Monday, November 21, 2016

on Leave a Comment

Amalan apa yang paling afdal dilakukan di bulan muharram ini? Dan bagi kami yg tdk bsa memperingati hari asyura secara masal (berjamaah) apakah sebaiknya yg harus kami lakukan?

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1043722085741248


Assalamu alikum ustads. Salam untukmu dan keluargamu, juga para sahabt di FB ini. Sy ingin bertanya ustads. Amalan apa yang paling afdal dilakukan di bulan muharram ini? Dan bagi kami yg tdk bsa memperingati hari asyura secara masal (berjamaah) apakah sebaiknya yg hrus kmi lakuakan. Sekalipun sy tdk pnh memperingati asyura bersama2 dgn org lain. Itu krn komunitas syiah d sni sy tdk thu dn juga kalaupun ad kegiatan sep itu pasti akan terjadi kributan d sni dengan aliran. Mhon sarannya ustads. Tks sebelumnya. Salam
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Peringatan duka, baik 'Asyura atau yang lainnya, tidak wajib berjamaa'ah. Bisa dilakukan dengan sendirian atau beberapa orang.

2- Peringatan duka, tidak wajibkan dengan format tertentu. Sudah sangat cukup kalau mengenang, bersedih, dan apalagi sampai bisa menangis.

3- Kenangannnya tidak harus dalam format tertentu. Sudah sangat cukup kalau mengenangnya dalam hati. Kalau membaca sejarahnya juga bagus dan mendapat pahala lebih karena ada dzikir lisannya. Tapi dzikir lisan ini tidak mesti membaca sejarahnya, sebab bisa saja diganti dengan penyebutan nama, pengucapan salam, pengucapan rasa simpatik, pengucapan dukungan, pengucapan bela sungkawa, pengucapan pelepasan diri dari musuh-musuh mereka (baraa-ah), pengucapan tawassul dan semacamnya.

4- Yakinkan bahwa dalam peringatan yang sendiri atau beberapa orang itupun tetap sama di pandangan Ahlulbait as dalam arti akan sama-sama mendapatkan perhatian.

5- Suatu hari salah satu Syi'ah Imam Ja'far beberapa saat tidak berkunjung kepada beliau as. Ketika sudah sempat berkunjung, beliau as bertanya:

"Kamu beberapa saat/hari mengapa tidak datang?"

Dia menjawab: "Saya berhalangan wahai Imam, maafkanlah."

Imam as berkata: "Kamu mengadakan peringatan duka untuk Imam Husain as ya?"

Dia menjawab: "Benar demikian. Kok Imam tahu?"

Imam as menjawab: "Iya saya tahu dan saya menghadirinya."

Dia bertanya: "Kok saya tidak melihat antum?"

Imam as menjawab: "Iya saya duduk di tepian."

Dia bertanya: "Mengapa antum tidak duduk di depan?"

Imam menjawab: "Tadinya saya mau duduk di depan, tapi kulihat ibunda Zahra as si empunya majlis duka ini, telah mendahuluiku. Karena itu saya duduk di pinggiran saja."

6- Kalau bisa di bulan Muharram ini antum tidak usah ikut ambil bagian di acara Pekan Seni Mahasiswa Unhas. Di samping banyak maksiatnya, juga bisa terhitung sebagai tidak menghormati duka Imam Husain as, Ahlulbait as dan muslimin pengikut Ahlulbait as.

Arifuddin Syam hmmm kalau yg no 6 mohon maaf ylustads karena sudah terlnajutlr terlibat. sy sebagai panitia dalam kegiatan itu. jadi tuanikan tanggungjawab saja lalu usai. terima kasih arahannya ustads. InsyaAllah sy akan banyak baca sholawat di bulan muharram ini dan juga banyak mengenang perjuangan Husain As dan keluarga besar nabi Muhammad Saw dalam menegakkan panji Islam yang hakiki. terima kasih untuk perhatian ustads atas apa yang saya lakukan sungguh tersanjung atas perhatian itu.

Sinar Agama Arifuddin Syam, mengenang perjuangan dan bala, bencana dan penderitaan mereka as seperti dibunuh dengan sangat kejam dan kejinya.

Arifuddin Syam iye ustads. tentu saja juga akan mengenang itu semua. itu semua sdh menjadi bagi dari perjuangan ahlul bait rasulullah Saw yg ditimpakan oleh musuh2nya. tp itu tdk lah cukup untuk menhentikan panji Islam yg siratal mustaqim tetap lurus. kmudian bagi kita generasi sekarang haruslah bersyukur dan berterima kasih pd para imam ahlul bayt karena atas jasa mereka lah jalan itu tetap ada dan memberikan keseimbangan di muka bumi ini. allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ali muhammad. salam juga bagimu kanda. semiga kelak kita dipertemukan di telaga kautsar milik Nabi dan keluarganya jika dunia yg sempit ini tak kunjung jua mempertemukan kita.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.