Wednesday, March 22, 2017

on Leave a Comment

Mohon pencerahannya Apa yang dimaksud dengan "sesungguhnya Alloh menciptakan manusia dalam sebaik baiknya bentuk" ?

Salam ustadz.. Mohon pencerahannya "sesungguhnya Alloh menciptakan manusia dalam sebaik baiknya bentuk" dan kalo saya tidak salah tangkap pak ustadz pernah menyampaikan bahwa manusia itu di posisi yang paling tidak sempurna di alam cipta namun manusia lah yang punya potensi untuk mencapai makom paling sempurna di alam cipta. Yang jadi pertanyaan saya maksud dari sebagus bagus bentuk itu seperti apa pak ustadz.. Matursuwun atas pencerahannya..
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: 

1- Seingatku saya tidak pernah mengatakan bahwa manusia ada di posisi paling tidak sempurna.


2- Bukan hanya manusia yang dicipta sebagai sebaik-baik ciptaan, melainkan semua makhluk sudah diciptakan sesuai dengan kondisi terbaiknya. Dalam QS: 32:7, Allah berfirman:

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ

"(Tuhan) Yang mempalingbaguskan semua ciptaanNya."

3- Maksud dari paling bagusnya ciptaan itu adalah bahwa semua makhluk sudah dicipta dalam kondisi paling sempurnanya sesuai dengan esensi dan tujuan serta hikmah penciptaannya masing-masing. 

4- Mungkin sebagian orang bertanya bahwa apakah tidak ada kemungkinan lagi keadaan yang lebih bagus dari yang ada sekarang ini?

Jawabannya, tidak ada. Lalu mungkin penanya itu akan bertanya lagi, bukanlah kalau begitu berarti Tuhan terbatas kekuasaanNya?

Jawabannya, tidak terbatas. Kekuasaan Tuhan tetap tidak terbatas, akan tetapi makhluklah yang terbatas dilihat dari maksimal kebaikan termungkinnya. Lagi pula, kalau kondisi lebih baik dari yang ada ini masih ada, maka berarti Tuhan membatasi rahmatNya, atau dengan kata lain yang tidak sopan adalah berarti Tuhan bakhil atau takut kehabisan kemampuan dan/atau bahkan tidak tahu ada kondisi yang terbaik itu (na'udzubillah). Nah, karena Tuhan tidak mungkin kikir, bakhil dan tidak tahu itulah, maka sudah pasti semua ciptaan yang ada ini sudah dicipta dalam kondiri terbaiknya. Lagi pula, Tuhan sendiri yang mengatakannya seperti di ayat di atas itu. 

5- Sedang manusia, memiliki dimensi materi/badani dan ruhani/non-materi. Dari kondisi materinya, memang berada di urutan terbawah dibanding dengan wujud-wujud non materi murni seperti barzakhi/malakuuti dan akli/jabaruuti. Akan tetapi karena memiliki dimensi materi itulah maka manusia bisa meninggikan derajatnya melebihi semua wujud non materi murni itu. Materi pembawa potensi, karena itu yang tidak memilikinya maka tidak memiliki dimensi potensi. Non materi murni, semua yang dimilikinya adalah semua kesempurnaannya, tidak bisa lagi menaikkan diri. Disebabkan ketidakpemilikannya terhadap materi yang mengemban potensi.

Mohamad Misrundiewirya Matursuwun pencerahannya pak ustadz..

Mohamad Misrundiewirya Nuwunsewu.. Pertanyaan susulan pak... Jika kita bermimpi bertemu dengan seorang yang telah meninggal dunia apakah itu benar benar arwah orang tersebut.. ? Dan apakah alam mimpi itu termasuk bagian dari alam barzahi pak ustadz..? Trms ats pencerahannya salam..

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya, :

1-2- :


A- Alam barzkah itu ada dua macam:

a- Barzakh Menyambung (muttashil): Yaitu barzakh yang menyambung dengan ruh kita atau barzakh yang ada di ruh kita sendiri. Barzakh kan artinya memiliki sifat-sifat materi akan tetapi tidak memiliki materialnya (matter). Bentuk-bentuk, rasa-rasa, warna-warni dan seterusnya, dimiliki wujud-wujud barzakhi. Barzakhi hanya tidak memiliki matter-nya atau material atau bendawiyyahnya.

b- Barzakh Terpisah (munfashil): Yaitu barzakh yang ada di alam selain ruh kita, seperti malaikat biasa (bukan malaikat tinggi yang disebut Jabaruut atau Akal). Ruh orang yang meninggal juga dikatakan barzakah munfashil/terpisah. Karena itu dalam istilah hadits juga dikatakan barzakh walau maksud hadits secara lahiriah adalah barzakh antara alam dunia dan akhirat. Barzakh artinya pertengahan. Kalau barzakh filsafat, artinya pertengahan antara alam materi dan non materi murni yang biasa disebut malaikat tinggi atau Jabaruut dan Akal. Namun demikian, kedua esensi barzakah dalam kedua istilah itu, pada hakikatnya adalah satu dan sama. 

B- Ketika kita bermimpi atau melamun dan membayangkan sesuatu misalnya membayangkan wajah ibu kita yang sudah meninggal atau yang jauh dari kita, maka yang kita lihat dalam mimpi dan bayangan kita itu adalah Barzakh Muttashil/Menyambung. 

C- Namun demikian, Barzakh Menyambung itu, kadang memang sedang menerima efek atau berhubungan dengan Barzakh Terpisah. Bisa saja Barzakh Terpisah itu yang sedang memberikan efek seperti ilham dengan ijin Allah, atau sesama barzakhnya saling berhubungan seperti ruh orang tua kita yang telah meninggal. 

D- Apapun mimpi itu, tetap memiliki maknanya tersendir, apakah mimpi yang sedang melihat barzakhnya sendiri (muttashil) atau barzakhnya orang atau wujud lain (munfashil). 

E- Dengan uraian di atas, maka terjawabkan satu pertanyaan antum tentang apakah mimpi melihat orang tua yang sudah meninggal itu benar-benar mereka atau bukan. Jawabannya, bisa iya dan bisa bukan. Akan tetapi bagaimanapun, tetap memiliki makna.

F- Dengan penjelasan di atas itu pula, maka pertanyaan ke dua antum sudah terjawab. Yaitu bahwa alam mimpi itu adalah barzakh tanpa keraguan. Yang tidak bisa dipastikan adalah apakah mimpin yang sedang terjadi itu, di waktu itu, adalah Barzakh Muttashil atau Munfashil.




Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1177089275737861




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.