Monday, November 21, 2016

on Leave a Comment

Kenapa belajar agama itu susah banget pak ustad.. ? begitu banyak aliran yg ada di dalam agama semua mengatakan ahli sunah.. ?

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1040587439388046

assalamualaikum ustd... kata orang agama itu mempermudah hidup tapi kenapa belajar agama itu susah banget pak ustad.. ? begitu banyak aliran yg ada di dalam agama semua mengatakan ahli sunah.. ,mohon pencerahanya dr ustd SA.. matursuwun.
Suka
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Salahnya yang bicara kalau agama itu mempermudah. Yakni kalau yang dimaksudkan dengan mempermudah itu adalah menggampangkan. Tapi kalau mempermudah cara hidup, maka jelas agama mempermudah. Misalnya kita tidak tahu cara mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat, puasa, haji, qurban, zakat, khumus dan seterusnya. Begitu pula kita tidak tahu cara mengatur diri, rumah tangga, negara dan internasional. Nah, agama datang untuk mempermudah semua itu, yakni memberi jalan keluarnya.

Sudah tentu, ketika agama memberikan jalan keluar (hidayah) tentang apa saja yang menyangkut kehidupan manusia, baik dunia atau akhirat, yang dunia baik pribadi, keluarga, negara, alam sekitar dan internasional, maka jelas mempelajarinya sangat repot. Karena itulah dikatakan bahwa yang belajar dengan benar hingga dikatakan ulama, dikatakan sebagai pewaris para nabi.

Nah, kalau belajarnya saja sudah repot, maka pengamalannya sudah pasti repot. Tapi dilihat dari konsekuensi adanya kecerahan dan pedomannya, yakni yang datang dari agama itu, maka jelas pengamalannya menjadi mudah. Karena itulah maka dikatakan bahwa agama itu mempermudah. Yakni mengeluarkan manusia dari kebingungan. Tapi bukan bermakna menggampangkan dan meringan-ringankan.

Justru agama itu lawan dari penggampangan hidup. Agama adalah hidup beradab manusia, sedang menggampangkan adalah hidup liarnya binatang.

2- Ahli Sunnah di Indonesia hanya satu, yaitu yang diwakili NU. Sedang selain NU, maka jelas bukan Ahlisunnah. Ahlisunnah ini muncul pada abad ke 2 Hijriah. Sedang Muhammadiah dan Persis misalnya, mengikuti pemikiran Muhammad bin Abdulwahhaab (abad 11 Hijriah) yang diprakarsai dan merupakan kelanjutan dari pandangan Ibu Taimiyyah yang hidup pada abad 8 Hijriah. Karena memang Abdulwahhab itulah yang mencipta dan menyebarkan pandangan kebid'ahan terhadap maulid, kebid'ahan pengiriman hadiah pahala kepada yang telah mati, mensyirikkan tawassul dan ziarah kubur serta beribadah kepada Allah di kuburan, membid'ahkan taqlid, dan banyak hal lainnya dimana semua inilah yang diajarkan dan diperjuangkan di Muhammadiah dan Persis dan semacamnya.

3- Ahlisunnah ini nama dari sebuah madzhab atau aliran yang mewajibkan taqlid dalam fiqih pada salah satu dari 4 ulama, yaitu Hanafi, Hanbali, Maliki dan Syafi'i (yang terakhir ini yang diikuti hampir semua Sunni di Indonesia pada masa sekarang). Dan dalam akidah mengikuti Asy'ari dan Mu'tazilah (yang terakhir ini -Mu'tazilah- jarang ditemui di Indonesia).

Sedangkan Wahabi, membid'ahkan madzhab dan mengharamkan taqlid. Mereka dulunya menamakan diri sebagai Salafi. Pelan-pelan mereka juga menamakan diri Ahlussunnah. Tapi dengan arti yang berbeda. Yaitu yang mengikuti sunnatullah dan sunnahNabi saww. Sementara Ahlussunnah yang pertama dan asli, adalah yang memiliki rukun iman yang 6 dalam akidah, memiliki rukun Islam yang 5 dan mewajibkan taqlid pada salah satu dari keempat imam madzhab di atas itu. Jadi, bedanya jauh antara Ahlisunnah yang asli dengan Ahlisunnahnya Wahabi.

4- Dengan semua penjelasan itu, maka dapat dipahami bahwa mempelajari ilmu agama, jauh lebih sulit dari mempelajari ilmu-ilmu lainnya sekalipun ilmu kedokteran dan antariksa. Sebab agama menyangkut masalah seluruh kehidupan dunia dan akhirat.

5- Karena itu janganlah agama itu dilihat dari sisi ruwetnya dipelajari, tapi lihatlah dari sisi pemudahannya bagi kita atau penerangannya hingga kita tidak hidup dengan mata terpejam. Tapi apa yang harus dilakukan di dunia ini dan tahu apa yang akan dihadapinya kelak setelah mati.

6- Sedangkan Syi'ah (mengikut Imam Ali as dan imam-imam dari Ahlulbait as) memang dinamai oleh Nabi saww sendiri. Lihat catatan yang telah menerangkan hal ini. Bisa dilihat di situs sinaragama.org

Memang Nabi saww tidak bermaksud memberikan sebuah nama melainkan hakikatnya. Yakni yang mensyi'ahi/mengikuti 12 imam Makshum as yang mana 12 imam ini disebutkan juga di Shahih Bukhari dan Muslim sebagaimana sudah sering dijelaskan di facebook ini.

Dalam sebagian riwayat Sunni juga ada penyebutan golongan Ahlussunnah. Sudah tentu inipun bukan penamaan, tapi penjelasan tentang hakikatnya. Yaitu yang mengikuti sunnah Allah (ajaran Allah) dan sunnah Nabi saww.

Nah, kalau kedua nama itu dilihat dari sisi hakikatnya sebagaimana yang memang dimaukan oleh Nabi saww, maka kedua nama itu adalah satu dan sama. Sebab mengikuti Ahlulbait as atau 12 Imam Makshum as itu, diajarkan Allah dalam Qur an dan diajarkan Nabi saww dalam hadits.

Karena itu maka Syi'ah adalah Sunnah dan begitu pula sebaliknya.

Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja nuwunsewu pak ustd.. menurut ustd.. subtansi dari ahli sunah itu yg seperti apa...?

Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja aku yg kurang cermat... matursuwun atas pemcerahanya..

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja, sama-sama. Ada penambahana akidah Sunni ikut siapa. Lihat lagi.

Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja maaf pak ustad aku blm bisa menangkap kalimat ustd neh..maksudnya bagaimana ya pak..?

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya Kertaraharja, tidak ada maksud. Hanya meminta baca lagi hawaban di atas, sebab ada penambahan keterangan sedikit.






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.