Tuesday, March 22, 2016

on Leave a Comment

Bagaimana mengidentifikasi diri jika terkena penyakit ria, ujub, iri dan dengki dan mohon solusinya?


Link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/959548517428388

Salam.
Bagaimana mengidentifikasi diri kalo2 memiliki sifat:
a. ria
b. ujub
c. iri & dengki
Bagaimana mencegah memilikinya dan solusi menanggulangi kalau memiliki sifat tersebut.
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Mekar Sari Dua Belas Salam dan terimakasih pertanyaannya:

a- Lihat di hati yang sejujurnya ketika mau melakukan sesuatu yang baik atau ibadah, apakah HANYA karena Allah atau hanya untuk selainNya atau untukNya dan selainNya. Kalau HANYA karena DiriNya, maka sudah masuk dalam ikhlash. Kalau hanya untuk selainNya walau Dia terbayang juga dalam hati dan akalnya, maka masuk dalam riya' secara mutlak. Kalau untukNya dan selainNya, maka ini juga riya' sekalipun tidak mutlak, akan tetapi yang saya pahami, amalnya tidak memiliki pahala.

Yang perlu ditambahkan bahwa riya ini, baik mutlak atau tidak mutlak (bercampur = syirik) adalah sekaligus dosa di samping membatalkan pahala perbuatan baik.

Ada lagi yang perlu ditambahkan di sini, yaitu kalau suatu amalan itu dilakukan dengan ikhlash, lalu terjadi riya' setelah selesai, maka ada sebagian ulama atau bahkan mungkin banyak ulama yang berpendapat tidak batalnya pahala yang telah dilakukannya sekalipun riya' yang dilakukan belakangan ini adalah suatu dosa yang harus ditaubati. Tapi ada juga yang berpendapat hilangnya pahala yang telah dilakukan tapi kalau taubat dimungkinkan untuk dikemablaikan padanya karena dulu sudah ikhlash ketika melakukan kebaikannya. Apapun itu, jangan meremehkan riya' ini walau untuk perbuatan yang telah lalu dan kalau terjadi maka hendaknya selalu melakukan taubat dan tidak putus asa untuk terus mengharap pahala dariNya.

Sedang riya' yang terjadi pada saat melakukan perbuatan baiknya, kalupun taubatnya tetap wajib, akan tetapi taubat ini hanya dapat menghilangkan dosa riya'nya. Sedang amalannya, karena dari awal sudah tidak mengandungi pahala, maka taubatnya tidak bisa mendatangkan pahala yang memang tidak ada, bukan hilang seperti yang sebelumnya di atas.

b- 'Ujub juga seperti itu. Tanyakan di dalam hatinya apakah dalam hatinya menyanjung diri, baik disertai dengan meremehkan orang lain atau tidak. Kalau tidak menyanjung diri atau kagum diri, maka insyaaAllah tidak 'ujub. Apapun itu, belajar terus dan terus, terutama akidah dan Sifat-sifat Tuhan, apalagi secara filsafat dan irfan, merupakan hal yang sangat baik untuk menghilangkan 'ujub atau dapat membentengi diri darinya.

Mekar Sari Dua Belas .

3- Iri dan dengki lebih mudah mendeteksinya. Kalau kita sampai pada tingkatan aktifitas untuk menghilangkan dan/atau mengurangi kebaikan yang dimiliki orang lain, maka ini sudah termasuk pada iri dan dengki yang diharamkan. Tapi kalau tidak sampai pada tingkatan aktifitas, maka masih belum masuk dan belum dosa.

Untuk menghilangkan dengki dalam hati yang belum dosa, atau supaya tidak sampai pada tingkatan aktifitas yang diharamkan, maka pujilah kebaikan orang yang kurang disenanginya itu. Kalau dia bicara maka hadapkan wajah padanya dan dengarkan dengan baik kata-katanya. Ini anjuran dari ulam akhlak. Wassalam.

Khommar Rudin
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Lihat Terjemahan

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.