Thursday, April 13, 2017

on Leave a Comment

Bagaimana pandangan ustad tentang kunjungan raja salman ke indonesia...??


Salam ustad....
Bagaimana pandangan ustad tentang kunjungan raja salman ke indonesia...??
Trimakasih.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
1 Komentar
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Yang tahu yang sebenarnya hanya Allah swt. Kalau untuk raba-raba dan khayal saja, maka mungkin khayalan salah satu teman saya berikut ini bisa jadi bahan, walau bisa dikatakan HARAM DAN BID'AH SERTA SYIRIK untuk dipastikan (he he...). Katanya:

1- Ingin menutupi isu jelek tentang pembantaiannya di Yaman. Karena dengan ziarah ke Indonesia yang nomber one dari sisi jumlah muslimnya di dunia, maka dia mau mengatakan bahwa Indonesia yang nomber one saja teman gue/saya. Jadi, yang akan protes terhadap penyerbuan ke Yaman itu orang/negara pinggiran atau negara muslim pinggiran yang tidak punya teman seperti gue. 

Apalagi di negara muslim belahan barat dunia, sudah tidak memiliki pamor atau kurang pamor, maka sekarang perlu dukungan riil dari negara muslmin bagian timur dunia.

2- Ingin membungkam Indonesia sama sekali di hadapan dia. Sebab Indonesia akan semakin merasa terbantui dengan dollar-dollar baitulmal muslimin yang dipakai kerajaannya di Hijaz/Saudi. Indonesia yang dikenalnya dengan negara TKW/TKL, yang bisa juga dianggapnya sebagai semacam negara budak yang sangat mudah ditekan-tekan apalagi kalau dengan dikasih makan dan pekerjaan. Wong korupsi di dalam negeri Indonesia sendiri nggak tuntas-tuntas kok, apalagi dana dari luar, maka pasti bisa berebut. Begitu bisa terpikirkan olehnya. 

3- Menyombongkan diri ke atas Indonesia. Misalnya: 

"Lu nggak ada apa-apanye. Lihat, biar gue ancurin itu negara Yaman, Suriah dan Iraq, gue tetap disanjung ellu/kamu. Kalau perlu kamu nyembah tuh ke gue supaya bisa dapat dollar gue yang banyak yang kudapet dari harta rakyat gue, yakni kekayaan alam yang mestinya untuk semua rakyat, tapi telah gue ambil dari sejak sekitar tahun 1111 Hijriah yang lalu setelah gue brontak pada Khalifah Utsmani dan gue menang atas bantuan saudara gue, yaitu Inggris."

4- Disuruh Amerika untuk menguatkan barisan Jihadis. Karena Indonesia secara global bisa dibagi pada tiga kotak: Nasionalis, Komunis dan Jihadis.

Sebagaimana maklum tiga kelompok itu sangat kuat di Indonesia dan saling bersaing. Nasionalis dukungan semangat NKRI murni; Komunis yang didukung sebagian China dan negara China dan anak keturunan PKI yang menyimpan dendam; Jihadis yang didukung Barat (kepalanya Amerika), Zionist dan Raja-raja Arab terutama Saudi. 

Walaupun peluang Jihadis tidak sebesar di Iraq dan terutama Suriah, tapi kalau Indonesia diIraqkan atau diSuriahkan (walau jelas tidak bisa diYamankan dengan menggempur Indonesia), maka cukup membuat sulit kedua kelompok lainnya di atas. Apalagi ujian terbesar NKRI atau kelompok nasionalis murni ini adalah saling rebutannya harta negara yang terwujud dalam bentuk korupsi resmi dan/atau tidak resmi yang tidak kunjung habis-habisnya dari dulu sampai sekarang. Jadi, nasionalis murni sudah bisa dianggap olehnya nggak ada wujudnya lagi. Sebab sudah saling bantai dalam kekuasaan, kekayaan dan politik, baik resmi atau tidak resmi, baik pribadi atau melalui/atas nama partai. 

