Sunday, May 7, 2017

on Leave a Comment

Makna Ayat (QS:2:62) "sesungguhnya orang2 yahudi orang2 nasrani dan orang2 shalih siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan,mereka mendapat pahala di dari tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

Salam ustad.
Ustad mohon penjelasan tetang bunyi ayat: sesungguhnya orang2 yahudi orang2 nasrani dan orang2 shalih siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan,mereka mendapat pahala di dari tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati, (QS:2:62)
Apakah bagi penganut agama yahudi dan nasrani sampai sekarang masih mendapat pahala dari Allah swt setelah Allah sempurnakan agama islam.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas31 Maret pukul 15:49

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Seingatku, saya sudah pernah bahkan mungkin beberapa kali telah menjelas ayat di atas. Ringkasnya:

1- Agama yang benar adalah agama yang sesuai dengan yang diturunkan Allah, yaitu yang mengajarkan tauhid dan melalu
i para nabi-nabi yang telah Tuhan utus kepada manusia di muka bumi. 

2- Siapapun umat manusia di muka bumi ini yang menerima dan taat pada agama tauhid yang diturunkanNya itu, maka mereka disebut orang-orang beriman dan beramal shaleh dan akan dimasukkan ke dalam surga. 

3- Ketika agamaNya itu telah dirusak oleh umat manusia itu sendiri, maka sudah jelas penganutnya tidak lagi terhitung sebagai agamaNya terlebih mau dikatakan sebagai orang-orang yang beriman dan beramal shalih.

4- Sebenarnya agama yang diturunkanNya itu, sejatinya, adalah Islam. Karena Islam arti Islam adalah selamat, menerima agamaNya, menyelamatkan dan sejenisnya. Karena itu, sekalipun Islam dari bahasa Arab, akan tetapi maknanya, bisa dipakai ke dalam seluruh agama Tuhan. Karena hanya agamaNya yang selamat, menyelamatkan dan menerima kehendak dan ajaranNya. 

5- Dalam bahasa Arab, agama-agama sebelum agama nabi Muhammad saww disebut dengan berbagai penyebutan sesuai dengan penamaan yang dipakai oleh para pengikut agama tersebut. Misalnya Yahudi, Nashrani, Ahlulkitab, dan semacamnya.

6- Dengan semua penjelasan di atas dapat dipahami bahwa seluruh agama Tuhan, asal belum dirubah dari aslinya, adalah agama yang sama yaitu yang berhakikat dan bermakna dari arti kata Arab yaitu Islam, sekalipun dengan berbagai penyebutan sesuai dengan bahasa dan dengan sejarah masing-masing agama tersebut. 

7- Jawaban Soal:

a- Ketika orang-orang Yahudi dan Nashrani sedang membanggakan diri ke atas Nabi saww dan kaum muslimin bahwa mereka dan agama mereka lebih afdhal, maka turunlah ayat di atas sebagai pernyataan Tuhan bahwa yang ditekankan dalam agamaNya adalah sejauh mana seseorang itu beriman dan taqwa (beramal) dengan agamaNya, bukan karena hal-hal lain seperti lebih terdahulu, atau ini dan itu yang tidak ada hubungannya dengan esensi agama dan penerimaan manusia itu sendiri. 

b- Jadi, dalam ayat yang antum tanyakan itu Allah swt ingin mengatakan bahwa yang afdhal dan diridhai Allah swt itu adalah yang beriman kepada Allah dan mengamlkan agamaNya dengan baik atau yang biasa disebut dengan beramal shalih. Jadi, tidak perduli umat dari kelompok mana dari agama yang telah diturunkanNya, apakah Yahudi, Nashrani atau Islam, sebab yang diperdulikan hanyalah yang telah benar-benar beriman dengan agamaNya dan mengamalkan.

c- Jadi, ayat di atas sedang menolak pelebihan fadhilah yang telah didakwakan oleh orang Yahudi dan Nashrani terhadap agama dan umat Islam, bukan sedang menerima agama Yahudi dan Nashari yang ada pada mereka dimana rata-rata sudah diselewengkan dari agama tauhid menjadi agama yang menyekutukan Tuhan dengan mengimani bahwa nabi Isa as (di Nashrani) dan 'Uzair (di Yahudi) sebagai anak Tuhan.

d- Dan anggap agama Yahudi dan Nashrani di suatu tempat di muka bumi ini masih ada yang asli, maka selain ayat di atas tidak sedang menjelaskan hal ini, juga telah batal dengan datangnya agama Islam karena agama yang baru selalu menasakh/menghapus/mengganti agama sebelumnya. Karena setiap nabi berikutnya selalu wajib ditaati oleh umat agama sebelumnya. Konsekuensinya adalah setiap agama yang baru berfungsi sebagai penasakh atau penghapus agama sebelumnya. Jadi, sekali lagi, ayat di atas sama sekali bukan sedang menjelaskan bahwa Allah swt menerima umat agama sebelum agama Islam di masa setelah turunnya agama Islam.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
5
1 April pukul 13:29

Mohamad Misrundiewirya nuwunsewu pak ustadz.. Sinar Agama seandainya saat ini ada orang yang beragama Nasrani yang murni yang belum mengalami perubahan apakah dia bisa di katakan Islam juga..?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1 April pukul 13:48

Mursalin Mursal Jadi ustad walaupun agama yahudi dan nasrani yang masih murni ada di muka bumi sekarang, di pandangan Allah mereka tetap sebagai hamba yang ingkar kepadaNya, karna tidak menta'ati Nabi Muhammad saww.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas2 April pukul 6:53

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya, iya bisa dikatakan Islam, sudah pasti. Tapi kalau telah mendengar agama Islam dari nabi Muhammad saww, tapi tetap tida mau terima setelah jelas permasalahannya, maka mereka tidak lagi bisa disebut sebagai Islam atau muslim. Karena sudah menolak sementara Islam itu adalah menerima (ajaran benar).
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
2
2 April pukul 11:14

Sinar Agama Mursalin Mursal, benar demikian, dengan syarat bahwa Islam telah sampai kepada mereka dengan jelas.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
4
2 April pukul 11:15


Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1214279755352146




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.