Monday, July 25, 2016

on Leave a Comment

Mohon penjelasan mengenai hadis yang membolehkan minum sedikit untuk orang yang tertimpa sakit Haus?


Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1029528430430396


Shadra Hasan ke Sinar Agama
11 Juni
Salam.
Mohon konfirmasi serangan wahabi berikut:
fatwa Ayatullah Al-Udzma Asadullah Bayat Zanjani memperkuat “Bahwasanya orang yang tidak mampu menahan rasa haus maka diperbolehkan baginya untuk minum agar menghilangkan rasa hausnya dan hal tersebut tidak membatlkan puasanya di bulan Ramadhan” (Baca disini dan disini)
Dan pernah dipublikasikan dalam situs resminya. Dalam fatwanya berbahasa persia, disebutkan:
"با استناد به موثقه عمار و روايت مفضل ابن عمر از امام صادق(ع) كه در باب ١٦ وسائل الشيعه از ابواب "من يصح منه الصوم" آمده است، كساني كه روزه مي گيرند ولي تاب و تحمل تشنگي را ندارند، فقط به اندازه اي كه جلوي تشنگي شان را بگيرد مي توانند آب بنوشند و در اين حالت روزه شان باطل نبوده و قضا هم ندارد
“Diriwayatkan dengan sanad yang tsiqah (menurut syiah) dari Ammar dan Mufaddhal bin Umar dari Imam Shadiq (alaihissalam) pada Bab 16 «من یصح منه الصوم» dari Wasail Syiah menyatakan bahwa mereka yang berpuasa tetapi tidak bisa menahan rasa haus maka diperbolehkan baginya untuk minum sedikit air agar menghilangkan rasa haus dan dalam kasus ini puasa mereka tidaklah batal” (Sumber fatwa dari situs resminya disini:http://bayatzanjani.net/fa/news/article-340.html)
Trims ust.
BAYATZANJANI.NET
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Orlando Banderas Siapa Bayat Zanjani itu Ustadz ?

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Ini asal haditsnya:

16 ـ باب ان الصائم اذا خاف التلف من العطش جاز له الشرب بقدر ما يمسك الرمق ولم يجز له أن يشرب حتى يروى
((13252)) 1 ـ محمد بن يعقوب، عن أحمد بن إدريس وغيره، عن محمد بن أحمد، عن أحمد بن الحسن (1)، عن عمرو بن سعيد، عن مصدق بن صدقة، عن عمار، عن أبي عبدالله (عليه السلام) في الرجل يصيبه العطاش حتى يخاف على نفسه، قال: يشرب بقدر ما يمسك رمقه ولا يشرب حتى يروى.

Imam Ja'far as berkata terhadap seseorang yang tertimpa penyakit haus hingga dikhawatirkan mati (yakhaafu 'ala nafsihi) (+/-): "Minumlah seukuran membuka nafas terakhirnya dan jangan minum sampai puas."
ورواه الصدوق بإسناده عن عمار بن موسى (2).
ورواه الشيخ بإسناده عن محمد بن يعقوب (3).
وبإسناده عن عمار بن موسى مثله (4).
((13253)) 2 ـ وعن علي بن إبراهيم، عن أبيه، عن إسماعيل بن مرار، عن يونس، عن المفضل بن عمر قال: قلت لابي عبدالله (عليه السلام): إن لنا فتيات وشبانا (1) لا يقدرون على الصيام من شدة ما يصيبهم من العطش؟ قال: فليشربوا بقدر ما تروى به نفوسهم وما يحذرون.

al-Mufadhdhal berkata kepada imam Abu 'Abdillah as: "Kami mempunyai anak-anak wanita kecil dan lelaki pemuda yang tidak mamu melakukan puasa dikarenakan penyakit haus yang mereka derita?"

Imam as menjawab (+/-): "Minumlah seukuran menyelamatkan nyawa mereka dan yang dikhawatirkan mereka."
ورواه الشيخ بإسناده عن محمد بن يعقوب (2).
أقول: وتقدم ما يدل على ذلك (3)، ويأتي ما يدل عليه (4).

Dalam dua hadits di atas dikatakan bahwa yang berpenyakit haus hingga dikhawatirkan mati.

