Sunday, June 19, 2016

on Leave a Comment

Imam Ali as memindahkan pusat ke Khalifahannya ke Kufah, begitu juga Imam Husein dan Imam-Imam yang lain hijrah ke Irak- Iran mohon penjelasan sejarahnya

Link  : https://www.facebook.com/andika.yudhistira.505/posts/1153803304682994

Salam Ustad,
Kita tahu bahwa Imam Ali as dalam sejarah telah memindahkan pusat pemerintahan Islam dari Madinah ke Kufah, kemudian Setelah Syahidnya Imam Ali as Imam Hasan membawa keluarga kembali ke Madinah. Namun Imam Husein kembali membawa keluarga ke Kufah hingga akhirnya Syahid.. Putra Imam Husein Imam Ali Zainal Abidin kembali membawa Keluarganya ke Madinah.. Mohon ceritakan bagaimana hingga Putra Imam Jakfar As Sadiq, Imam Musa Al Kadzim kembali ke Kufah (Irak-Iran) hingga makam-makam Imam Musa, Imam Ali Ar-Ridho, Imam Muhammad Al-Jawad, Imam Ali Al-Hadi, Imam Hasan Al-Askari makam-makamnya ada di Kufah (Irak-Iran), Siapakah penguasa di Hijaz (Madinah dan Makkah) hingga sepertinya tempat itu tidak nyaman lagi? Trims Ustad Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
5 komentar
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Penguasa pada waktu Imam Ali as jelas Khalifah yang tiga, begitu pula sampai pada Mu'awiyah walau dengan pembagian kekuasaan sebagaimana maklum.

2- Penguasa pada masa Imam Hasan as, Imam Husain as, Imam Ali Zainu al-'Abidin as, Imam Muhammad al-Baqir as dan separuh masa Imam Ja'far as, adalah Bani Umayyah.

3- Penguasa pada masa Imam Ja'far as (separuh akhir kehidupan beliau as) sampai pada masa Imam Mahdi as, adalah Bani 'Abbas.

4- Secara global kepindahan para makshumin as dari Madinah bukan ikhtiar mereka as sendiri kecuali Imam Ali as. Beliau as memilih Kufah karena di tengah-tengah kekuasaan Islam dan mungkin juga supaya tidak terlalu jauh menghadapi pemberontakan Mu'awiyyah.

5- Secara global perpindahan para Imam Makshum as ke tampat lain itu lantaran ditahan pemerintahan yang berkuasa, baik tahanan rumah atau benar-benar dipenjara sebelum dibunuh sampai syahid. Misalnya Imam Musa al-Kaazhim as, beliau as dipenjara seumur hidup oleh Harun al-Rasyid sebelum kemudian diracunnya. Imam Hasan as al-'Askari ditahan di dalam rumah akan tetapi rumahnya di tengah-tengah salah satu camp militer Bani 'Abbaas. Imam Ridha as yang di Masyhad, karena ditahan oleh Makmun bin Harun Rasyid di dalam istana dan dikawinkan dengan putrinya supaya terlihat bahwa Bani 'Abbaas menyukai Ahlulbait as supaya meredam pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh pengikut Ahlulbait as. Imam-imam as yang lain, kisahnya juga seperti itu.

Intinya kehidupan para Imam as itu selalu dalam tahanan, baik rumah atau penjara atau istana sebelum kemudian dibunuh, baik dengan racun atau dengan senjata. Imam yang dibunuh dengan senjata adalah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Imam Husain as. Lain-lainnya dibunuh dengan racun.

6- Semua itu terjadi karena para Imam as tetap mengajarkan imamah vertikal dan horizontal (meminjam istilah salah satu pembid'ah). Kalau para Imam as itu hanya mengajarkan imamah vertikal atau kepemimpinan agama, maka para penguasa itu bukan hanya tidak akan memusuhi, memenjara dan membunuh mereka as, melainkan akan dijamu kehidupan mereka as dengan jamuan yang tidak kalah megahnya dengan kemegahan para penguasa pada jaman mereka masing-masing.

