Sunday, June 5, 2016

on Leave a Comment

Bismillaah: Hasil Perenungan dan Penyimpulan Yang Diambil dari Para Perukyat dan Pengitsbat di Seluruh Tanah Air, Pada Penetapan Bulan Suci Ramadhan Tahun 1437 (2016).

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=956003264513131&id=207119789401486

Bismillaah: Hasil Perenungan dan Penyimpulan Yang Diambil dari Para Perukyat dan Pengitsbat di Seluruh Tanah Air, Pada Penetapan Bulan Suci Ramadhan Tahun 1437 (2016).
Hanya kepada Allah swt tempat berlindung dari segala kesalahan berpikir, merasa dan mengambil sikap. Dan semua itu mesti diimani dan dikatakan serta diaplikasikan dengan benar, baik dalam pembuktian ilmiahnya atau dalam amalan beserta niatnya. Shalawat dan salam atas junjungan nabi besar kita Muhammad saww dan ke atas Ahlulbait yang makshum as.
Dengan menyimak dan menimbang beberapa hal berikut ini:
1- Semua penyata baik pemerintah, Muhammadiah, NU dan lain-lainnya, menyatakan bahwa posisi Hilal ada pada posisi antara 2 - 4 derajat.
2- Para ahli, menyatakan bahwa posisi 4 derajat itu sama sekali tidak bisa dirukyat bahkan walau dengan teleskop kecuali teleskop astronomi yang baru bisa naik dari mustahil ke tingkat kemungkinan. Atau setidaknya sangat sulit untuk merukyat bulan di posisi tersebut.
3- Para perukyat yang diumumkan pemerintah dan para ormas, berposisi di sebelah timur Indonesia. Hal itu membuat kekurangyakinan lantaran di kota-kota sebelah barat justru bermendung (dipahami secara global dari pernyataan mereka). Walaupun hal ini tidak memustahilkan, akan tetapi cukup menjadikan kita kurang yakin terutama kota-kota yang berada dekat dengan posisi kota perukyat yang dinyatakan mendung.
4- Menambahi poin (3), di sebagian tempat dinyatakan bahwa rukyat terjadi sementara bulan pada posisi 3 derajat, yakni di Gresik. Ini menambah kekurangyakinan terhadap perukyatannya.
5- Waktu Ijtimak terjadi pada jam 10.02 Wib.
6- Fatwa Rahbar hf tidak mensyaratkan kenegaraIslaman para pemutus terlihatnya hilal/bulan, akan tetapi mensyaratkan adanya keyakinan.
7- Tidak melihatnya hilal yang diumumkan oleh sebagian orang atau ormas Syi'ah, sama sekali tidak bisa dijadikan dalil bagi ketidakditetapkannya awal bulan sebab awal bulan itu ditetapkan oleh adanya dua orang perukyat tapi yang adil (tidak melakukan dosa besar dan kecil). Karena itu, kalaupun jutaan orang Syi'ah dan ormas Syi'ah tidak melihat bulan, tapi ada dua orang adil yang menyatakan melihat bulan, maka hukumnya awal bulan telah masuk.
Dengan semua itu, maka kesimpulan alfaqir tentang bulan suci Ramadhan tahun ini (2016) sebagai berikut:
a- Bagi yang tidak yakin terhadap putusan pemerintah, baik dengan alasan di atas (seperti saya) atau alasan lainnya, maka besok hari Senin tanggal 6-6-2015, tidak bisa dihukumi sebagai awal bulan Ramadhan.
b- Bagi yang yakin dengan pengumuman pemerintah, maka sesuai fatwa Rahbar hf, maka besok Senin tanggal 6-6-2016, bisa dihukumi dan dijadikan sebagai awal puasa bulan suci Ramadhan.
Sekian hasil perenungan alfaqir setelah menyimak berbagai penelitian, perukyatan dan pengumuman/penyata, baik dari pemerintah, ormas atau yang lainnya.
Semoga kesimpulan ini dapat membantu diri saya sendiri, keluarga dan para ikhwan dan akhwat sekalian, baik di dunia atau di akhirat kelak, amin.
5-6-2016,
Al-faqir,
Sinar Agama
Wassalam.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
36 komentar
Komentar

Asep Rahmat Bihaqqi Muhammadin Wa Ali Muhammadin. Allohumma Sholli 'Ala Muhammad Wa Ali Muhammad. Syukron ya Ustadz Sinar Agama atas informasinya. Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam keadaan sehat, serta selalu di dalam Lindungan-Nya. Amin Ya Illahi Robbi... Wassalam...
SukaBalas313 jam

