Sunday, June 19, 2016

on Leave a Comment

CARA BERWUDHU DENGAN GAYUNG

Ali Asytari ke Sinar Agama
19 Mei
Salam ustad.....
Bagaimana cara membasuh tangan dlm wudhu menggunakan gayung/timba.....
Trimakasih
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar
Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Yang biasa adalah dengan menuang air dari gayung ke tapak tangan yang dibuat cekung, lalu disiramkan ke anggota wudhu' yang mesti dicuci (bukan diusap). Atau tangannya menciduk ke dalam gayungnya lalu disiramkan ke anggota wudhu' yang mesti disiram.
SukaBalas119 Mei pukul 15:05
Ali Asytari Bagaimana ustadz klw pakai gayung dimana gayungnya mengambil air dr ember mislnya.apakh tdk terjadi adanya air br yg bersentuhan dg tangan....??
Sinar Agama InsyaaAllah tidak.
Ali Asytari Teimaksih ustad.....
Ali Asytari Maaf ustad.....
Kan yg slam ini aku tau adalah menyiram DARI ATAS satu kali at dua kali.dimana yg ketiga kalinya haram.
Tp aku melakukan meyiram dr atas/siku bagian punggung satu kali dan bagian peruta satu kali.
Tp....stelah membaca jawaban ustad atas pertanyaan2.......aku br tau kl bisa dg cidukan dg tangan. Dan aku jg br tau ada istilah air baru.
Nah...yg aku takutkan itu adanya air br dan isyraf itu ustad...

SukaBalas121 Mei pukul 9:28
Sinar Agama Tentu niatnya penyiraman sekali dan niat wudhu' karena Allah dulu baru memulai penyiraman dengan gayungnya itu. Tapi lebih bagus tetap pakai cidukan tangan, jgn cari gara-gara. Sebab sekalipun tetap benar, maka saya mengira kuat masuk ke dalam mubadzdzir atau israaf.
SukaBalas121 Mei pukul 9:28
Ali Asytari Untuk maslah niat....aku slalu ingat setiap wudu akan wajib dr atas dan satu kalinya.
Kmarin aku coba praktek dg menciduk air dg tangan.....ternyata lebih bisa rata jg dan pakai airnya bisa lebih hemat/sdikit.

Tp....apakh bisa di hitung niat yg dimaksud fikih klw kita beranjak HENDAK berwudu ustad.....????

Sinar Agama Bembong, iya bisa. Niat itu cukup menyadari bahwa mau wudhu' karena Allah. Jangan ditambahi wajib sebab kalau belum masuk waktu shalat, maka wudhu'nya jagi batal. Niatnya mutlak saja, yaitu wudhu' karena Allah. Sudah.

Tapi setiap penyiraman bisa saja niatnya dirubah-rubah, misalnya kalau setelah membasuh wajah ada kotoran di tangan kiri, maka membasuhnya dengan tidak meniatkan sebagai pembasuhan wudhu'. Sebab kalau wudhu', maka batal sebab loncat dari tangan kanan ke kiri.

Ingat, pemerataan air ke anggota wudhu' itu bisa berkali sampai rata.

Ali Asytari Maaf ustad.....
Apakah klw ada najis ditangan setelah membash wajah wudhunya tdk perlu di ulang dan hanya perubahan niat sj sebg siraman najis bkn siraman wudhu......?

Maaf nih.....nyambung nanya....

Sinar Agama Bembong, iya tidak perlu diulang dari awal. Tapi lama pensucian najis di tangannya jangan sampai membuat basahan air di wajahnya menjadi kering, atau jangan terlalu lama sekalipun wajahnya belum kering.
Ali Asytari Oh....iya ustadz......

Trimssss banget ustad...atas petunjuknya.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.