Friday, March 11, 2016

on Leave a Comment

Bagaimana makna mendekatkan diri kepada Allah yg tertera dlm niat ibadah?


Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/952606678122572

Salam.
Bgmn makna mendekatkan diri kepada Allah yg tertera dlm niat ibadah?
Trims ust Sinar Agama
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Mendekatkan diri kepada Allah swt itu bisa bermacam bentuknya walaupun sama-sama bisa dibenarkan, misalnya:

1- Mendekatkan diri kepada Allah dalam artianya, menaatiNya dan menjauhi syaithan dan hawa nafsu yang menjauhkan dariNya. Begitu pula menjauhi kebodohan yang bisa menjauhkan manusia dariNya.

2- Mendekatkan diri kepada Allah dalam artian, mendekatkan diri kepadaNya yang Maha Suci dari segala kekotoran. Karena itu, dengan shalat atau ibadah yang diniatkan seperti itu, memiliki maksud agar diri kita suci dari dosa, kebodohan dan hawa nafsu serta pengaruh syaithan dan manusia serta jin yang berusaha mempengaruhi diri kita menjauhi keSucianNya dengan membuat diri kita kotor akibat dosa, kebodohan dan hawa nafsu serta lain-lainnya itu.

3- Mendekatkan diri kepada Allah dalam artian mendekatkan diri pada ampunan dan ridhaNya.

4- Mendekatkaan diri kepada Allah dalam artian mendekatkan diri pada balasan pahala dan surgaNya serta menjauhkan diri dari dosa dan nerakaNya.

5- Mendekatkan diri kepada Allah dalam artian meniadakan diri. Ini yang paling tinggi dalam niat mendekatkan diri kepadaNya itu. Sebab maksudnya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Tidak Terbatas dimana memiliki konsekuensi bahwa kalau kita masih mengaku ada dan memiliki kesempurnaan serta kebaikan, walaupun dari DiriNya, maka akan tetap menjadi pembatasNya. Karena itu, dekat padaNya Yang Tidak Terbatas adalah sirnanya diri kita sendiri. Ini yang disebut hakikat 'ubudiyyah atau hakikat keberbudakan yang memiliki arti Ketidakpemilikan apapun.

Sinar Agama .

Catatan:
Jangan pernah memaksakan diri untuk meniatkan dengan niat pada poin 5 di atas. Sebab kalau kita masih menyukai selainNya sekalipun halal, seperti menyukai satu makanan atau pakaian saja, sudah tidak akan bisa meniatkan diri dengan yang ada di poin 5 di atas. Niatnya sih boleh-boleh saja, dengan harapan bisa diusahakan lebih kuat dan diberi inayah olehNya. Tapi memaksakan dalam hati, khayalan, ucapan, penulisan, cita-cita, perbuatan dan semacamnya, adalah sesuatu yang tidak diajarkan agama dan juga akal sehat. Sebab kalau masi menyukai dunia halal ini, maka bagaimana mungkin bisa meniada dan menfanaa'? Wassalam.

Khommar Rudin
اللَّهُمَّے صَلِّے عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِے مُحَمَّدٍ
وعَجِّلْے فَرَجَهُمْے
Lihat Terjemahan

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.