Thursday, July 21, 2016

on Leave a Comment

Apakah benar bau mulut orang yang puasa seperti bau kesturi kelak di akherat?

Link : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/957216817725109

Ali Asytari ke Sinar Agama
7 Juni
Salam ustadz....
Slmat menjalankan ibadah puasa.
Dan mohon maaf lahir bathin.
Sy dulu pernah mendengar pd ceramah2 di mesjid pd ramadhan bahwa orang yg puasa mulutnya bau kasturi kelak di akherat.wlpn sebagian org puasa mulutnya berbau.
Dan baunya mulut menjadi ejekan dr non muslim.
Nah....bagaimana menghadapi ejekan nonmuslim ini ustad....??
Sy betul2 ga bisa membantah dg alasan2 yg logis.
Mohon pencrhannya ustad
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Bau mulut itu ada dua macam setidaknya:

a- Karena kotor dan tidak digosok giginya.

b- Karena tidak makan dan tidak minum dalam waktu yang lama.

2- Bau yang pertama, sudah tentu tidak terpuji dalam Islam. Karena Islam (sebagaimana kita tahu semua) mengajarkan kebersihan bahkan kita sering mendengar ajarannya mengatakan "Kebersihan itu sebagian dari iman."

3- Bau karena tidak makan itulah yang terpuji dalam Islam, yakni yang tidak makannya karena puasa. Nah, bau di lahiriah dan materi ini, adalah harum di alam batin/jiwa dan akhirat.

Mengapa harum? Sudah tentu karena jiwa/ruh nya melakukan ketaatan pada Tuhan Pencipta Alam dan Pencipta Dirinya (saya kalau menulis keterangan tentang Tuhan dengan huruf besar, itu tandanya sebagai sifat Tuhan, seperti membesarkan huruf depan alam dan dirinya -diri manusia.). Kenapa pula taat? Karena Tuhan layak ditaati dan disyukuri serta dicintai.

Nah, semangat jiwa yang menaati, menyintai dan mensyukuri itulah yang merupakan keharuman yang harumnya bahkan bisa mengalahkan harumnya surga itu sendiri. Karena harumnya surga itu dari pemberian Allah tanpa potensi ikhtiarnya sedang harumnya mulut orang berpuasa sekalipun juga pemberianNya akan tetapi dimulai dari potensi yang mencuat dari manusianya itu sendiri, yaitu rasa cinta, taat dan syukur kepada Allah itu. Wassalam.
SukaBalas18 Juni pukul 13:58

Ali Asytari Trimsa banget ustad.....sungguh mencerahkan.

Seandainya bukan orang2 yg bergelut dlm ilmu hauzah....sulit aku temukan jawaban sperti ini.
Begitu pula jawaban2 ustad pd topik2 lainxnya.

Ok...smoga ustadz slalu dlm bimbingan Tuhan melalui ilmu2 ahlul bait,dan bisa kami terbimbing jg melalaui perantaran ustad...
Sekali lg trimsssss banget...

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.