Tuesday, September 13, 2016

on Leave a Comment

Hakikat Manusia

Link : https://web.facebook.com/sinaragama/posts/1070546259661946

Salam.
Apakah poin 3 ini sdh benar dan tdk typo ust?
🆎 Sinar Agama:
🇲🇨 Seri Kontemplasi ðŸ‡²ðŸ‡¨
Hakikat Manusia
(1). Manusia itu adalah makhluk materi yang mengandungi non materi yang dikatakan ruh atau jiwa.
(2). Ruh manusia memiliki tiga tingkatan secara global. Yaitu Badani, barzakhi dan Akli.
(3). Karena manusia memiliki materi yang mana hanya materi yang memiliki potensi dan non materi tidak, maka manusia dengan dimensi akalnya itu bisa menaikkan derajatnya sampai ke tingkat surga, akal-akhir, sampai ke Fana dan Fana'nya Fana' serta ke maqam Asmaa-u al-Husna.
(4). Ketika manusia mencapai derajat Fana ke atas itulah ia bisa menjadi khalifah Tuhan (wakil Tuhan) untuk mengatur semua alam.
(5). Ketika manusia itu menjadi khalifah Tuhan dalam mengatur semua makhluk, maka ia juga jadi pengatur bagi malaikat. Karena setiap malaikat hanya jadi wakil Tuhan dalam bidang-bidang terntentu.
(6). Ketika insan adalah calon khalifatullah, dan lebih tinggi dari semua malaikat, maka sudah tentu tidak gratisan. Karena itu perlu perjuangan.
(7). Ketika manusia sudah jadi khalifah dimana sekarang adalah imam Mahdi as. maka layaklah di malam Qadr (perestuan terhadap yang akan terjadi satu tahun ke depan), maka layaklah para malaikat itu turun ke bumi mengunjunginya untuk mendapatkan perestuan dari apa-apa yang akan terjadi dari semua kejadian alam semesta ini.
Channel Telegram Sinar Agama:
https://goo.gl/RqZwE3
Facebook Fan Page:
https://goo.gl/94NxW6

Khazanah Islam Jalur Ahlul Bait Nabi/12 Imam
TELEGRAM.ME
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Apit Sanjaya Salam ijin bertanya Ustadz. Kalau manusia sudah mencapai maqam khalifah Tuhan dimana para malaikat saja membutuhkan persetujuannya, sementara malaikat2 itu mengatur urusan2 di langit dan bumi, kenapa tidak diupayakan saja supaya petunjuk-Nya dibikin je...Lihat Selengkapnya

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Sudah tentu benar atuh. Karena itu malaikat tidak bisa menyempurna lagi, tapi manusia yang memiliki materi pembawa potensi, maka non materi ruhnya bisa menyempurna lagi ke tingkat-tingkat yang melebihi malaikat sekalipun.

Sinar Agama Apit Sanjaya. apakah ada yang tidak jelas mengenai ajaran Tuhan tentang ketaatan pada imam makshum dalam Qur an dan ajaran Nabi saww?

Apit Sanjaya Umpamanya saja terkait nama2nya. Nama2nya disebut dalam hadits, sedangkan hadits beda dengan Al aqur'an, tidak dijamin oleh Allah. Kalo umpama oleh Nabi saw. hadits juga dibukukan kemudian Allah menjamin keaslian kedua dokumen baik Al Qur'an dan hadits tentu tidak akan berpecah belah seperti sekarang. Mana ayat yang muhkamat, mutasyabihat, umum, khusus, asbabun nuzulnya yang benar dll akan sepakat semua.

Sinar Agama Apit Sanjaya. :

1- Kata siapa hadits tidak dibukukan di jaman Nabi saww? Para shahabat sudah menulisnya. Sunni dan Syi'ah sepakat tentang penulisan hadits di jaman Nabi saww ini. Tidak ada keraguan. Akan tetapi di jaman khalifah Abu Bakar, semua hadits-hadits itu dibakari dengan alasan supaya tidak bercampur dengan Qur an. Di sini Sunni dan Syi'ah beda menanggapi. Kalau Sunni membenarkan Abu Bakar, tapi kalau Syi'ah sebaliknya.

