Wednesday, March 8, 2017

on Leave a Comment

Pengertian kotor dan perbuatan apa saja yang dapat membersihkan dan mengotori jiwa?

Galih ke Sinar Agama
31 Januari
Salam.mas ustad mau bertanya nih
1. Perbuatan2an apakah yg bisa mengotori akal dan jiwa.
2. Amal2 apakah yg bisa membersihkan akal dan jiwa.salam.
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih perkenannya telah memindah pertanyaan di kolom lain ke sini. Sekarang ana akan pindahkan jawabannya ke sini:

Salam dan terimakasih pertanyaannya: Gini saja, saya biasa pakai nomor-nomor juga kalau menjawab (perpoin), tapi saya ak
an jawab perpoin pertanyaan antum itu dengan perpoin sendiri dari saya. Pokonya akan saya usahakan terjawab dua-dua poin pertanyaan antum itu, dengan poin-poin yang akan diberikan. Intinya, poin-poin saya tidak akan mengikuti poin-poin antum kecuali di kesimpulannya nanti, itupun mungkin pakai nomor berbeda. Harap maklum. Sebab ada hal-hal yang perlu saya poin-poinkan dulu mencakupi kedua poin antum di atas itu secara bersamaan. Itu repotnya he he ...afwan. Poin-poin yang saya maksud adalah sebagai berikut:

1- Kotor itu maknanya yang jauh dari Dzat Allah Yang Maha Suci dari Segala Kekurangan.

2- Kotor itu, dibagi menjadi dua secara global:

a- Kotor Secara Filosofis: Yakni secara hakiki, kewujudan dan kenyataan di hadapan Dzat Allah Yang Maha Suci dari Segala Kekurangan. Artinya bukan kotor akhlaki, nilai moral dan semacamnya. Kotor ini dibagi kepada beberapa bagian:

a-1- Sangat kotor. Yaitu sangat jauh dari keMahaSucianAllah dari Segala Kekurangan, yakni Materi. Materi ini dikatakan sangat jauh dari Tuhan Yang Maha Suci dari Segala Kekurangan seperti keperluan pada bagian (karena Dia tidak memiliki bagian-bagian) karena meteri terikat pada ruang dan waktu serta pada setiap unsur dan bagian-bagiannya. Satu atom saja, sudah terikat pada jutaan bagian yang dimilikinya seperti sel atau DNA, apalagi kalau satu tetes air, satu pohon, satu manusia, satu gunung, satu bumi, satu tatasurya, satu galaxi, satu apa lagi dan satu alam semesta.

a-2- Kotor. Yaitu wujud-wujud non materi yang Barzakhi. Sebenarnya kotor ini karena dibandingkan dengan Allah Yang Maha Suci dari Segala Kekurangan. Tapi kalau dibandingkan dengan materi, maka mereka jauh sekali lebih suci dari materi. Alam Barzakh ini juga dikenal Alam Malaikat/malakuut, Alam Idea, Alam Mutsul dan semacamnya sebagaimana sudah sering dijelaskan.

a-3- Setengah Kotor. Yaitu wujud-wujud Jabaruut alias Non Materi Akli yang dimulai dari Akal-akhir (Lauhu al-Mahfuuzh) sampai dengan makhluk pertama yang disebut dengan Akal-satu atau Nur-Muhammad. Ingat, sekali saya katakan bahwa yang non materi itu dikatakan kotor hanya karena dibandingkan dengan Allah Yang Maha Suci dari Segala Kekurangan.

Catatan: Jarak antara yang kotor dengan Allah, itu juga tidak terbatas sebagaimana Dia Tidak Terbatas. Jadi, kalau dibagi pada tiga hal di atas, itu bukan berarti yang Kotor atau Setengah Kotor itu sudah dekat atau lebih dekat pada Allah, sama sekali bukan. Sebab semua makhluk itu jaraknya dengan Khaaliq, juga tidak terbatas sebagaimana Dia sendiri. Karena itu pembagian itu hanya pengkondisian antar makhluk itu sendiri, sebenarnya.

Sinar Agama .

b- Kotor Secara Syari'at (nilai, norma, akhlak). Maksudnya adalah yang dalam pandangan nilai akal terutama agama, mengandungi aib, dosa, tidak disukai, kurang disukai, dan/atau kurang sempurna dan seterusnya. Sebenarnya kotor ini yang antum tanyakan
 akan tetapi karena kedua kotor itu saling menyangkut, maka saya terangkan dulu kotor poin (a) di atas dan juga hitung-hitung sebagai ulangan dari keterangan yang sudah-sudah.