5- Mungkin saja tidak buru-buru mengkhayalkan Indonesia sebagai Iraq atau Suriah, tapi bisa saja menguatkan barisan jihadis dalam bentuk program jangka panjang. Misalnya menguatkan mereka dari segala lini dengan penguatan dana besar-besaran, baik dalam bentuk-bentuk proyek imbal balik atau searah. 

6- Ingat (kata temanku itu), kita tidak bisa baik sangka pada penguasa yang menguasai hasil bumi negaranya sendiri dan tidak dibagikan kepada rakyatnya secara merata. Karena itu, tidak mungkin dalam memberikan bantuan apapun, tidak ada kemauan imbal baliknya, baik berupa harta lahir/uang/ekonomi atau harta politik, budaya, militer, sosial, pendidikan dan semacamnya. 

Karena itu, rabaan-rabaan yang bisa saja dianggap ala bid'ah dan syirik ini, mendahulukan buruk sangkanya. Imam Ali as mengatakan (nukilan bebas):

"Siapa yang berburuk sangka di sosial yang baik, maka dia menzhalimi yang diburuksangkai. Dan barang siapa yang berbaik sangka di kala kondisi sosial yang lagi buruk, maka dia zhalim pada dirinya sendiri."

Apalagi dengan tidak takutTuhannya menghujani muslimin Yaman dengan bom-bom canggih Amerikanya, hanya dengan alasan tidak mau ikut pemimpin/presiden yang dia tunjuk/dukung atau apapun alasannya. Atau pengirimanpasukannya atau harta-hartanya untuk para pemberontak di Iraq dan Suriah yang pada bengis-bengis dikala menghadapi lawan lemah, tapi bersembunyi di balik punggung para rakyat yang jadi tawanannya ketika menghadapi lawan kuat. Rakyat jelata dan tak berdaya telah jadi korban mereka ketika berkuasa dan menjadi benteng persembunyian mereka ketika terdesak. 

Intinya, rabaan ala bid'ah dan musyrik ini, mendahulukan buruk sangkanya.

Begitu pula kerajaan yang tidak ada dalam Islam (tapi diIslam-islamkan) yang telah menjadikan diri dan keluarganya berkuasa seumur hidup, yang telah membuat mereka sama sekali tidak mengenal apa yang disebut pemilu itu, atau berlagak tidak mau tahu itu, sangat sulit membuat kita merabakan hal-hal yang positif. 

Bisa saja dalam pikiran mereka: Kalau ngasih duit ke preman saja sudah mau berantem dan bunuh-bunuhan, apalagi kalau ditambahi pasti dapat pahala dan surga, maka sudah pasti akan lebih cepat membuat umat saling bantai atas nama agama yang suci. 

7- Ketika Hellary Clinton dalam ceramah dan bukunya, telah terang-terangan mengatakan bahwa Amerika yang membuat kelompok Jihadis di Afghanistan dan lain-lain tempat untuk memotong tangan Rusia di Timur Tengah, maka bisa saja sekarang sebagian mereka mangkhayal bahwa sudah saatnya sekarang untuk membuat Jihadis lebih nyata dan kuat di Asia Tenggara terutama Indonesia. 

8- Itu khayalannya teman saya tentang buruk sangkanya terhadap kunjungan si raja dan timnya. Apapun pikiran saya dan antum, maka kita serahkan hakikatnya kepada Allah swt, sambil terus tanggap dan cekatan melihat perkembangan Indonesia yang kita cinta bersama ini. Tentu sambil juga berdoa agar Indonesia tidak sampai seperti negara-negara Yaman, Suriah dan Iraq, amin. 

Kalau mau khayalan baiknya atau bahkan dugaan baiknya, atau lebih-bahkan keyakinan baiknya, maka tinggal dengerin saja penceramah-penceramah atau tulisan-tulisan para/sebagian Jihadis. Jangan heran kalau dia dianggap malaikat Rahmat dan Hidayah, khalifahnya para khalifah (kata ganti atau diIslamisasikannya kata raja diraja), wali Allah swt, pembawa berkah, pangasih dan penyantun, dan semacamnya oleh mereka.



Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1184684781644977





0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.