2- Kata siapa kalau hadits dibukukan tidak akan terjadi perbedaan pendapat. Wong tentang Qur an saja sudah beda, apalagi hadits.

3- Umat di jaman dahulu juga merubah makna-makna dari kitabullah atau bahkan ayat-ayat lahiriahnya, di jaman para nabi itu sendiri.

4- Qur an dengan segala sebab turunnya dan penjelasan Nabinya saww, sudah dibukukan oleh Imam Ali as, akan tetapi umat menolaknya. Nanti Qur an beserta penjelasannya itu yang akan dibawa oleh Imam Mahdi as.

5- Di Shahih Bukhari (hadits ke: 114, 3053 dan lain-lain) dan Shahih Muslim (hadits ke: 3091 dan lain-lain), Nabi saww dikatai oleh Umar dan teman-temannya sebagai telah "mengigau" atau "meracau", ketika meminta kertas dan peda pada akhir-akhir hayat beliau saww untuk menuliskan wasiat terakhir beliau saww.

6- Jadi, semua sudah dicanangkan oleh Allah saww dan Nabi saww agar umat lebih mudah. Akan tetapi umat itu sendiri yang memilih yang lebih sulit.

7- Namun demikian, maka ajaran agama itu jelas. Antum yang kurang sedikit fokus. Beda ajaran dalam apa kita ini, dan apa yang dibedakan itu tidak jelas di Qur an dan Haditsnya? Mengapa perbedaan umat dijadikan pengkaburan pada Qur an dan Hadits yang teramat jelas? Ini letak kesalahan berfikir antum.

Apit Sanjaya Kalo haditsnya dibukukan lalu dibakar ya harusnya ada mukjizat atau semacamnya supaya tetap langgeng isinya. Sekarang sebagai contoh adalah konsep 12 imam, yang sebenarnya sangat vital sekali bila Rasulullah saw. menginstruksikan untuk mengikuti ke 12 nya. Di sunni banyak hadits 12 khalifah tapi ada hadits shahih juga yang menyebut masa khalifah itu 30 tahun, lalu kerajaan, lalu khalifah lagi. Jadi ujung2nya pemahamannya jadi beda lagi dengan konsep 12 imam syiah yang tidak terputus. Belum lagi perilaku banyak sahabat yang menganggap Imam Ali as. hanya sahabat biasa saja (bukan khalifah Rasulullah / khalifah Allah). Namun kalau konsep Imam Mahdi, tidak ada yang enggan menutupinya. Sampai pernah (kalau tidak salah) Muhammad bin Hanafiyah dianggap sebagai Imam Mahdi. Para sahabat yang sudah dengar konsep 12 Imam dari Nabi saw. Normalnya pasti para sahabat langsung memberitahu bahwa beliau bukan Imam Mahdi yang dimaksudkan Nabi saw.

Apit Sanjaya Kenapa petunjuk Allah dibiarkan diburamkan oleh orang2 itu? Padahal khalifah Allah memegang kekuasaan sampai para malaikat minta persetujuannya. Begitu inti pertanyaan saya Ustadz.

Sinar Agama Apit Sanjaya, :

1- Wah antum sudah semakin kemana-mana nih gara-gara ingin mengajari Tuhan dan Nabi saww untuk mengajarkan agama Islam kepada umat manusia.

2- Mas Apit, di Qur an itu jelas bahwa imam itu harus makshum, bagaimana mungkin orang mengambil yang tidak makshum, lalu dikatakan Tuhan dan Nabi saww tidak jelas mengajarkan dan menjaga agama Islam ini?