Sinar Agama Terimakasih atas komentar dan penjempolannya. Kalau bisa tolong disharing ke dinding antum atau siapa saja. Karena pengumuman di atas agak lambat disebabkan pengumpulan data-datanya. Terimakasih dan semoga diterima Allah amin.
SukaBalas613 jam

Sinar Agama Agate Ryan, terimakasih telah membantu menyebarkan pengumuman ini, smg diterimaNya amin.
SukaBalas313 jam

Sundari Sastrareja Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad wa ajjil farajahum
Syukran Ustadz...bibarkatillah
SukaBalas213 jam

Andika Bihaqqi Muhammadin Wa Ali Muhammadin. Allohumma Sholli 'Ala Muhammad Wa Ali Muhammad. Syukron ya Ustadz Sinar Agama atas informasinya. Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam keadaan sehat, serta selalu di dalam Lindungan-Nya. Amin Ya Illahi Robbi... Wassalam...
SukaBalas213 jam

Sinar Agama Andika, terimakasih telah membantu, smg diterimaNya, amin.
Batal SukaBalas313 jam

Andika Allahumma sholliala Muhammad wa Aali Muhammad wa Ajjil farajahum..
SukaBalas113 jam

Agate Ryan Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad wa ajjil faraja aali Muhammad
Syukran Ustadz..
SukaBalas113 jam

Shadra Hasan Ust. utk poin 7, apakah diharuskan satu hal saja yakni oleh dua orang adil? Bagaimana dgn ramainya orang yang tidak melihat hilal bisa dijadikan sandaran?
SukaBalas13 jam

Jamaludin Cinta Dhanie Trims tad infonya..
SukaBalas13 jam

Muhammad Bhagas Izin copy dan share.
SukaBalas13 jam

Syaiful AB Ana yakin dgn beberapa saksi yg nekihat karena lebih 2 org.dan didukung oleh fatwa rahbar kslu kita yakin besuk adalah puasa.itu lebih mengutkan ukhuwah islamiayah .dari pada kita berbeda .issu fitnahnya akan semakin masio kod syiah kalu kita beda dgn mereka
SukaBalas13 jam

Zhiebhawellx Pakkawaru klw bgtu bisa2 dalam 1 tahun tidak ada Ramadhan klw harus orang suci yg melihatnya.,
yah itu terserah anda, anda yg jalani anda yg nikmati..
SukaBalas13 jam

Ali Shofi Bijak...!!!
SukaBalas113 jam

Ali Shofi Bagaimana dwngan data ini ustadz

Hasil Rukyatul Hilal 1 Ramadhan 1437 H dari team LAJNAH FALAKIYAH PBNU BPK.KH.Thobary Syadzily ( cucu syech nawawi al bantani )
Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT tahun ini NU dan Muhammadiyah akan sama-sama mengawali awal bulan Ramadhan 1437 H. pada hari Senin, 6 Juni 2016 M. Dengan demikian, semoga kita tetap selalu menjaga ukhuwah Islamiyah untuk persatuan ummat Islam ! juga, semoga kita diberi kesehatan, keselamatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan !!

Untuk lebih jelasnya mengenai jatuhnya awal Ramadhan 1437 H. bisa dilihat di rekap hasil perhitungan di bawah ini:

REKAP HASIL PERHITUNGAN AWAL BULAN SUCI RAMADHAN 1437 H / 2016 M
(RUKYATUL HILAL: AHAD LEGI, 5 JUNI 2016 M)
MENURUT SISTEM
“ALMANAK NAUTIKA / NAUTICAL ALMANAC”)

AL-HASIB : MUHAMMAD THOBARY SYADZILY
(Ketua Lajnah Al-Falakiyah PWNU Provinsi Banten dan Pimpinan Jam'iyyah Dzikir Shalawat Al-fatih Nurul Yaqin Sarkub).

