Tuesday, April 5, 2016

on Leave a Comment

Hadits: Syi'ah kami adalah yg berakhlak dg akhlak kami


Link : https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/hadits-syiah-kami-adalah-yg-berakhlak-dg-akhlakkami/483298831720028

Zaka Riya assalamualaikum saya mau tanya tentang ungkapan ''syi'atuna man yatakhollaku bi akhlakina'' dari mana asalnya dan ada di kitab apa trimakasih wassalamualaikum


Sinar Agama Zaka: Kata2 itu bermakna "Syi'ah kami adalah yg berakhlak dg akhlak kami."

Kalau kita lihat akhlak mereka as dan perintah2 mereka as yg lain, mk tdk bisa dipungkiri bhw mereka sangat taat kepada Allah dlm segala hukum2Nya hingga diumumkan Tuhan dlm Qur an sebagai maksum. Maksum artinya bersih dari dosa, dan bersih dari dosa, artinya bersih dari segala pelanggaran fikih dan hukum.

Kemudian, salah satu dari perintah hukum yg diberikan Tuhan dan Nabi saww serta para imam maksum as, adalah wajib bagi orang2 yg tdk spesialis ttg agama (bukan mujtahid) untuk menaqlidi/mengikuti yg spesialis/mujtahid dlm urusan2 fikih dan agama.

Karena itulah, kata2 imam maksum as yg lain yg banyak ditemui di kitab2 syi'ah dan yg mirip dg kata2 yg antum nukil itu, spt:

"Syi'ah kami adalah orang yg tertakwa di kampungnya." Artinya, yg paling taat dlm fikih dan hukum2 Tuhannya.


Zaka Riya assalamu alaikum trimakasih atas penjelasan nya ustad tapi yg saya ingintahu siapakah di antara ma'sumin yg telah mengatakan ungkapan itu ustad sebelumnya saya ucapkan terimakasih wassalaaomu alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.


Sinar Agama Zaka:

Kalau hadits yg antum tanyakan itu, spt-nya tdk ada. Tp yg maksudnya sama, mk ada spt hadits yg dikatakan imam Ali as yg menukil jg dari Nabi saww:

إن شيعتنا من شيعنا، واتبع أثارنا، واقتدى بأعمالنا

"Sesungguhnya syi'ah kami adalah yg mengikuti kami, mengikuti lampa2 kami dan mencontoh perbuatan2 kami." (Tafsir imam Hasan al-'Askari, 307; Bihaaru al-Anwaar, 68/154).

Ada jg yg dari hdh Faathimah as:

[قال عليه السلام:] قال رجل لامرأته: اذهبي إلى فاطمة عليها السلام بنت رسول الله صلى الله عليه وآله فسليها عني، أنا من شيعتكم، أو لست من شيعتكم؟ فسألتها، فقالت عليها السلام: قولي له: إن كنت تعمل بما أمرناك، وتنتهي عما زجرناك عنه فأنت من شيعتنا، وإلا فلا.

فرجعت، فأخبرته، فقال: يا ويلي ومن ينفك من الذنوب والخطايا، فأنا إذن خالد في النار، فان من ليس من شيعتهم فهو خالد في النار.فرجعت المرأة فقالت لفاطمة عليها السلام ما قال لها زوجها.فقالت فاطمة عليها السلام: قولي له: ليس هكذا [فان] شيعتنا من خيار أهل الجنة، وكل محبينا وموالي أوليائنا، ومعادي أعدائنا، والمسلم بقلبه ولسانه لنا ليسوا من شيعتنا إذا خالفوا أوامرنا ونواهينا في سائر الموبقات، وهم مع ذلك في الجنة، ولكن بعد ما يطهرون من ذنوبهم بالبلايا والرزايا، أو في عرصات القيامة بأنواع شدائدها، أو في الطبق الاعلى من جهنم بعذابها إلى أن نستنقذهم - بحبنا - منها، وننقلهم إلى حضرتنا(3).

Berkata imam Hasan 'Askari as: "SEorang lelaki berkata kepada istrinya: 'Pergilah kamu ke hdh Faathimah bintu Rasulillah saww dan tanyakan tentangku apakah aku ini syi'ah kalian atau bukan syi'ah kalian?' Kemudian ia -istrinya- bertanya kepada beliau as. Dan beliau as berkata: 'Katakan pada suamimu: Kalau melakukan apa2 yg kami perintahkan kepadamu dan menjauhi apa2 yg kami larang terhadapmu, mk kamu syi'ah kami. Tp kalau tidak, mk bukan syi'ah kami.'

Kemudian wanita itu kembali ke suaminya dan memberitahukannya. Dan suaminya berkata: 'Celakalah aku dan orang2 pelaku dosa dan kesalahan. Kalau begitu maka aku akan kekal di dalam neraka. Karena yg bukan dari syi'ah mereka, akan kekal di dalam neraka.'

Lalu si istri itu kembali lagi ke hdh Faathimah as dan mengabarkan tentang apa2 yg dikatakan suaminya. Lalu beliau as berakata: 'Katakan padanya: Bukan seperti itu. Sesungguhnya syi'ah kami itu adalah orang2 pilihan di surga. Sementara orang2 yg menyintai kami dan berteman dg teman kami dan bermusuhan dg musuh kami, dan menerima kami (wilayah/imamah) dg hati dan lisannya, bukanlah syi'ah kami kalau melanggar perintah2 kami dlm kewajiban dan larangan2 kami dlm kemaksiatan. Akan tetapi mereka akan tetap masuk surga setelah dibersihkan dari dosa2 mereka dg bencana2 dan derita2, atau dg suatu yg menyiksa dan berat di akhirat pada hari kiamat, atau disiksa di jahannam yg paling atas (tdk terlalu dalam) dg adzab2 hingga kami mensyafaati mereka karena cinta mereka kepada kami dan mengangkat mereka dari jahannam itu lalu mendekatkannya kepada kami.'." (ibid).




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.