Saturday, October 24, 2015

on Leave a Comment

Bismillaah: Hari Ghadir Hari Wilayah Imamah Vertikal dan Horisontal

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=823493894430736&id=207119789401486


Bismillaah: Hari Ghadir Hari Wilayah Imamah Vertikal dan Horisontal
Ikut mengucapkan selamat Hari Raya Ghadir, Hari Pelantikan Wilayah Imamah Vertikan/agam dan Horisontal/politik, yang jatuh pada hari ini 18-Dzulhijjah di Haji Wadaa', kepada kenjeng nabi besar Muhammad saww, kepada seluruh Ahlulbait Makshum as terutama kepada Hdh Faathimah as dan Imam Mahdi as, kepada seluruh ulama dan maraaji' terutama Rahbar hf tercinta, kepada seluruh mukminin dan mukminat terutama teman-teman Facebook.
Semoga kebahagiaan kita ini menjadi saksi iman kita kepada kewilayahan imam-imam Ahlulbait as dan pemicu ketaan kita kepada Allah, Nabi saww dan mereka sendiri as. Begitu pula semoga menjadi penyebab turunnya syafaat kanjeng Nabi saww dan Ahlulbait as kepada kita semua di dunia ini, atau di kubur dan di akhirat nanti, amin.
Nukilan Catatan nomor:
532. KTP Hadits Ghadir Khum, seri status Sinar Agama
by Sinar Agama on Saturday, January 5, 2013 at 3:48pm •
Bismillaah: KTP Hadits Ghadir Khum
Sinar Agama:
3-11-2012
Bismilllah: Hari Ied Ghadir
Kuhaturkan ucapan "Selamat Hari Besar Ghadiir" kepada junjungan Nabi besar Muhammad saww dan seluruh Ahlulbait as terutama imam Mahdi as. Begitu pula kepada semua ulama terutama Rahbar tercinta hf, dan segenap kaum mukminin dan mukminat, terutama para shahabat-shahabat di fb ini.
KTP Kecil Hadits Ghadir:
1- Ringkasan Hadits Ghadir (nama danau jejadian kalau hujan dan kering kalau tidak ada hujan, tempat dimana Nabi saww melantik imam Ali as sepulang beliau as dari haji Wada'/terakhir, sebagai penguasa/wali atas semua mukminin dan mukminat):
Rasulullah saww bersabda:
"........ Wahai manusia (kalian semua), sesungguhnya Allah adalah waliku (yang berkuasa atasku) sedang aku wali semua mukminin dan lebih wali/utama/menguasai terhadap mereka dari diri mereka sendiri. Barang siapa yang aku adalah walinya, maka Ali adalah walinya juga.
Ya Allah, bantulah yang menjadikannya -Ali- sebagai walinya dan musuhilah yang memusuhinya. Wahai manusia, sesungguhnya aku akan mendahului kalian (meninggalkan dunia) dan kalian akan memasuki Haudh (telaga) yang lebarnya antara Bushraa (kota di Suriah atau Bashrah di Iraq?) sampai ke San-'aa', diantara keduanya terdapat cawan-cawan dari perak sebanyak bintang-bintang, dan aku akan bertanya kepada kalian tentang Tsaqalain (dua hal yang berat) itu dikala kalian mendatangiku, bagaimana kalian menjaga keduanya setelah aku.
Hal berat yang pertama adalah Kitabullah 'Azza wajallah dimana satu ujungnya di Tangan Allah dan ujung lainnya di tangan kalian, karena itu peganglah ia dengan erat hingga kalian tidak sesat dan janganlah kalian berubah. Hal berat yang ke dua adalah Ahlulbaitku. Sesungguhnya telah dikabarkan kepadaku dari Yang Maha Lembut dan Maha Tahu, bahwa keduanya tidak akan pernah berpisah sampai keduanya menjumpai aku di telaga."
2- Inti dari hadits Ghadir:
