Wednesday, May 10, 2017

on Leave a Comment

Membaca ilmu agama sangat berat, membosankan, bahkan terabaikan, dikarnakan Kecendrungan kepada berita politik ,tekhnologi dan perang, Apakah hal tsb bermasalah?

Salam.
Membaca ilmu agama sangat berat, membosankan, bahkan terabaikan, dikarnakan Kecendrungan kepada berita politik ,tekhnologi dan perang,
Apakah hal tsb bermasalah???
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Yang ditanyakan malasnya atau tidak belajarnya. 


2- Kalau hanya malas, maka hal itu biasa dan tidak bermasalah. Karena hawa nafsu memang menggiring kita ke neraka. Tapi tidak boleh dituruti. Persis seperti ingin makan di waktu puasa. Hal itu normal-normal saja, tapi tidak boleh dituruti.

3- Kalau maksud malas adalah tidak belajar, maka jelas sangat bermasalah. Sebab belajar agama itu wajib hukumnya dimana kalau tidak belajar, dosa hukumnya. 

4- Orang yang tidak tahu akidahnya benar atau tidak, lalu tidak belajar, maka jelas dosa secara akal dan begitulah agama mengatakannya. Tentu kalau tempat dan orang yang darinya akan belajar, bisa dijangkau walau dengan surat menyurat. Kalau tidak tahu fiqih keseharian, maka tidak belajar jelas dosa, secara fiqih.

5- Syaithan memang mengindahkan yang haram-haram atau yang menjauhkan kita dari inti kehidupan yang sebenarnya dimana karena inti kehidupan itulah Tuhan sudi mencipta manusia.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
2
18 April pukul 15:03

Pecinta Sinar Agama afwan ustadz kalau inti kehidupan itu memangnya apa?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
21 April pukul 18:54

Sinar Agama Pecinta Sinar Agama, inti penciptaan manusia adalah untuk kesempurnaan (insan kamil dan/atau khalifatullah), dan kesempurnaannya bisa dicapai dengan iman dan taat kepada agama.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
22 April pukul 0:17

Pecinta Sinar Agama syukron ustadz atas pencerahannya...
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas22 April pukul 18:24

Mohamad Misrundiewirya Nuwunsewu Ustadz.. Saya kok jadi bingung tentang Khalifatulloh.. Sebenarnya apa Se.. 1. yang di maksud dengan Khalifatulloh itu. ? 2. Apa bisa orang biasa bisa mencapai makom Khalifatulloh.. ? Sampai saat ini yang baru saya pahami tentang Khilafatulloh itu adalah para nabi, rosul dan Imam. Matursuwun ustadz..
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas22 April pukul 19:05

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya, :

1- Khalifatullah adalah wakil Allah untuk mengurusi semua urusan makhlukNya, baik dari yang alam malaikat sampai ke alam materi. Orang yang sampai ke maqam ini disebut juga sebagai Insan Kaamil. 


2- Menjadi Khalifatullah dan Insan Kamil itu adalah potensi yang diberikan kepada semua orang secara merata. Semua orang akan bisa kalau mau melakukannya. Tergantung kemauanannya sendiri. 

Menjadi Khalifatullah, nabi, rasul, iman dan apa saja yang hebat-hebat itu, potensinya diberikan oleh Allah swt kepada semua manusia. Tergantung manusianya mau memanfaatkannya atau tidak. 

Khalifatullah juga bisa bergradasi dari yang paling tinggi sampai ke tingkat yang paling rendah, dari yang paling non materi sampai kepada materi yang sangat terbatas dan paling kecil.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
23 April pukul 12:08

Mohamad Misrundiewirya Matursuwun ustadz..


Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1233632710083517




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.