Pusat Observasi Bulan (POB) : Pelabuhanratu, Sukabumi
Lintang Tempat (Ø ) : 07o 01' 44,60'' Lintang Selatan
Bujur Tempat ( λ ) : 106o 33' 27,80'' Bujur Timur
Tinggi Tempat/ Elevasi ( EL ) : 52,685 Meter di atas Permukaan Laut

1. Ijtima’ / اجتماع / Konjungsi / New Moon akhir bulan Sya'ban 1437 H. terjadi pada hari Ahad Legi, 5 Juni 2016 M. pada pukul 10 : 00 : 00 WIB (Pagi Hari)

2. Matahari Terbenam ( غروب الشمس/ Sunset ) pada pukul 17 : 44 : 00 WIB

3. Hilal Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 18 : 02 : 51 WIB

4. Umur Hilal (الهلال عمر / Age of the Crescent Moon ) = 7 jam 44 menit

5. Tinggi Hakiki / Geosentris Hilal ارتفاع الهلال الحقيقي ) / True or Geocentric Altitude of the Crescent Moon) = 4o 42 ' 40 '' = 4,7o ( di atas ufuk / above horizon )

6. Tinggi Lihat / Toposentris Hilal ( ارتفاع الهلال المرئي/ Apparent or Topocentric Altitude of the Crescent Moon ) = 4o 22 ' 17'' = 4,4o ( di atas ufuk / above horizon )

7. Lama Hilal di atas ufuk ( الهلال فوق الأفق مكث / Long of the Crescent ) = 18 menit 51 detik

8. Azimuth Matahari ( سمت الشمس/ Azimuth of the Sun ) = 292o 39' 24,4 '' atau 292,6o

9. Azimuth Hilal ( سمث الهلال / Azimuth of the Crescent ) = 288o 51' 33,4o atau 288,9 derajat

10. Posisi Hilal = 3 o 47' 51,4 '' di sebelah Selatan Matahari Terbenam dalam keadaan miring ke Utara sebesar 40o 59' 14,53 '' atau 40,99o

11. Lebar Nurul Hilal / سمك الهلال / Crescent Widht = 0 o 17 ' 15,98 '' = 0,33 %

12. Berdasarkan kesepakatan Ahli Hisab & Rukyat Kementerian Agama RI: Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i tersebut di atas sebesar 4o 22 ' 13,69 '' atau 4,4o ( di atas ufuk ) kemungkinan besar sudah bisa dilihat atau dirukyat dengan menggunakan teropong atau teleskop. Dengan demikian, awal bulan Ramadhan 1437 H. jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016 M.

Catatan:
--------------
Keputusan selanjutnya menunggu hasil pengumuman "Sidang Itsbat Kemenag RI" di Jakarta pada hari Ahad malam Senin, 5 Juni 2016.
SukaBalas212 jam

Muhammad Bhagas Ustadz Sinar Agama bagaimana dengan data ini?
SukaBalas12 jam

Sinar Agama Teman-teman, terimakasih atas kerjasamanya telah mensharing tulisan di atas, semoga memang sudah sesuai dengan ilmu Allah swt dan semoga diterimNya, amin.
SukaBalas212 jam

Sinar Agama Shadra Hasan, orang ramai juga bisa dijadikan sandaran ASAL betul-betul orang ramai, yakni orang telah melihat bulan secara aklamasi, bukan menukilkan yang mendakwa diri merukyat walau dari 100 orang hingga menjadi umum (syaayi').
SukaBalas12 jam

Sinar Agama Syaiful AB, syarat saksi itu harus adil yaitu tidak melakukan dosa besar dan kecil. Jadi, dari sisi ini kita tidak bisa memakai para penyaksi yang ada lantaran mereka sendiri tidak ada yang mendakwa diri sebagai tidak berdosa karena di pandangan saudara Sunni hal itu mustahil.

Jadi, yang bisa dipakai adalah keputusan pemerintah. Tapi harus meyakinkan, bukan dari kesaksian beberapa orang yang mereka sendiri tidak meyakini keadilan diri mereka dan begitu pula kita (tidak meyakininya).
SukaBalas12 jam

Bara Mulya mumtaz
SukaBalas10 jam

Sinar Agama Zhiebhawellx Pakkawaru, he he... yang kamu katakan itu dari mana dan fatwa siapa?

Hilal dan masuknya bulan itu bisa dengan beberapa cara:

1- Disaksikan setidaknya 2 orang adil (tidak melakukan dosa besar dan kecil).

2- Diputuskan pemerintah. Ini bisa dipakai kalau berdasarkan rukyat dan memberikan keyakinan kalau benar-benar dengan rukyat dan telah benar-benar melihat bulan.

3- Orang ramai melihat semua.

4- Melengkapi bulan sebelumnya 30 hari.

Nah, kamu berkata bisa-bisa tidak ada bulan Ramadhan itu dari mana?
SukaBalas112 jam

Sinar Agama Ali Shofi, justru pengumuman itu baru hisab dan bukan rukyat. Sementara hisab jelas tidak bisa dipakai sebagaimana maklum.