Kotor secara syar'i ini dibagi secara global pada tiga sebagai berikut:

b-1- Kotor Dosa. Yaitu kotoran yang menjauhkan diri dari Inayah dan Ridha Allah swt dan bahkan membuat murka Dia swt. Bisa juga dikatakan kotoran yang menjauhkan diri dari surga (Ingat, kalau tidak disyafaati Allah, para nabi/rasul as dan para imam as serta para syahid dan semua yang diberikan jatab syafaat oleh Allah dimana semua itu dalam penerapannya nanti di akhirat atau kadang di dunia, sesuai dengan ijinNya pula). Kotor Dosa ini dibagi menjadi beberapa bagian:

b-1-a- Kotor Dosa Akidah: Yaitu yang melanggar akidah dengan sengaja dan atau setengah sengaja seperti malas belajar padahal dirinya tahu kalau tidak mengetahuinya sementara kebenaran sudah sampai kepadanya atau bisa dicapai dengan mudah.

Kotor ini dibagi pada banyak bagian yang tidak terhingga, seperti (Ingat, semuanya dengan sengaja atau semi sengaja seperti yang sudah diterangkan):

Dosa mengingkari keimanan pada Allah; mengingkari Nabi saww atau para nabi as; mengingkari Qur an dan kitab-kitab Allah swt; mengingkari Imamah Makshum/Raasyidiin as; menginggakari malaikat atau para malaikat; mengingkari AdilNya; mengingkari hari akhir; mengingkari ini dan itu yang banyak sekali bentuk dan derajatnya, baik pada keimanan pokok/dasar/ushuuluddin atau keimanan cabang/furu'ul-ushuul.

b-1-b- Kotor Dosa Fiqih: Yaitu yang melanggar ketentuan hukum-hukum Tuhan dengan sengaja atau semi sengaja dan seterusnya sebagaimana di atas (b-1-a).

Kotor ini juga dibagi kepada jutaan dan milyaran bagian dan derajat sebagaimana kotor poin (b-1-a) di atas, seperti: Dosa sangat besar seperti membunuh dan memperkosa; dosa besar; dosa kecil (ingat, meremehkan dosa kecil adalah dosa besar, mengulang-ulangnya juga demikian).

b-2- Kotor Bukan Dosa. Yaitu kotoran yang menjauhkan diri dari inayah Allah di atas maqam surga yang dimulai dari maqam Lauhu al-Mahfuuzh sampai ke Akal-satu.

Kotor ini juga punya milyaran tingkatan seperti: Makruh keras; makruh ringan; cinta/suka kepada yang mubah, suka pahala, suka surga, suka karamah, suka bidadari, suka Lauhu al-Mahfuuzh, dan suka apa saja selain Allah swt. Pada masing-masingnya itu terdapat milyaran tingkatan, misalnya suka mubah. Di sini berapa mubah, sejauh apa sukanya dan seterusnya. Karena itu derajat manusia itu sesuai dengan keberadaan manusia dan maqam yang tersedia, lebih banyak lagi tentunya.

Catatan:
- Jangan pernah lupa bahwa sejauh dan setinggi apapun maqam seseorang atau makhluk, jaraknya dengan Sang Khaaliq, juga tidak terbatas sebagaimana jarak makhluk di atas.

- Paling tingginya makhluk (sebagaimana sudah sering dijelaskan) adalah yang paling hinanya di hadapan Sang Khalik. Yakni paling merasa papa, paling merasa tidak punya apapun, merasa tidak memilki harga diri, dan semacamnya sementara dalam taqwa malaikatpun tidak sampai kepada derajatnya.

Sinar Agama .

3- Sedang Suci, maka lawanan dari Kotor di atas, baik definisi atau darajat-derajatnya. Tinggal dibalik saja.


4- Jawaban Soal:

4-1- Perbuatan yang bisa mengotori akal adalah hal-hal kotor di atas itu, baik yang menyangkut akidah, fiqih dan semacamnya dan sesuai dengan tingkatan masing-masing.

4-2- Sedang perbuatan yang bisa membersihkan akal, adalah kesucian yang merupakan lawanan dari kekotoran di atas.

5- Catatan:
a- Walaupun derajat semua kotor dan kesucian yang bisa mengotori dan membersihkan akal itu tidak bisa dihitung, akan tetapi secara global seperti yang sudah diterangkan di atas itu.

b- Para Makshumin as sempat memberikan pembagian dan arahan global yang diistilahkan dengan Tentara Akal dan Tentara Kebodohan. Yaitu diglobalkan menjadi 40 tentara akal dan kebodohan. Imam Khumaini ra sendiri pernah mensyarahi hadits tersebut dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di sekitaran tahun 90-an. Silahkan mencari dan mempelajarinya, semoga menemukan yang antum cari dan cepat-cepat mengamalkannya, amin. Tapi kalau tidak sempat, maka di atas itu sudah cukup untuk jadi panduan sementara insyaaAllah, amin.

NB: Semoga antum sudi mengulang pertanyaan di atas di jendela "Kiriman Pengunjung" yang ada di page saya Sinar Agama, agar saya bisa memindahkan jawabannya ke sana hingga lebih mudah teman-teman menyimaknya. Sebab sudah agak panjang saya menulisnya, serasa sayang sekali kalau tidak bisa disimak banyak teman. Terimakasih dan wassalam.

Akhirnya telah antum pindahkan dan terimakasih, wassalam.

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

Saja Zaenal Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..



Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1161713407275448




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.