Monday, September 19, 2016

on Leave a Comment

Bagaimana menyikapi perbedaan pandangan mengenai kebangkitan akherat (Maad) dimana menurut ulama Ilmu kalam kebangkitan adalah Jasmani dan Ruhani sedangkan menurut Filsafat, Ruhani saja.

Link : https://www.facebook.com/andika.yudhistira.505/posts/1224462014283789
Salam Ustad,
Bagaimana menyikapi perbedaan pandangan mengenai kebangkitan akherat (Maad) dimana menurut ulama Ilmu kalam kebangkitan adalah Jasmani dan Ruhani sedangkan menurut Filsafat, Ruhani saja. Apakah boleh membenarkan keduanya karena inti dari keyakinan ini adalah di "Pengadilan Ilahinya".
Trims Ustad Sinar Agama
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Yang diwajibkan itu adalah iman kepada hari kebangkitan, hisab, surga dan nerakanya. Sedang teknisnya dan detail-detailnya, sudah keluar dari ushuluddin. Memang, barang siapa mengingkari ma'ad jasmani/badani KARENA Tuhan tidak mampu, maka telah kafir tanpa keraguan. Tapi kalau melihat bahwa Tuhan mampu akan tetapi tidak akan melakukan karena akan terjadi kezhaliman misalnya (sebab yang kelak akan diadzab adalah badan lain dari badan yang pernah berdosa di dunia), maka tidak akan keluar dari Islam dan iman seandainyapun pandangan ini salah adanya.

Andika Baik ustad.. saya melihat kalo dari segi dalil naqlinya dari Al quran sepertinya jelas dan susah untuk mengingkari adanya kebangkitan Jasmani. tetapi kalo kita meyakini kebangkitan dengan Jasmani juga yang merupakan materi maka akan bertentangan dengan keterangan2 lain mengenai akherat. dimana kenikmatan2nya bersifat "KUN" atau langsung jadi tanpa proses. atau penghuni surga dapat menikmati segala makanan tapi tidak buang air besar atau dineraka dimana badan yang sudah hancur kembali utuh lagi dsb. jadi saya meyakini bahwa akherat itu adalah non materi. jadi kesimpulannya kebangkitan Akherat adalah kebangkitan Ruh. atau sebagaimana yang ustad sering jelaskan Terbebasnya Ruh dari unsur materi dikarenakan musnahnya Alam materi. tetapi jika Allah mau maka Dia mampu untuk membangkitkan manusia dengan Jasmani dan Ruhani. terima kasih ustad, mohon koreksi jika salah.

Sinar Agama Andika, dimana dalil Qur an yang mengatakan ma'ad jasmani dan sulit diingkari dari sisi dalil Qur an ini?

Andika Surat Al Qiyamah Ayat 3 dan 4 :

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَلَّن نَجْمَعَ عِظَامَهُ
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (QS, 75:3)
بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَن نُّسَوِّيَ بَنَانَهُ
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. (QS, 75:4)

Dan Ayat ini ustad :
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
[Yasin:78-79]

Disana disebutkan dengan jelas tulang belulang dimana tulang belulang adalah jasmani unsur materi.

Sinar Agama Andika, :

1- Mungkin antum tidak membaca keterangan-keterangan yang lalu di facebook ini.

2- Ringkasan komentar terhadap QS: 75:3-4 di atas:

a- Jama'a itu memiliki arti mengumpulkan.

b- Di ayat di atas dikatakan "mengumpulkan tulang belulang".

c- Di ayat itu tidak ada kata "kembali" pada pengumpulan tulang hingga menjadi yang antum tafsirkan itu yaitu "mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya".

d- Jadi, kata kembali itu buata penafsir yang antum nukil. Kalau sudah DIBUBUHi kata KEMBALI, maka jelas makna menjadi ma'ad jasmani dan tidak akan bisa ditolak. Tapi masalahnya tidak ada kata KEMBALI pada ayat tersebut dan hanya dipahami seperti itu, yakni ada kata atau ada maksud KEMBALInya.

e- Ketika ayat hanya menyebutkan "pengumpulan", maka bisa diartika dua arti yang saling berbeda. Karena itu, dari mana dikatakan bahwa ayat Qur an tidak bisa ditolak kejelasannya dalam masalah ma'ad jasmani? Dua makna itu adalah:

e-1- Mengumpulkan kembali yang telah cerai berai. Ini menandakan ma'ad jasmani. Yang menjadi masalah dari pemaknaan ini adalah dari mana Tuhan akan mengumpulkan tulang belulang itu? Sebab jangankan kuburan, bumi dan alam semesta ini sudah hancur dan musnah sama sekali? Kalau dikatakan bahwa Tuhan mencipta kembali alam semesta dan bumi berserta pekuburannya, maka di ayat dan riwayat mana yang menerangkan seperti itu. Kecuali kalau antum mau mengatakan bahwa bumi dan alam ini adalah abadi dan tidak akan musnah sama sekali hingga pekuburan tetap ada. Ini jelas bertentangan dengan akidah keHanyaAbadian Tuhan dan begitu pula bertentangan dengan banyak ayat yang menerangkan bahwa alam ini akan musnah di hari kiamat dan semua akan dikumpulkan kepada Allah.