Ali Shofi Yup..wujudul hilal
SukaBalas12 jam

Ali Shofi Masalah 4 derajat itu..apakah fatwa ya ustadz? Afwan..
SukaBalas112 jam

Sinar Agama Ali Shofi, bukan tapi hisab. Dan bahwasannya 4 derajat itu mustahil dirukyat juga penelitian ilmiah para ahli yang bisa dipakai sebagai arahan untuk menentukan obyek, tapi bukan penentu obyeknya. Jadi hanya arahannya. Karena itu kalau betul-betul ada setidaknya dua orang adil yang melihat, maka wajib diterima.
SukaBalas312 jam

Ali Shofi Iya ustadz...jadi tidak ada ketentuan syar'i dalam bentuk fatwa bahwa imkaan rukyah itu pada 4 derajat....syukron ustadz atas penjelasannya...
SukaBalas11 jam

Bara Mulya salam, pada posisi berapa derajat itu bisa dirukyat?
SukaBalas10 jam

Fernand Sonojoyo salam... ustadz jadi di indonesia tanggal berapa awal bulan ramadhan di tahun 2016 m nya ?
SukaBalas10 jam

Bara Mulya salam.Mas Fernand, pertanyaan anda bisa dijawab sendiri ketika anda membaca dan memperhatikan tulisan beliau tersebut
SukaBalas9 jam

Muhamad Zakir Mokoginta Kalau kata sebagian sesepuh yg melihat hilal sejak Kamis lalu... nah gimana tuh stad?
SukaBalas9 jam

Bintang Ali Mksh ustd infonya,,
Ali sofi baca brita dititik padang panjang, Sumbar, visibility hilal/rukyat gk bs diamati krn posisinya msh 4 drajat itu kata ahli nya
SukaBalas9 jam

Raihana Ambar Arifin alhamdulillah,,,,
SukaBalas9 jam

Yoga Dariswan Berdasarkan link yang anda ksh itu, juga berlaku pd situasi di Jkt kan mas?
SukaBalas9 jam

Yoga Dariswan soalnya simpulan yg saya ambil dari tulisan ust SA jg condong pd bukan hari ini awal puasa
SukaBalas9 jam

Yoga Dariswan klo mengikut lembaga Syiah lokal, ABI pun menyatakan puasanya baru besok.
Dan saya lebih ikut pd keputusan ABI
SukaBalas9 jam

Bintang Ali Yg ditangkep pmrntah itu hilal pake metode hisab krn 2 drajat patokanny,, bhkn dr 93 lbh titik yg ditliti tim pmrnth hnya krg dr 10 titik yg bs dihisab (hilal 2-4 drjt) gk aada yg brhsil dirukyat sih klo sy baca smpe skrg,
SukaBalas18 jam

Ali Shofi Sementara itu, pemantauan hilal atau metode rukyat dilakukan dari 93 titik di semua wilayah Tanah Air.

Setidaknya perwakilan di enam wilayah melaporkan kepada peserta sidang isbat mengenai terlihatnya hilal. Enam wilayah itu adalah Belu (Nusa Tenggara Timur), Bangkalan (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), Jombang (Jawa Timur), Bojonegoro (Jawa Timur), dan Kebumen (Jawa Tengah).

?"Semuanya telah menyatakan diri di bawah sumpah telah melihat hilal," ujar Lukman

https://www.google.co.id/.../ini.pertimbangan.ramadhan...#
SukaBalas2 jam

Ida Sondang Karalo Puasa aja allah yg lebih tau dari kt,
SukaBalas7 jam

Iwan Tuaselie Jadi kita mengikuti keyakinan saja ustad ya...?
SukaBalas5 jam

Sy Jafar Alqadrie Mabruk,,puasa aja,,,akhir sa,ban(pahala)atau awal ramadhan,,,(ikhtiyyat)
SukaBalas13 jam

Ali Shofi Mas Bintang Ali...terimakasih atas infonya..

Ali Shofi Sementara itu, pemantauan hilal atau metode rukyat dilakukan dari 93 titik di semua wilayah Tanah Air.

Setidaknya perwakilan di enam wilayah melaporkan kepada peserta sidang isbat mengenai terlihatnya hilal. Enam wilayah itu adalah Belu (Nusa Tenggara Timur), Bangkalan (Jawa Timur), Gresik (Jawa Timur), Jombang (Jawa Timur), Bojonegoro (Jawa Timur), dan Kebumen (Jawa Tengah).

?"Semuanya telah menyatakan diri di bawah sumpah telah melihat hilal," ujar Lukman

https://www.google.co.id/.../ini.pertimbangan.ramadhan...#
SukaBalas2 jam

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.