Wednesday, March 22, 2017

on Leave a Comment

Logika muslim : Makna istilah Eksistensi, Ektensi, Esensi Substansi dan Aksidental.

Assalam..
Afwan ust, sy sedang mempelajari buku ringkasan logika muslim, penulisnya adalah ustad Hasan Abu Amar,,
Pada pembahasan EMPAT PERHUBUNGAN sy kutip dari buku belau:
1. Hubungan Sama (tasawi, equivalen)
Hubungan sama adalah”dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling bertemu pada semua ekstensi keduanya”. Misalnya manusia dan rasional. Makna keduanya berbeda, sebab manusia adalah bianatang rasiona dan berupa golongan (spesies,nau’), sedang rasional adalah bagian essensi manusia dan berupa differentia (pembeda) manusia. Akan tetapi keduanya saling bertemu pada ekstensi masing-masing. Maka dari itu dapat kita kata kan sebagai berikut :
1. Semua manusia, Rasional.
2. Semua Rasional, Manusia.
Kalau kita ganti manusia dengan huruf A, dan rasional dengan huruf B, sedang sama kita ganti dengan tanda = (samadengan), maka hubungan diatas akan menghasilkan A = B dan B = A.
Sesangkan pada prinsip niscaya lagi rasional yg sy pahami adalah sesuatu hanya sama dng dirinya dan jika di simbolkan maka seperti ini: A = A maka dari itu mustahil A = B
Mohon pencerahannya ust #Sinar Agama
Terimakasih...

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Slamet Basuki Mungkin maksudnya semua manusia pasti punya rasio, dan semua yg punya rasio pasti manusia 

Darmi Siama Hehe makasih #slamet basuki,, klu menurut ust #Sinar Agama gimana penjelasan nya???

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: 

1- Antum lupa tulisan pertamanya ini:


(Hubungan sama adalah”dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling bertemu pada semua ekstensi keduanya”).

2- Maksud tulisan di atas kan sudah jelas dikatakan BEDA. Mengapa masih dipertanyakan lagi? 

3- Maksud hubungan sama itu melihat ekstensi/mishdaq atau wujud luar dari suatu pahaman. Kalau ada dua pahaman yang berbeda, tapi dalam ekstensinya selalu sama penerapannya, yakni selalu memiliki obyek yang sama, maka pahaman tersebut dikatakan SAMA. Yakni dua pahaman atau lebih yang saling berbeda esensi dan makna, akan tetapi selalu bersama dalam obyek atau wujud nyatanya. 

4- Rasional, esensinya jelas beda dengan Manusia, begitu A dan B. Perbedaan tersebut tanpa keraguan. Wong A kok masih diragukan keberbedaannya dengan B. Rasional dan manusia juga begitu. Rasional esensinya adalah kemampuan memahami universal dan perbandingan serta pemajuan/pengolahan informasi/data yang ada. Sedang esensi Manusia adalah binatang yang rasional. Kalau dipanjangkan adalah benda berkembang, perasa, bergerak dengan kehendan dan rasional. Bedanya jauh bukan?

Namun demikian setiap diterapkan dalam suatu obyek, keduanya selalu sama dan bersamaan. Obyek manapun yang bisa dikatakan Manusia, maka dia juga Rasional. Begitu pula sebaliknya.

Darmi Siama Salam ust,,
Ekstensi atau eksistensi????

Darmi Siama Salam ust,, sy agak kesulitan mendefenisikan istilah seperti eksistensi, substansi, aksiden, esensi dan hakikat,, sehingga penerapannya dalam memahami sesuatu juga selalu keliru..

mohon dijelaskan pengertian dari istilah-istilah tersebut,, makasih ustad #Sinar Agama

Sinar Agama Darmi Siama, :

1- Eksistensi maknanya wujud. Wujud itu ada dua, Wujud Luar Akal (di alam nyata di luar akal) dan Wujud Dalam Akal (pahaman atau ilmu).


2- Ekstensi adalah wujud luar/nyata yang berhadapan dengan ilmu/pahaman dan merupakan obyek penerapannya. Misalnya, pohon di dalam akal/pahaman saya adalah ilmu/pahaman alias wujud dalam akal, sedang pohon di alam nyata atau luar akal, merupakan ekstensinya atau penerapan wujud dalam akal di luar akal (alam nyata).

3- Esensi adalah batasan hakikat sesuatu. Disebut pula dengan hakikat sesuatu.

4- Esensi/hakikat juga dibagi pada dua golonga:

a- Substansi, yaitu yang keberadaannya di luar akal (alam nyata) tidak perlu kepada partner atau tumpangan, seperti pohon, manusia dan keberadaan lainnya yang sejenis.

b- Aksidental, yaitu yang keberadaannya di alam luar akal/pahaman memerlukan kepada partner atau tumpangan, seperti sifat-sifat (wanrna, rasa, bentuk dan semacamnya) dimana mereka tidak mungkin ada kalau tidak ada subtansi yang ditumpanginya. Bagaimana bisa ada warna hijau kalau tidak ada pohon (dan benda hijau lainnya), bagaimana ada putih kalau tidak ada kapas, kapur dan semacamnya yang memiliki sifat putih?

Sinar Agama .

Oh iya, buku Logika itu bukan buku bacaan melainkan buku pelajaran. Karena itu memang rada sulit kalau tidak pakai pembimbing atau setidaknya teman diskusi dan adanya tempat bertanya.

Darmi Siama Iaa ustad,, sy pelajari tulisannya dan file audio (mp3) nya, yakni ringkasan logika muslim yg dituliss oleh ustad Hasan Abu Amar.. ðŸ˜Š

Darmi Siama Adakah tempat sy bisa belajar ilmu-ilmu seperti logika, ushuluddin, furu'uddin dan fiqih mazhab ahlulbait secara akademisi yaa ustad?? Jika ada apa nama sekolahnya..

Sinar Agama Darmi Siama, kalau sudah mempelajarinya lewat audionya juga, maka cara itu sudah benar. Tapi logika memang perlu konsentrasi penuh. Tentu kalau sambil wudhu', bismillah, shalawat dan doa, maka akan semakin memudahkan insyaaAllah. Saya belum bisa memberikan komentar kalau di pelajaran darat, sebab saya kurang bisa memastikan dari balik awan, pelajaran siapa yang terhitung mumpuni. Bukan mereka tidak mumpuni, akan tetapi saya yang belum bisa memberikan keterangan yang bisa saya pertanggung jawabkkan di dunia ini dan di akhirat nanti.

Darmi Siama Makasih ustad... Salam kepada seluruh keluarga antum, semoga mereka semua dan antum selalu dalam lindungan dan rahmat Allah SWT,, semoga kelak kita semua disatukan dalam barisan para pengikut Ahlulbait Nabi..

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad





Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1172986662814789




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.