Saturday, February 4, 2017

on Leave a Comment

Ada dalil akal mengatakan SATU SEBAB MENIMBULAKN SATU AKIBAT. Dan sebab itu lebih sempurna dr akibatnya? apa maksud TARJIH BLA MURAJJAH BATIL Itu kemustahilan memilih?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1123552691091520



Slm ustad..
1.Ada dalil akal mengatakan SATU SEBAB MENIMBULAKN SATU AKIBAT.
Dn sebab itu lebih sempurna dr akibatx.
Lalu dimana letak kesempurnaan sebab klw satu menhasilkan satu..?
2.apa maksud TARJIH BLA MURAJJAH BATIL Itu kemustahilan memilih...?
Mislx mencipta dn tdk mencipta sm.dmn klw mencipta melebihkan tanpa kelebihan....dn tdk mencipta jg mlbihkan tnpa nilai lebih dr mencipta.at mencipta sia2 tdk jg sia2 ?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Letaknya pada pelahiran akibat. Kalau tidak lebih sempurna dari sebabnya bagaimana mungkin mengakibatkan akibat? Dan kalau akibatnya tidak lebih rendah dari sebabnya, mengapa terwujud dari sebabnya?

2- :

a- Tarjih bilaa murajjah itu adalah suatu kaidah yang lengkapnya adalah "Tarjih bilaa murajjah mustahiilun", yang artinya "Melebihkan sesuatu tanpa nilai lebih adalah mustahil".

b- Kemustahilannya itu disebabkan tidak bolehnya dan tidak mungkinnya terjadi pelebihan tanpa nilai lebih. Kok bisa melebihkan sesuatu dari yang lain sementara tidak ada nilai lebihnya? Kemustahilan ini diketahui akal secara darurat atau mudah dan pasti.

c- Apapun bisa diukur dengan dalil tarjih bilaa murajjah itu. Misalnya perbuatan manusia seperti makan, minum, tidur, belajar, olah raga, bekerja, kawin, membaca buku, merokok, minum racun, shalat, puasa, zina, membunuh orang, jujur, bohong, menipu, menolong, dan semacamnya. Semua yang dilakukan itu, sesuai dengan kaidah tarjih bi laa murajjah mustahil itu, sudah pasti memiliki nilai lebih. Sebab tanpa nilai lebih, tidak mungkin dilakukan.

d- Nilai lebih, tidak mesti hakiki. Yang penting ada nilai yang dianggap lebih sekalipun khayalan dan/atau kesalahan dalam berfikir. Orang maksiat, merokok, zina, mencuri, menipu dan semacamnya, tanpak dalam khayalan pelakunya sebagai nilai lebih. Karena itu dilakukannya. Misalnya asyik dan menenangkan pikiran bagi yang merokok; Mendapat kelezatan dari yang berzina; Mendapat harta dengan mudah bagi pencuri; dan semacamnya.

c- Kalau membahas perbuatan Tuhan, misalnya dalam mencipta makhluk, maka kita bisa memahaminya dengan dalil tarjih bilaa murajjah mustahil itu. Dengan cara:

c-1- Allah swt, telah menciptakan makhlum. Kenyataan penciptaan ini tidak diragukan siapapun. Karena alam dan kita yang diskusi ini jelas ada dan merupakan makhlukNya.

c-2- Kalau penciptaan itu ada dan nyata, maka berarti ada kelebihan dalam pencitaan Allah swt. Sebab kalau tanpa nilai lebih, maka tidak mungkin penciptaan itu dilakukanNya.

c-3- Nilai lebih itu kembali kepada siapa? Kalau kembali kepada Allah swt, maka Dia merupakan hakikat yang terbatas hingga perlu penambahan. Ini jelas mustahil. Karena itu, maka kelebihan itu kembali kepada makhluk itu sendiri, tidak kepada Tuhan.

c-4- Kelebihan yang dimaksud pada poin (c-3) di atas itu, yaitu yang kembali kepada makhluk itu seperti memberikan rahmat kepada makhluk, meninggikan makhluk dan semacamnya.

c-5- Pelebihan atau nilai lebih di atas, sebatas penguraian Ilmu Kalam dan Filsafat. Tapi kalau menurut Ilmu Irfan maka lain lagi.

Untuk rincian yang juga meliputi pandangan Irfan tentang penciptaan, antum bisa merujuk ke catatan-catatan yang sudah ada seperti, catatan nomor:

72. Tujuan atau Hikmah Penciptaan?
http://www.facebook.com/home.php?sk=group_210570692321068...
by Sinar Agama (Notes) on Wednesday, December 8, 2010 at 12:35am

Antum bisa melihat di seri Androidnya yang sudah tersedia di Playstore.





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.