3- Kalau ada hadits maka pertama dilihat siapa perawinya. Siapa yang menyuruh kita mendengarkan semua hadits? Allah sudah jelas mengatakan di Qur an (QS: 49:6) bahwa kalau ada berita dari orang yang berdosa (tidak makshum) maka selidiki dulu. Nah para shahabat saling berperang dan saling bunuh dalam berbagai peperangan besar, lalu kalau umat tidak meneliti, maka mengapa dikatakan Allah dan Nabi saww tidak benar mengajarkan dan menjaga agama Islam ini hingga diusulkan mukjizat ini dan itu?

4- Kalau ada hadits tentang khalifah dan kerajaan itu bukan Nabi saww mendukung kerajaan tapi mengabarkan apa yang akan terjadi pada umat. Makanya kalau mau belajar agama, belajar yang benar sekalian supaya dapat memahami hadits. Apakah kalau Rasulullah saww mengatakan bahwa Imam Hasan as akan diracun dan Imam Husain as akan dibantai di Karbala oleh umat beliau saww sendiri, itu tandanya beliau saww mendukung para pembunuh keduanya as?

5- Jadi petunjuk Allah tidak pernah buram dan selalu ada di depan kita dengan mukjizatnya yaitu tidak bisa dirubah. Nah, kalau maknanya yang dirubah, maka itu urusan masing-masing sebagaimana Qur an itu sendiri yang mengatakannya, bahwa siapa yang menyembunyikan dan/atau merubah makna-makna Qur an, maka Allah akan mengazabnya.

6- Imamah dan kewajiban mengikuti imam itu jelas dalam Qur an dan banyak ayatnya (seperti QS: 4:59). Larangan mengikuti yang tidak makshum juga jelas dalam Qur an (QS: 76:24). Dan yang menjelaskan bahwa Ahlulbait as itu yang makshum, juga jelas dalam Qur an (QS: 33:33).

7- Kalau ayat yang seterang itu dan senash itu serta tidak perlu penafsiaran kepada makna batin lantaran makna lahiriahnya sangat jelas dan gamblang serta tidak bertentangan dengan akal sehat, masih dianggap samar atau disamar-samarkan oleh umat, maka itu bukan berarti Tuhan telah membiarkan ajaranNya disamarkan. Wong sudah sangat jelas kok?!!!

8- Hati-hati dengan gejolak jiwa dan akal antum. Terla\ebih kalau tidak punya argumentasi sama sekali. Karena pertanyaan-pertanyaan antum sudah mengarah ke kufur (na'udzubillah). Beda dengan orang yang niatnya mencari hikmah, bukan mau mengkiriti Tuhan dan Nabi saww yang apalagi dengan tanpa pengetahuan sedikitpun.

Apit Sanjaya Kalo gitu kenapa Imam Mahdi as. dighaibkan Ustadz. Bukankah kita butuh maksumin hidup? Jangankan agama yang bener2 mengatur hidup manusia dalam segala aspeknya. Ajaran karate saja, yang jauh lebih tidak penting. Orang dari organisasi karate di jepang datang ke indonesia dan mungkin seluruh dunia secara berkala, untuk mengecek kurikulum di indonesia, dan meluruskan kalau terjadi kesalahan, minta supaya pengajarannya dikembalikan pada instruktur di indonesia. Hal itu supaya pengajaran di indonesia masih mewakili makna karate. Juga waktu orang brazil mendirikan perguruan bela diri yang bernama jujitsu brazil, orang jujitsu dari jepang datang ke brazil, minta supaya pendiri perbuatan tersebut mengikuti sejumlah tes bertanding, supaya bisa mewakili nama jujitsu. Demikian juga, menurut logika saya (moga2 salah, logika saya sering salah), kalau Allah swt ingin disembah dengan cara Islam, maka Allah swt. harus mengirim petugas-Nya untuk melakukan pengecekan, membenarkan yang keliru, supaya tidak ada ajaran yang mengatas namakan Islam namun ternyata isinya isis. Sebab agama punya sifat berkembang biak karena anak selalu mewarisi agama orang tuanya. Semakin lama dibiarkan, semakin banyak yang tersesat, dan barangkali semakin banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang yang ternyata tidak ada efeknya di akhirat, buang2 waktu, karena ajarannya sebenarnya salah. Tapi itu hanya pikiran saya saja yang kemungkinan besar salah. Saya masih islam dan semoga sholat saya dan keluarga saya masih dihitung berguna untuk akhirat.

