Friday, October 14, 2016

on Leave a Comment

Menyekutukan Allah dalam Aqidah, fiqih dan Cinta.

Link : https://www.facebook.com/andika.yudhistira.505/posts/1243214939075163

Salam ustad,
Saya pernah baca macam-macam menyekutukan Allah sebagai berikut :
1. Menyekutukan Allah dalam Aqidah yaitu dengan menyembah selain Allah
2. Menyekutukan Allah dalam fiqih dengan mengingkari fiqih
3. Menyekutukan Allah dalam cinta yaitu dengan mencintai selainNya
Mohon penjelasan lebih rinci ustad..
Oh ya saya lupa dimana catatan tersebut sudah saya cari-cari tapi tidak ketemu, tapi seingat saya seperti itu mohon koreksi jika salah.
Trims Ustad Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Torik Ismail Intinya yang harus dipahami makluk yg berupa atom berada di alam semesta jgn merasa ada deh?jangan merasa bisa mengatur,,atau raja,berilmu,,dll yg paling bagus meras tdk ada,,tdk punya,fakirr dll

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Menyekutukan Tuhan itu bisa berupa Dzat dan Sifat. Yang Dzat seperti tidak mengimaniNya, mengimani selainNya, mengimaniNya dengan selainNya sebagai Tuhan (menyekutukanNya), dan semacamnya.

Sedang menyekutukanNya dalam sifat seperti, tidak mengimaniNya dengan seluruh sifat-sifat miliaNya, tidak mengimani dengan benar arti sifat-sifatNya, membagi-bagiNya, meyakiniNya berubah-rubah, DzatNya beda dengan SifatNya, berbilang dalam DiriNya, dan semacamnya.

2- Menyekutukan Allah dalam fiqih seperti mengingkari fiqihNya, melanggar perintahNya, tidak melakukan kewajiban fiqih yang diberikanNya (seperti shalat), melakukan fiqih dengan pandangannya sendiri sementara dia bukan mujtahid, bermaksiat kepadaNya, dan semacamnya.

3- Sudah benar yang antum tulis.

Catatan:

Semua bentuk syirik itu tidak mesti masuk neraka dan sebuah dosa. Jangan seperti Wahabi dalam memahami agama. Karena Wahabi begitu mendengar kata syirik, sudah kafir. Persis seperti pendahulunya sesuai dengan yang dinukilkan ke kita, yaitu Khawarij.

Syirik seperti dalam fiqih, misalnya maksiat dan melakukan dosa, tidak menyebabkan masuk neraka secara pasti dan kalau masukpun tidak akan selamanya (tidak seperti syirik dalam Dzat misalnya). Bisa saja dosa maksiat selain syirik dalam Dzat itu, diampuni Tuhan, atau dikalahkan dengan perbuatan baik lainnya yang dimiliki si pendosa tersebut.

Andika Baik ustad, Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.