Sunday, November 27, 2016

on Leave a Comment

Bagaimana hukum BARZANJI secara fatwa?

Link : https://www.facebook.com/shadra.hasan/posts/1126816950701543


Salam.
Bagaimana hukum barzanji secara fatwa?
Trims ust Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Zahra Aini AlHussain salam. ikut ijin nyimak ustadz. sukran

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Secara umum memuji Nabi saww dengan pujian-pujian yang baik, jelas dibolehkan dan bisa mendapat pahala. Namun demikian, berkenaan dengan Farzanji, mesti diperhatikan adanya beberapa hal, seperti:

a- Kitab itu dibuat oleh ulama Ahlussunnah. Karena itu, sudah pasti sesuai dengan ajaran Sunni terhadap bagaimana menatap Nabi saww, shahabat dan semacamnya.

b- Karena tidak semua pandangan saudara Sunni sama dengan pandangan Syi'ah, maka sekalipun kita wajib menghormati perbedaan pandangan, akan tetapi kita sendiri tidak boleh ikut ke dalamnya.

c- Anjuran:

- Syi'ah itu punya budaya sendiri. Karena itu sudah semestinya orang Syi'ah mengikuti budayanya sendiri.

- Syi'ah banyak memiliki kitab-kitab doa dan wirid yang diajarkan oleh Nabi saww dan para Imam Makshum as seperti yang ada di kitab Mafaatiihu al-Jinaan, lalu mengapa mau diganti dengan Mafaatiih yang lain yang bernama Farzanji?

- Walaupun semua kebaikan itu tetap baik, akan tetapi kita harus sadar betul bahwa Syi'ah itu kaya dan tidak perlu numpang-numpang.

- Tapi kalau perayaan atau pembacaan Farzanji itu dilakukan saudara Sunni lalu kita diundang, maka kita wajib datang dan menghormatinya tapi dalam hati hanya mendukung yang samanya dengan Syi'ah. Yang beda mesti berlepas diri dan menyerahkannya kepada Allah tanpa melakukan tindakan apapun.

- Saya dari dulu heran sekali kepada teman-teman pelajar agama di Hauzah yang tekun banget membaca Farzanji itu, sementara mereka tahu bahwa hal itu dibuat ulama Sunni yang anggaplah sekalipun tetap baik di tempat-tempat yang samanya, akan tetapi bukankah yang datang dari Makshumin as itu jauh lebih baik? Karena itu tidak semua orang Indonesia yang alumni hauzah Syi'ah di luar negeri, selalu membawa budaya Syi'ah yang murni yang diambil dari Makshumin as dan/atau para ulama Syi'ah.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.