Sinar Agama Apit Sanjaya, :

1- Antum merasa membutuhkan Imam Makshum as atau hanya mengisi kekosongan? Sekarang pertanyaannya, apakah antum sudah mengamalkan fiqih secara seratus persen sampai ke tingkat sempurna dan lengkap, misalnya membantu sedaya upaya membebaskan Palestina, Iraq, Suriah dan lain-lain tempat dari penjajahan zionist? Kalau antum saja tidak bisa taat seratus persen nanti dikirim Imam Mahdi as, maka antum akan balik mempermasalahkan dengan berkata:

"Mengapa Imam Mahdi as diutus sekarang sementara umat manusia bukan hanya mengingkarinya, melainkan akan menghina dan membunuhnya seperti 11 imam sebelumnya?"

Kalau antum didatangi Imam Mahdi as sekarang, maka antum akan mengajari beliau as bagaimana cara mengajarkan dan menjaga agama Tuhan.

2- Iblis itu juga muslim, tidak pernah dia mengingkari Allah dan tidak pernah melakukan tidak taat kepadaNya. Tapi ketika disuruh sujud pada nabi Adam as, dia merasa lebih tahu dariNya dan berasalan mengapa dia tidak mau sujud. Dia mengatakan bahwa dia lebih baik dari nabi Adam as. Artinya, Tuhan telah salah menyuruhnya sujud pada nabi Adam as sebab bagi dia mestinya tidak seperti itu. Nah, shalat itu bukan ukuran keIslaman kita kalau iman kita kepada keMaha-an Allah tidak ada. Misalnya, menyalahkan Tuhan dalam mengatur dan mengajarkan serta menjaga agamaNya.

3- Menurut saya, antum sudah semestinya bertaubat dan kalau ada pertanyaan, tanyakan hikmah dari semua yang antum tidak pahami itu, bukan berteori mengajari Tuhan dan Nabi saww. Tuhan terlalu sering mengatakan dalam Qur an bahwa kalau kita syirik, maka amal-amal kita akan hancur. Saya hanya takut antum sudah masuk ke dalam hal ini. Syirik itu bukan hanya mengingkari keberadaan Tuhan, tapi bisa segala macam yang besar-besar (bukan syirik halus seperti maksiat yang telah syirik dalam ketaatan karena telah menyekutukanNya dalam ketaatan) seperti mengingkari keMahaBenaran Allah dalam mengatur, mengajarkan dan menjaga agamaNya.

Raihana Ambar Arifin menurut saya apit sanjaya ingin mengetahui hikmah yang dia pertanyakan. tapi menggunakan kalimat yang terkesan mengingkari atau mengkritin kemaha tahuan Nya. Allahua'lam. dan semoga seperti itu.

Sinar Agama Raihana Ambar Arifin, kita tidak bisa main tebak isi hati orang. Karena itu, kita lihat lahiriahnya saja. Wong peringatan itu sudah berulang kali diberikan dari sejak yang sangat halus sampai ke yang sangat jelas. Karena itu, kita lakukan apa yang menurut lahiriahnya saja dalam diskusi ini, dan tidak bisa main tebak isi hati semacam mendahului Tuhan. Karena hal sesungguhnya hanya Tuhan yang tahu. Semoga kita semua, termasuk masApit Sanjaya, terjaga dari apa saja jenis kesyirikan dan kekufuran, amin.

Daris Asgar Allohumma Sholli 'Alaa Muhammad Wa Aali Muhammad Wa 'Ajjil Farojahum

Andika Allahumma sholli ala Muhammmad wa Aali Muhammad..

Apit Sanjaya Mohon maaf. Terima kasih.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.