Friday, March 25, 2016

on Leave a Comment

Apakah untuk mencapai ilmu huduri harus lewat ilmu husuli dulu? (metode mengenal dan mencintai tuhan).


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=893485620764896&id=207119789401486

Salam ustd.semoga selalu diberi kesehatan
Mau bertanya,(sebelumnya maaf kalau pertanyaan sy sudah pernah dibahas, saya sudah coba mencari link nya tapi blm ktemu) menyambung dari pertanyaan menyangkut mungkinkah manusia tergila gila pdNya kalau surga dan neraka tdk ada.
Dari jawaban ustd mengenai mencintai agama tanpa iming iming surga,bisatercapai ketika tauhidnya sudah mencapai huduri setelah husuli argumentatif.
Pertanyaan
1. Apakah untuk mencapai ilmu huduri harus lewat ilmu husuli dulu? Karena pemahaman saya ilmu huduri adalah ilmu yang hadir di jiwa tanpa konsep mental. Saya terbayang bayi yang bisa merasakan sakit walau dia tidak tahu konsep sakit. Jadi dia bisa menghadirkan sakit(huduri) tanpa mengetahui konsep sakit(husuli). Mohon bisa dikasih pencerahan mengenai buat sy mengenai hal ini
2. Kalau jawaban no 1 iya, apakah proses ini dilalui semua manusia, misal apakah ilmu huduri nabi juga sebelumnya melewati ilmu husuli
trims
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Sudah sering dibahas. Ilmu Hudhuri itu banyak. Yang kita bahas ilmu tentang Tuhan dan tauhidNya. Karena itu mesti lewat argumentasi baru menghudhurikan dengan aplikasi dan amalan. Hushulinya tidak perlu terlalutinggi sekalipun kalau tinggi semakin mudah mencapai Hudhuri yang hakiki. Sebab banyak Hudhuri yang palsu yang datang dari khayalan sendiri atau syaithan yang mana sulit diketahui palsunya kalau tidak berilmu tinggi di Hushulinya.

Kalau berHushuli dengan kopi yang diminum saja sudah cukup. Misalnya kopi yang diminum itu tidak mungkin ada kalau tidak ada yang memasaknya. Kalau kopi saja seperti itu apalagi alam semesta. Alam semesta yang super hebat ini sudah pasti dicipta Tuhan Yang Maha Hebat.

Karena Tuhan Maha Hebat maka Dia yang layak dicintai dan ditaati seerta diidamkan, bukan dunia fana.

Kalau Hushuli ini saja yang diamalkan hingga menjadi Hudhuri dan Substansi hingga tidak bisa terpisakan dari dirinya dari sisi aplikasi itu, maka orang seperti itu sudah terbang ke derajat yang tinggi.

Masalahnya kita ini masih melebihmaniskan madu dari mengingatNya, melebihlezatkan dunia dari shalat dan taat padaNya. Lebih melihat nyata selainNya dari DiriNya. Dan seterusnya.

2- Sudah dijawab dengan jawaban sebelumnya. Kalau tentang nabi-nabi maka biasanya sudah berguru ke nabi-nabi sebelumnya. Misalnya nabi Muhammad sudah mendapatkan ajaran nabi Ibrahim as yang tersisa dari ajaran sebelumnya. Tentu saja argumentasi keTuhanan dan tauhid itu adalah akal. Jadi, sekalipun tidak melalui para nabi, juga bisa dijangkau oleh semua orang. Silahkan rujuk catatan yang berjudul "Pokok-pokok dan Ringkasan Ajaran Syi'ah".

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.