakiki maka ia akan kembali pada hukum yang pertama yaitu ketidak mungkinan mengenaliNya (Negatif). Pandangan Ibnu Arabi seharusnya lebih layak disebut sebagai Filsafat Kontadiksi. Yang mana menurutku segala seauatu yg wujud pasti memiliki kontradiksi. TUHAN berkontradiksi dengan manusia dalam diriNya bgt pun sebaliknya"
3. Ada keunikan tersendiri ustads yang kutemukan dari pendapat Palto dengan konsep negaranya yg bernama "republik" dimana menurut Plato org yg patut memegang kekuasaan adalah Filsuf (org yg suci dan berilmu) dan juga konsep wilyatul Fakih yang mana juga menkankan kepemimpinan ulama. Itulah mungkin sebab Plato dibunuh oleh penguasa dan kemudian di era selanjutnya filsafatnya di salah artikan dan menjadi mistis. Pertanyaanku ya.. ustads, jika ustads juga tahu tentang konsep ini sebnya apa bedanya?
4. Tentang tiga alam yang ustads jelaskn yaitu alam jabarrut (akal), alam barzakh, dan alam materi. Apakah ini dikemukakan oleh Mulla Shadra melalui penalarannya atau memang ia sdh ketahui melalui Quran dan Hadits?
5. Mnurut ustads apakah ada kehidupan lain di planet yang lain atau galaksi lain yg jumlahnya beribu2 itu. Jika ada lalu apakah ia juga beragama? Sy pernah baca tafsir lain tentang Isra Mijraj dn penafsir mengatakan dlm pristiwa mijraj Muhammad Saw juga berdakwah di planet lain.
6. Jika Tuhan tdk memiliki esensi tp Ia bereksistensi namun seliruh ciptaan ini adalah esensinya.Bukankah ini berarti Tuhan akan terbatas. Karena bukankah esenai adalah batasan. Dengan ciptaanNya menjadi esensiNya tentu berkosekuensi padaNya sehingga juga membuatNya terbatas. Maag ya ustada banyak nanya. Maklum org bodoh yg lagi mau tahu sesuatu. Hehehe
0 comments:
Post a Comment