Sunday, June 19, 2016

on Leave a Comment

Mohon pencerahan dan solusi atas keadaan anak laki2 saya usia 18th kecanduan games yg kalo dinasehati tidak terima dan ngunci diri di kamar.

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=945271908919600&id=207119789401486

Shadra Hasan ke Sinar Agama
18 Mei
Salam Ustadz, mohon pencerahan dan solusi atas keadaan anak laki2 saya usia 18th yg kalo dinasehati tidak terima dan ngunci diri di kamar. Dia sangat kecanduan game. Gagalkah saya sebagai bapak?harus bagaimana sebaiknya saya? Syukron atas solusinya. Salam
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Saya tidak dapat memberikan arahan yang lebih pasti lantaran hal itu memerlukan pengenalan pada sifat anak, sebab-sebab dari perbuatannya itu dan juga mengenal diri antum dan sifat-sifat antum serta cara-cara antummembimbing anak serta berkarakter di dalam lingkungan rumah tangga sehari-harinya. Akan tetapi untuk sekedar saran umum, mungkin:

1- Belajar fiqih dengan baik tentang apa saja kewajiban diri kita kepada Tuhan, baik hal-hal pribagi, rumah tangga, budaya, sosial dan politik.

2- Menerapkan pada diri sendiri karena Allah swt, bukan karena ingin ditaati anak. Intinya orang tua mesti menjadi insan taqwa kepada Allah secara utuh dan hakiki, bukan secara perasaan diri sendiri saja. Untuk itu maka perlau tahu akidah dengan benar, tahu fiqih dengan benar dan mengamalkan kedua ilmu itu dengan benar dan ikhlash.

3- Mencari sebab apa gerangan yang membuat anaknya seperti itu, lihat makanannya apakah sudah halal (suci dari harta/benda haram dan najis), lihat pandangannya apakah sudah suci (TV haram seperti lagu, video-video pergaulan dan semacamnya), lihat pendengarannya apakah sudah suci (dari lagu-lagu, ghibah dan semacamnya), lihat perkataannya apakah sudah suci (dari menyanyi haram, ghibah, mengumpat, marah dan semacamnya), lihat pergaulannya apakah sudah suci (dari pacaran, anak berandalan dan semacamnya), lihat apakah sekolahnya sudah suci (dari pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari akidah dan fiqih Islam), dan seterusnya.

Lihat pula apakah shalatnya baik, baca Qur an tidak, balajar sekolahnya baik atau tidak, suka dzikir tidak dan semacamnya.

4- Kalau di dalam semua itu ada yang tidak sesuai dengan akidah dan fiqih yang sudah dipelajari sebelumnya oleh ayahnya yang dipelajari untuk dirinya sendiri itu, maka segera perbaiki, apakah yang berhubungan dengan anaknya sendiri, ayahnya, ibunya, TV, saudara/i anaknya dan apa saja yang ada di dalam rumah tersebut.

5- Kalau di dalam penglihatan dan pengecekan di atas terdapat kebaikan, yaitu yang sesuai dengan akidah dan fiqih Islam yang sudah dipelajari orang tuanya itu, maka hal itu mesti dipupuk dan dijaga dengan baik. Sebab mempertahankan kebaikan dapat menyembuhkan keburukan yang ada di sisi dan/atau sifat lainnya.

6- Berdoa dan bertawassul kepada Allah swt, dengan doa yang khusyuk, memelas, mengharap dan aplikatif (kandungan doanya diperjuangkan dalam kehidupan sehari-harinya).

7- Ketika membenahi kekuarangan-kekurangan yang ditemukan yang berhubungan dengan anaknya secara langsung, maka usahakan tidak buru-buru merubahnya dengan sekaligus (kalau bukan hal haram). Karena itu semua penglihatan dan peninjauan di atas itu mesti difokus dulu dalam pikiran dan direnungkan untuk mendapatkan cara terbaik untuk menyampaikan nasihat kepada anaknya tersebut.

SEMOGA ANTUM SEMUA MENDAPAT KEBAHAGIAAN ISLAMI DI DUNIA INI, DI KUBUR DAN DI AKHIRAT KELAK, AMIN.
SukaBalas118 Mei pukul 10:32

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.