Apakah setan tersebut setan yg baru lahir berbarengan dengan kita lahir ? apakah bisa kita mendoakannya supaya menjadi taat sehingga setan diri kita itu bersama sama taat dengan kita kepada Tuhan?

Fernando Sonojoyo ke Sinar Agama

salam Ustadz..........
setiap manusia di dalam dirinya pasti ada setan.........
pertanyaan :
1. Apakah setan tersebut setan yg baru lahir berbarengan dengan kita lahir ?
2. Saking sulitnya untuk lepas dari setan yg ada dalam diri kita apakah bisa kita mendoakannya supaya menjadi taat sehingga setan diri kita itu bersama sama taat dengan kita kepada Tuhan.
3. jika bisa pada poin 2 adakah doa tertentu untuk itu.
4. lebih baik dan efektivan mana pada poin 2, yaitu kita fokus saja terhadap fikih islam dan tak usah pikir pikir setan dalam diri kita itu.

terimakasih Ustadz, semoga Ustadz semakin dekat dengan imam Mahdi As kekasih Allah swt. amien.

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan

KomentariBagikan

Kronologis

Hidayat Constantian dan 3 lainnya

1 kali dibagikan

12 Komentar

Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Semua yang akan dijawabkan ini adalah pengulangan dari tulisan-tulisan terdahulu.

1- Di dalam diri manusia tidak ada syaithan apapun. Yang ada hanya badan dan ruh. Syaithan itu adalah jin yang memiliki badan halus dan ruh juga dan bisa berbisik kepada manusia ke dalam ruhnya, bukan lewat telinganya. Jadi, tidak sesiapapun yang bisa masuk ke dalam diri manusia.

2- Syaithan adalah salah satu dari bangsa jin yang taat hebat kepada Allah hingga setingkat malaikat hingga termasuk yang diperintah sujud pada nabi Adam as. Ketika dia tidak mau sujud karena merasa lebih baik dari manusia, dan tidak mau taubat juga, akhirnya ditetapkan sebagai penghuni neraka. Tapi karena dia meminta kepada Allah agar hidup sampai hari kiamat, untuk membuktikan kebenarannya dan kesalahan Tuhan, maka dia hidup sampai sekarang. Nah, karena tujuan hidupnya mau membuktikan kebenarannya dan kesalahanNya, maka sama sekali dia dan jin-jin yang mengikutinya, tidak akan pernah berhenti membisikkan kesesatan dan kemaksiatan pada manusia.

3-

4- He he....jangankan tidak bisa seperti yang sudah dijelaskan, bisapun, apa urusannya dengan kita. Jangan sampai kita sendirilah yang telah menjadi pengikutnya. Yakni manakala tidak belajar fiqih dengan benar dan mengamalkannya dengan benar dan ikhlash pula.

SukaBalas31 Februari pukul 14:10

Fernando Sonojoyo terimakaih ustadz dan mohon maaf , semoga saya selalu mampu mendoakan Ustadz meski doa saya belum layak.

SukaBalas2 Februari pukul 10:57

Sinar Agama Fernand Sonojoyo, kok ada doa belum layak. Doa itu secara global justru karena ketidaklayakan kita sekarang untuk menggapai kelayakan dalam isi doa tersebut di masa kemudian.

SukaBalas13 Februari pukul 12:10

Fernando Sonojoyo iya ustadz mohon maaf......saya merasa dosa dosa yg buanyak ini tak mampu aku bersihkan sehingga apapun yg saya lakukan pasti salah dan jadi masalah

SukaBalas13 Februari pukul 15:04

Fernando Sonojoyo yg saya takutkan doa saya itu salah sehingga malah jadi penghalang untuk ustadz, saya hanya ingin memberi hadiah kepada ustadz yg saya mampu yaitu berdoa

SukaBalas13 Februari pukul 15:09

Fernando Sonojoyo jika memang doa yg di maksud ustadz seperti demikian penjelasannya maka semoga semakin giatlah saya untuk mendoakan ustadz.

SukaBalas13 Februari pukul 15:14

Sinar Agama Fernand Sonojoyo, antum mungkin masih ingat bahwa saya tidak pernah melewati hari tanpa mendoakan antum semua dalam qunuth, dalam tawassul dan bahkan tanpa melewati ziarah Karbala. Semua itu, justru saya ingin memtabarruk dengan antum semua, bukan karena mau membagi berkah.

Kalau kita sudah tidak menjadi wakil syaithan di muka bumi ini, maka hal itu sudah merupakan nikmat terbesar.

Jadi, tidak ada orang yang berhak meninggikan diri dan tidak ada pula yang berhak memastikan kenerakaannya. Memang maksiat yang jelas-jelas, maka hal itu harus diyakini maksiat dan wajib ditaubati. Tapi kalau yang tidak jelas, seperti kita sekarang berposisi apa (padahal tidak melakukan dosa besar dan sudah waspada di fiqih) atau apalagi yang berhubungan dengan doa dimana pemaksiat atau penaat wajib melakukannya, maka kitak diberi hak oleh Allah untuk memasti-mastikan ditolak.

Terlebih Tuhan sudah jamin Pasti Diterima walau dalam bentuk lain. Lihatlah catatan sebelumnya yang menerangkan hal ini.

SukaBalas14 Februari pukul 10:33

Fernando Sonojoyo

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﺠِّﻞْ ﻓَﺮَﺟَﻬُﻢ

Lihat Terjemahan

SukaBalas15 Februari pukul 15:58

Fernando Sonojoyo terimakasih ustadz saya tidak akan putus asa dari berusaha supaya tidak hanya doa saja, yg saya tahu hanya usyadz yg mampu meruntuhkan pemikiran orang 2 barat dan yg dasyat nya fruedian pun remuk berkeping keping

SukaBalas5 Februari pukul 16:05

Fernando Sonojoyo tetapi begitu susahnya ilmu yg terang ini saya berharap ustadz selalu memaklumi kata kata dan pertanyaan saya...yang kurang pas atau buruk.

SukaBalas5 Februari pukul 16:08