Misalnya kalau para Imam as mengatakan:

"Kami hanya imam dalam masalah-masalah agama (vertikal), bukan dalam penerapannya (pemerintahan/horizontal), oleh karena itu kalian para umat wajib bertanya pada kami tentang agama tapi dalam pemerintahan wajib menaati para penguasa dimana kalau tidak menaatinya adalah pendosa, tidak mengerti akar rumput permasalahan, tukang gontok-gontokan, mengikuti isu elementer, penebar kebencian mutual (sebagian besar pinjam istilah buku SMS)."

Nah, kalau para Imam as mengajar seperti itu, maka tidak perlulah para penguasa itu repot-repot memenjara, menahan rumah, menahan di istana seperti menjadi putra mahkota (yang jelas paslu karena untuk meredam pemberontakan pembela Ahlulbait as sebelum kemudian dibunuh dengan racun) dan membunuh para Imam Makshum as. Bahkan saya yakin seyakin-yakinnya bahwa para penguasa akan menjamu kehidupan mereka as semewah-mewahnya kalau mereka as mau. Sebab akan menjadi sebab kuatnya kekuasaan para penguasa tersebut. Bayangkan, mengikuti para penguasa sudah menjadi ajaran agama dan ibadah sosial-politik kepada Allah. Betapa nikmatnya maqam ini bagi mereka. Begitu pula ajaran seperti ini tidak memerlukan dana besar dan pengorbanan nyawa tentara besar-besaran untuk menghadapi para pemberontak yang bangkit dimana-mana dan bahkan mengancam kehidupan para penguasa istana itu sendiri.

7- Apapun itu, secara global, kehidupan para Makshumin as itu sudah tidak lagi ditentukan oleh diri mereka as. Tahanan demi tahanan, penjara demi penjara, sebelum mereka as dibunuh, adalah kehidupan keseharian mereka as. Semoga kita tidak tergolong orang-orang yang acuh tak acuh pada penderitaan mereka as itu karena mareka as adalah titipan Nabi saww di samping Qur an, amin. Sebagaimana beliau saww bersabda:

وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي

"Dan aku meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yang pertama adalah Kitabullah (Qur an) yang di dalamnya terdapat hidayah dan cahaya, maka ambil dan pegangilah Kitabullah dan rangsanglah kepada Kitabullah dan anjurkanlah kepadanya. Dan Ahlulbaitku, kuperingatkan kalian pada Ahlulbaitku, kuperingatkan kalian pada Ahlulbaitku, kuperingatkan kalian pada Ahlulbaitku." (Shahih Muslim, riwayat ke: 4422).
Lihat Terjemahan
SukaBalas316 Mei pukul 9:55

Andika Jadi setelah Imam Ali as syahid pemerintahan Islam praktis di kuasai oleh Muawiyah hingga ke Hijas termasuk Makkah dan Madinah.. yang berarti masa-masa Imam Ali as sajad as, Imam Al Baqir as, Imam Jafar As Shodiq, pemeintah yang baerkuasa adalah Bani Umayyah, kemudian masa peralihan atau pemberontakan Bani Abbasyiah berjaya dimasa Imam Musa Al Kazhim as.. Berarti Imam Musa Al Kazhim di bawa oleh Harun Ar Rasyid (jadi tawanan) dari Madinah atau memang Imam Hijrah ke Bagdad?
SukaBalas216 Mei pukul 12:50

Sinar Agama Andika, sudah dijelaskan di atas. Mana ada orang mau pindah dari kotanya sendiri di Madinah yang dekat dengan makam Nabi saww, dan hijrah ke penjara yang ada di kota lain yang sangat jauh lagi. Biar pindah dari rumah di suatu desa ke penjara di desa yang sama juga tidak akan ada yang mau. Apalagi ke penjara yagn ada di luar kota yang harus ditempuh dengan naik unta berhari hari.

Andika Ya Sayyidi.. Ya Mazlum.. begitu besar dukamu, begitu besar fitnah masa lalu hingga daku tidak mengenalmu.. Ya Wajihaann Indallah.. Isfa'lana Indallah...
SukaBalas118 Mei pukul 16:47

Andika Syukron ustad.. Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ajjil farajahum..
SukaBalas118 Mei pukul 16:48





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.