Tuesday, March 14, 2017

on Leave a Comment

Penjelasan mengenai Nabi dan Ahlul Baith adalah Alquran berjalan

Salam ustadz,
Nabi dan Ahlul Baitnya merupakan Quran yg berjalan.
Apakah dalam ibadahnya juga melalui tahapan seperti beribadah karna mengharap surga lalu terus meningkat kearah tingkatan ibadah karna cinta atau langsung ibadahnya karna cinta ?
Kalau tidak,apakah maksud Nabi sebagai Quran yg berjalan pada bagian terbaiknya saja seperti difirmankan : IKUTILAH YANG TERBAIK DARI APA YANG DITURUNKAN PADAMU DARI TUHANMU
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Sebenarnya pertanyaan antum ini bisa dijawab dengan mudah dan global. Yaitu, kalau seseoran memiliki harta satu milyar Rupiah, maka sudah pasti di dalamnya ada satu Rupiahnya dimana satu Rupiah ini dimiliki oleh
 orang yang paling miskin.

2- Kalau mau dijawab dengan lebih rinci dan filosofis, maka bisa dilihat dari dua sisi pandang:

a- Gerak.

Gerak itu bisa dibagi pada dua bagian secara global:

a-1- Gerak Materi, yaitu gerakan materi yang kita lihat ini, seperti gerakan amal-amal dan perbuatan kita, gerakan belajar kita, gerakan pohon, air dan seterusnya. Di sini, proses geraknya benar-benar materi walau yang penggeraknya adalah ruh yang ada pada masing-masing materi tersebut sebagaimana sudah sering dijelaskan bahwa setiap materi apapun, memiliki ruh.

a-2- Gerak Ruh, yaitu gerak ruh yang non materi itu dalam bungkusan materi. Sebab ruh, sekalipun non materi dan di non materi tidak ada gerak, tetap memiliki gerakan manakala masih berhubungan dengan materi, seperti manusia ketika masih hidup. 

Penyimpulan Tinjauan dari Sisi Gerak:

- Gerak materi itu lambat dan teramat terikat dengan waktu, sekalipun secepat kecepatan sinar. Sedang gerak ruh atau non materi itu, super cepat dan bisa lebih cepat dari kecepatan sinar. 

- Kalaupun para Makshumin as itu berproses gerak ruh dari meninggalkan dosa, makruh, mubah, suka surga, suka 'Arsy dan apa saja selain Allah swt, tentu saja prosesnya itu teramat cepat yang jauh melebihi kecepatan sinar. 

- Sebenarnya, tidak ada maqam tinggi yang dicapat tanpa mencapai dahulu maqam di bawahnya. Karena itu bisa dipastikan bahwa Makshumin as juga berproses. Akan tetapi, kecepatan prosesnya melebihi kecepatan sinar.

- Kalau antum masih ingat catatan yang menerangkan bahwa semua orang pasti masuk neraka tanpa kecuali sekalipun para nabi/rasul as sesuai dengan firman Tuhan di QS: 19:71, akan tetapi mereka yang shalih apalagi pada nabi as dan imam as, teramat cepat melaluinya dan sama sekali tidak terasa panas nerakanya. Nah, karena akhirat itu hakikat dunia ini, atau batin dunia ini, maka begitu pula proses orang-orang suci di dunia ini. Yaitu terproses dari bawah ke atas, akan tetapi secara lebih cepat dari kecepatan sinar. 

b- Hakikat Qur an.

Sinar Agama .

b- Hakikat Qur an:


Sebagaimana maklum Qur an itu memiliki tingkatan. Tingkatan ini bisa dibagi pada dua bagian secara global:

b-1- Tingkatan antara zhahir dan zhahir Qur an. Misalnya ayat yang mengatakan: "Katakan: 'Aku berlingdung kepada Tuhan yang mencipta.'." dan ayat yang mengatakan: "Kemana saja kamu berpaling maka akan melihat Wajah Allah."

b-2- Tingkatan zhahir dan batin. Sebagaimana hadits Nabi saww yang mengatakan bahwa setiap ayat dari Qur an memiliki bintang-bintang dan setiap bintang-bintangnya memiliki bintang-bintang yang lain. Dan beliau saww juga menegaskan bahwa keajaiban dan makna Qur an itu tidak terbatas (baca: tidak terbatas dilihat dari sisi kebermuaraanya yang dari Tuhan yang tidak terbatas, bukan Qur an itu sendiri yang tidak terbatas).

Penyimpulan Tinjauan Hakikat Qur an:

- Qur an naatiq atau yang berbicara yang sebagai julukan dan sifat Makshumin as (Nabi saww dan Ahlulbait as) adalah dalam segala tingkatan dan derajatnya, baik antara sesama zhahir atau antara zhahir dan batin, atau batin dan batin yang lain ayat, atau batin dan batin sesama ayat. Karena itulah hanya Makhumin as yang bisa memahami Qur an dalam segala seginya sebagaimana Tuhan menfirmankan di QS: 56: 77-79:

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79)

"Sesungguhnya dia adalah Qur an yang mulia (77) (berada) di dalam kitab yang terpelihara (Lauhu al-Mahfuuzh) (78) Tidak dapat menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci/makshum (79)."