2- Hadits di atas didahului oleh bab 15 yang menerangkan hal lebih umum, yaitu orang-orang yang tidak bisa melakukan puasa seperti orang jompo, hamil dan orang punya penyakit haus, riwayatnay sepert ini:

15 ـ باب سقوط الصوم الواجب عن الشيخ والعجوز وذي العطاش اذا عجزوا عنه، ويجب على كل منهم أن يتصدق عن كل يوم بمد من طعام، ويستحب أن يتصدق بمدين، ولا يجب القضاء ان استمر العجز، ويستحب قضاء الولي عنه

((13240)) 1 ـ محمد بن يعقوب، عن محمد بن يحيى، عن أحمد بن محمد، عن الحسن بن محبوب، عن العلاء بن رزين، عن محمد بن مسلم قال: سمعت أبا جعفر (عليه السلام) يقول: الشيخ الكبير والذي به العطاش لا حرج عليهما أن يفطرا في شهر رمضان، ويتصدق كل واحد منهما في كل يوم بمد من طعام، ولا قضاء عليهما، فإن لم يقدرا فلا شيء عليهما.

Imam Abu Ja'far as berkata (+/-): "Orang jompo dan yang berpenyakit haus, maka tidak dilarang bagi mereka untuk makan di bulan Ramadhan, dan hendanya masing-masing mereka membayar sedekah (fidyah) satu mud (+/-: 8 ons) makanan untuk setiap harinya dan mereka tidak dikenai qadhaa'. Dan kalau tidak mampu, maka mereka tidak dibebani apapun."

ورواه الصدوق بإسناده عن العلاء (1).
ورواه الشيخ بإسناده عن محمد بن يعقوب (2).

3- Dengan semua keterangan di atas itu, maka dapat dipahami bahwa yang disampaikan Bayat Zanjani itu sama sekali tidak ada masalah.

4- Yang menjadi masalah itu adalah penukilnya yang tidak mengerti baca kita hingga ambil sepotong-potong tanpa melihat babnya terlebih dahulu.

5- Jadi, yang dimaksudkan oleh Bayat Zanjani itu (siapapun dia) adalah bahwa dia sedang menjelaskan siapa-siapa yang udzur melakukan puasa dan boleh tidak berpuasa YANG DIANTARANYA adalah orang berpenyakit haus tesebut sabagaimana juga yang lainnya seperti orang-orang jompo (tua banget yang sudah tidak kuat berpuasa secara umum).

Dan sudah tentu, sekalipun tidak ada qadhaa', akan tetapi mesti membayar fidyah. Tapi puasanya mesti diteruskan kalau penyakitnya itu bisa diobati dengan seteguk atau dua teguk air untuk terjauhkan dari bahaya kematian dan mudharat yang secara umum dan akal sehat sangat berbahaya. Sebab bisa saja tidak mengakibatkan kematian akan tetapi menyebabkan hal-hal mudharat lainnya yang serius seperti lumpuh dan semacamnya.
Lihat Terjemahan

Sinar Agama Orlando Banderas, Bayat Zanjani adalah seorang mujtahid/marja' yang ada di Iran dan dulu pernah tiga kali menjadi anggota majils MPR negara republik Islam Iran.

Orlando Banderas Ustadz, apakah fatwa-fatwanya sebagian suka menyimpang dari umumnya atau tidak berwali fakih seperti Ayatullah Shirazi ? Soalnya yg saya dengar ada fatwanya yg di kecam Ayat. Makarim hf

Orlando Banderas Ustadz, yg sy tahu orang berpenyakit haus memang tidak boleh berpuasa dari awal.
Dari penjelasan Ustadz diatas, apakah berarti bagi yg berpernyakit haus boleh berpuasa tapi kalau ditengah hari datang hausnya yang mengancam jiwanya boleh meneguk satu dua teguk sekedar menyelamatkan jiwanya lalu diteruskan puasanya dan bayar fidyah ?

Asep Rahmat Salam... Ya Ustadz Sinar Agama, syukron atas penjelasan nya. Bihaqqi Muhammadin Wa Ali Muhammadin.

Sinar Agama Orlando Banderas, fatwa siapa yang mentidakbolehkan orang berpenyakit haus untuk melakukan puasa itu?

Orlando Banderas Syukron Ustadz. Jazakallah khoiron katsiro

Andika Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.