Wednesday, April 6, 2016

on Leave a Comment

Makan di rumah makan non muslim bagaimana kehalalannya? Apakah Sumur ada Khumusnya?

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=902957893151002&id=207119789401486


Salam
Semoga Ustad selalu berada di dalam rahmat dan rida-Nya. Ustadz mau nanya...
1. Kita ke tempat makan misalnya mi ayam yg pedagangnya nonmuslim. Nah, apakah cukup dengan menanyakan apakah makanan ini halal? Kalo penjualnya bilang halal, apakah kita cukup mempercayainya?
2. Sumur di rumah kita ada yg tidak terpakai karena kualitas airnya jelek bau dan berwarna. Apakah sumur yg tidak dipakai itu wajib khumus? Kalo wajib, ngitungnya gmn?
Syukron
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Emangnya non muslim tahu halal dari mana mas Andri? he he... rupanya non muslim yang taqwa. Non muslim jelas tidak bisa dijadikan pijakan kehalalan.

2- Sumur tidak ada khumusnya. Biayanya mungkin ada khumusnya kalau tidak diperlukan tapi dibuat juga. Atau sumurnya itu dibisniskan maka hasilnya itu kalau sisa di akhir tahun khumusnya, wajib dikhumusi.

Andri Kusmayadi 1. Oh jd gmn ustadz kalo kita makan ke restoran nonmuslim? Kata dia sih dijamin karena konsumen dia kan banyaknya muslim jadi dia ga berani masak2 yg mengandung babi. 2. Pas pembuatan sumur itu awalnya tentu kita pake ustadz. Kita pake sampai sekitar 2tahunan. Kita coba berbagai cara tetap saja airnya keruh dan berbau. Akhirnya kita buat sumur baru dan airnya bagus. Jadi sumur lama kita tutup. Maksud ditutup itu ga dipake lagi tapi ga diurug lagi ustadz. Gmn kalo seperti itu Ustadz?

Sinar Agama Andri Kusmayadi,:

1- Sudah dijawab.

2- Tidak ada khumus.

Andri Kusmayadi Afwan untuk no 2 saya sudah paham. Untuk no 1 itu saya masih belum paham. Apakah itu artinya kita ga boleh makan ke restoran nonmuslim? Jadi kepikiran kalo bertamu ke nonmuslim gimana ustadz kan suka disuguhin minuman atau makanan? Trus saya pernah denger kalo sembelihan ahli kitab itu halal. Gimana sebenarnya ustadz?

Sinar Agama Andri Kusmayadi, dengar dari siapa dan fatwa siapa?

Andri Kusmayadi Saya lupa ustadz dr siapanya. Jd sebenarnya gimana Ustadz?

Mati Kutu Ikut nyimak bang Andri...............

Sinar Agama Andri Kusmayadi, kok masih tanya yang sebenarnya? Apa jawaban-jawaban al-faqir di atas kurang sebenarnya?

Andri Kusmayadi Hehe..antum kok malah balik2in pertanyaan ana. Afwan ustadz ana itu belum tahu hukumnya makanya nanya. Ini ana konfirmasi lagi takut salah paham. Jadi, kita ga boleh ke restoran nonmuslim dan ga boleh memakan atau meminum yg disuguhkan mereka jika kita bertamu ke rumah mereka? Begitu Ustadz?

Sinar Agama Haroooommmmm mas Andri, he he .... Tentu kalau mengandung binatang sembelihan dan/atau mengenainya.

Andri Kusmayadi Oh nah jelas sekarang yg mengandung sembelihannya...Jd, kalo masalah gelas dan piring ngga usah khawatir misalnya bekas daging babi. Dipake untuk menyuguhi minum dan makanan meskipun minuman atau makanan teraebut tidak mengandung babi atau anggur?

Mati Kutu Nyimak ......

Sinar Agama Andri Kusmayadi, antum sepertinya lagi tidak fokus dari awal. Ketika saya mengatakan bahwa kafir tidak bisa dijadikan sandaran semestinya sudah tahu bahwa haram. Karena kafirnya bilang halal. He he...

Sekarang tambah tidak fokus lagi. Wong sudah dibilang tidak mengandungi binatang sembelihan atau terkenainya, eh malah mengatakan tidak perlu khawatir kalau kena babi atau minuman keras. Wallahi antum tidak fokus. Atau dari awal sudah terbawa apa-apa yang ada di benak antum. Coba antum kosongkan pikiran dulu, maka akan lebih mudah memahami lawan bicara/tulisan. Emangnya orang kafir yang tidak pernah makan babi dan mabok bir itu tidak pernah makan daging sehingga yang dikhawatirkan hanya kalau menyentuh bir atau babi mas Andri?

Sinar Agama Saya mungkin sudah tidak akan ke sini lagi karena sudah terlalu ke bawah. Kalau masih ada hal yang mau ditanyakan, silahkan di status/kiriman yang baru saja.

Andri Kusmayadi iya syukron ustadz nanti disambung di status baru...

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.