Meraka as itulah jalan lurus yang tidak ada campuran salah sedikitpun (wa laa al-dhaalliin) yang kita minta setiap hari. 

- Sebagaimana uang dalam jawaban pendek pertama di atas, para Makshum as ketika memiliki yang tertinggi, maka mereka juga memiliki yang di bawahnya. Karena itulah nanti setiap orang di surga, dapat bertemu dengan Makshumin as sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Semoga Tuhan mewujudkannya untuk kita semua, amin. 

- Apapun proses dari bawah yang Makshumin as lakukan dan capai, semuanya terjadi lebih cepat dari kecepatan sinar yang materi. 

Semoga sudah tidak ada yang keluputan dan semoga kita bisa mewujudkan semua ilmu-ilmu yang kita kaji ini dalam kehidupan nyata, baik jasmani dan ruhani kita, amin.

Ali Asytari Jadi,semuanya berproses.tetap dari bawah.cuma perbedaannya dari kecepatannya.

Dalam Qs 19:71 semua nabi melalui neraka.cm karna cepatnya,mk neraka tak berarti apa-apa disebabkan cepatnya.

Di ayat itu juga saya memahami karna proses cepatnya melintasi neraka sama juga ketika para Maksumin melintasi secepat melebihi kilat tingkatan2 ibadah ketika di dunia.
Di ayat itu juga saya memahami,yang menyebabkan manusia mampir dineraka karna hatinya juga mampir pada Dunia/keinginan2 yang bukan Tuhan.
Dari ayat itu pula saya memahami dari penjelasan ustadz bahwa dunia /keinginan(yang tentunya bertentangan dengan akal) adalah zahirnya neraka.

Tolong di koreksi ustadz pemahaman saya dari penjelasan ustadz.
Dan juga tolong kalau ada yg salah dari huruf2 tulisan saya di protes lagi.jangan di biarkan berlama2 dalam kesalahan karna saya tidak enak merepotkan/menyusahkan editor.
Begitu pula kalau ada pertanyaan saya yang dianggap tidak penting.langsung saja katakan supaya saya tidak berlama2 dalam ketidakpentingnya tanyaan saya.
Maaf....

Sinar Agama Ali Asytari, :

a- Dari mana pemahaman ini:


"Di ayat itu juga saya memahami,yang menyebabkan manusia mampir dineraka karna hatinya juga mampir pada Dunia/keinginan2 yang bukan Tuhan." ???

Berarti para nabi as dan imam as, pernah menyintai dunia dan berpaling dari Tuhan?

Jauh sekali lompatan ini. Istighfar ma ki, ke he ...

Semua wajib melewati neraka karena jalan ke surga itu mesti melalui neraka. Seperti masuk ke surga juga harus melalui kehidupan dunia. Jadi, untuk ke surga harus melalui kehidupan dunia, lalu alam kubur, lalu neraka, lalu surga. 

b- 

"Dari ayat itu pula saya memahami dari penjelasan ustadz bahwa dunia /keinginan(yang tentunya bertentangan dengan akal) adalah zahirnya neraka."

Dunia itu ada dua makna, ada yang baik dan ada yang jelek. Yang baik adalah ciptaan dunia ini. Yang jelek adalah cinta dunia. Cinta dunia, sering dikatakan dunia. Ciptaan tidak jelek, harta tidak jelek. Dunia yang jelek dalam padangan akal dan Islam adalah cinta dunia.

Ali Asytari Untuk poin b saya puas dg penjelasan ustad bahwa dunia terbagi dua: dunia yang materi dan dunia yang berupa cinta dunia/keinginan.

Klw masalah pemahaman saya dapat dari mana,ya tentunya dapat dari penjelasan ustadz yang mengatakan: para Nabi dan Maksu
min terlalu cepat melaluinya sehingga tak terasa panas nerakanya.
Nah,karna terlalu cepat maka tak terasa panas neraka,berarti kalau lambat bisa merasakan panasnya.
Terlebih kalau mampir.

Untuk masalah nabi melakukan dosa,sebelum saya bertemu syiah pun saya merasa tidak enak/tdk puas hati kalau nabi dipahami berbuat dosa atau kesalahan. Sebab adanya fikiran bahwa NABI ADALAH SURI TAULADAN.
Jadi,tujuan pertanyaan saya diatas adalah ingin mencapai kepuasan hati dengan berlandaskan dalil.

Maaf ustadz,kalau nyambung lagi.
Semua itu yang aku pahami.dan selagi ada ustadz yang bisa meluruskan setiap pahaman saya yang salah/keliru.




Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1164276687019120


0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.