Perhatikan ayat-ayat berikut:

- QS: 28: 88:

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Semua sesuatu akan hancur kecuali WajahNya, milikNya semua hukum dan kepadaNya kalian dikembalikan."

- QS: 30:11:

اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Allah yang mencipta segala makhluk kemudian mengembalikannya (meniadakan makhluk dan mengembalikan kepada Allah) dan kepadaNya kalian dikembalikan."

- QS:5:18:

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

"Dan milik Allah-lah semua kerajaan langit dan bumi dan diantara keduanya, dan kepadaNya-lah dikembalikan."

- QS: 24:42:

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

"Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah dikembalikan (semua makhluk)."

Dengan demikian, maka jelas bumi dan alam semesta ini akan dihancurkan dan dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat. Lalu dari mana tulang-belulang manusia itu akan ditemukan?

e-2- Mengumpulkan ke alam malakuut. Yakni non materi mitsali yang biasa disebut dengan alam Barzakh atau Mitsal atau Idea, Malakuut dan semacamnya. Dan ini makna yang lebih bisa dipakai di ayat tersebut. Inilah kebangkitan materi barzakhi alias non materi tidak murni alias bukan materi murni seperti di dunia, melainkan seperti yang terlihat dalam mimpi-mimpi kita, yaitu suatu wujud yang memiliki bentuk, warna, rasa dan semacamnya akan tetapi tidak memiliki matter atau bendawiahnya.

Lalu dari mana antum mengatakan tidak bisa menolak kejelasan Qur an tentang ma'ad jasmani?

f- Atau itu dilanjuti dengan ayat yang berbunyi:

بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَن نُّسَوِّيَ بَنَانَهُ

Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) ujung jarinya (garis-garisnya) dengan sempurna. (QS, 75:4)

Dalam ayat ini jelas yang dibicarakan itu adalah KEKUATAN dan KEKUASAAN, bukan mau membuat seperti itu, yaitu menyamakan kembali garis-garis jarinya.

Lebih jelasnya bahwa ayat itu menerangkan bahwa Allah itu Maha Kuasa untuk membuat kembali manusia dengan menyamakan garis-garis ujung jemarinya sekalipun (dimana setiap manusia pasti berbeda garis-garis ujung jemarinya). Tapi Kuasa bukan Membuat Kembali.

3- Ringkasa komentar terhadap ayat ke dua di atas, yaitu:

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

"Dan ia membuat percontohan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: 'Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?' Katakanlah: 'Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.'."
[Yasin:78-79]

Komentar tentang ayat di atas:

3-a- Seseorang dengan membawa tulang belulang yang sudah rapuh dan sambil meremasnya menjadi debu, bertanya kepada: "Siapa yang bisa menghidupkan tulang belulang yang telah menjadi debu ini?"

3-b- Jadi yang ditanya "Siapa yang mampu", bukan "Siapa yang akan".

3-c- Ketika Nabi saww ditanya siapa yang mampu, maka Allah menjawab dengan mengingatkan pada penciptaannya di kali pertamanya. Karena itu Tuhan menjawab: "Yang akan menghidupkannya adalah yang telah menciptakannya pertama kalinya."

Artinya, Tuhan yang membuat pertama kalinya, mengapa tidak mampu mengulanginya?

3-d- Dengan semua keterangan ulangan di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksudkan dalam ayat di atas itu adalah bahwa Tuhan ingin menyampaikan keMahaKuasaNya dalam mencipta kembali semua makhluk terutama manusia, sebagaimana keMahaKuasaNya dalam mencipta pertama kalinya. Akan tetapi sama sekali tidak bermaksud mengatakan bahwa Tuhan akan mencipta kembali secara materi sebagaimana peniptaan pertama kalinya.

4- Kesimpulan:

- Tidak ada ayat yang jelas mengatakan bahwa ma'ad itu pasti jasmani. Yang ada hanyalah keterangan bahwa Tuhan itu Maha Mampu Mencipta Kembali makhlukNya yang sudah mati dan tulangnya menjadi debu.

- Bumi dan langit dan seluruh isi keduanya akan binasa alias tiada dan hancur. Karena itu tidak akan ada bumi dan kuburan lagi. Kalau bumi dan kuburan tidak ada, maka tulang belulang juga tidak ada hingga mau dikumpulkan.
Lihat Terjemahan

Andika Subhanallah... Syukron ustad bagi saya sudah sangat gamblang.. mohon tidak bosan dengan muridmu yang bebal ini.. Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

Sinar Agama Andika, ana insyaaAllah tidak akan bosan, tapi antum juga jangan bosan membolak balik catatan yang antum perlukan he he... Yang jelas bertanya kena tegor lebih baik dari tidak bertanya bagi saya.

Andika Baik Ustad.. Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..






0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.