Inti hadits Ghadir ini adalah 2 hal:
a- Pengangkatan dan pelantikan imam Ali as sebagai khalifah Nabi saww dan sebagai Ahlulbait pertama.
b- Pewajiban terhadap semua muslimin untuk menjaga dan berpegang teguh pada Qur an dan Ahlulbait as ( yang makshum, QS: 33: 33).
3- Versi Periwayatan Hadits Ghadir:
Hadits ini diriwayatkan di Sunni dengan berbagai versi. Ada yang hanya menyebut bagian ke duanya seperti shahih Muslim dan ada yang menyebut kedua bagiannya seperti kitab-kitab yang lain yang sangat banyak sekali di Sunni. Dengan segala versinya, hadits ini ada di kitab-kitab seperti:
Shahih Muslim, 2/362; Shawaaiqu al-Muhriqah, 5 dimana ia berkata bahwa riwayat ini diriwayatkan oleh Thabrani, Thabari, Turmudzi dan Hakim, lihat juga di hal 25 dan dishahihkannya; Turmudzi, 5/297; Ibnu Maajah, 1/45; Kanzu al-'Ummaal, 1/168 dan 15/91-150; Mustadrak Hakim, 3/109, 116 dan 119; Usdu al-Ghaabah, 1/369; Musnad Ahmad bin Hanbal, 2/961; Syawaahidu al-Tanziil karya Hakim, 1/190; Tariikh Ya'quubi, 2/93; Dzakhaairu al-'Uqbaa, 67; Miizaanu al-I'tidaal karya Dzahabi, 3/294; Shawaauqu al-Muhriqah, 25 (dan dishahihkan); Tafsiiru al-Fakhru al-Roozii, 3/636; Jaami'u al-Ushuul, 9/468; al-Durru al-Mantsuur, 5/182; al-Jarh wa al-Ta'diil Ibnu Abi Haatim, 4/431; Dzakhaairu al-'Uqbaa, 67; al-Ishaabah, 1/305, 372..; Taariikhu al-Khulafaa' al-Suyuuthi, 169; Mashaabiihu al-Sunnah, 2/275; Syawaahidu al-Tanziil al-Haskaanii, 1/157; Bukhari dalam Taariikh Kabir-nya, 1/375; Taariikh Dzhabi, 2/196; Taariikh Baghdaad, 8/290; al-Muntakhab min Shahiih al-Bukhaari wa Muslim karya Muhammad bin Utsman, 217; al-I'tiqaad karya Baihaqi, 182; Ibnu Atsiir dalam Nihaayahnya, 4/346; Thabraani dalam, al-Mu'jamu al-Kabiir-nya, 1/149; Ahmad bin Hanbal dalam Fadhaail-nya, hadits 91, 82, 139; , ; Nasai dalam Khashaaish-nya, 21 dan 93; Ahmad bin Hanbal, 4/372; Taarikh Damasyq, 1/213 -8 hadits- dan 2/42 -30 hadits; ...........dan seambrek lagi yang lainnya.
4- Pengakuan Kemutawatiran Hadits Ghadir:
Jalaalu al-Diin al-Suyuuthi sendiri mengakui kemutawatiran hadits ini di al-Fawaaidu al-Mutakaatsirah fi al-Akhbaar dan Fi al-Azhaari al-Mutanaatsirah fi al-Akhbaar al-Mutawaatirah. Pandangannya ini juga dinukil oleh berbagai ulama Sunni seperti:
al-Manaawii di al-Tafsiir fi Syarhi al-Jaami'i al-Shaghiir, 2/442; al-'Uzairi dalam Syarhu al-Jaami'i al-Shaghiir, 3/360; Mulla 'Alii al-Qoorii di al-Mirqootu Syarhu al-Misykaah, 5/568; Ibnu Katsiir dalam Tarikhnya; ...dan seterusnya.
5- Thuruq/jalan/jalur Hadits Ghadir dari shahabat ke Nabi saww:
Dalam kitab-kitab Sunni terdapat berbagai thuruq/jalan/shahabat tentang hadits ini ke kanjeng Nabi saww, seperti:
5-1- Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari 40 thuruq/shahabat.
5-2- Ibnu Jariir Thabari, meriwayatkan dari 72 thuruq/shahabat.
5-3- al-Jazrii, meriwayatkan dari 80 thuruq/shahabat.
5-4- Ibnu 'Uqdah, meriwayatkan dari 105 thuruq/shahabat.
5-5- Abu Sa'iidh al-Sajistaani, meriwayatkan dari 120 thuruq/shahabat.
5-6- Abu Bakar al-Ju'aabii, meriwayatkan dari 125 thuruq/shahabat.
5-7- Muhammad al-Yamani, meriwayatkan dari 150 thuruq/shahabat.
5-8- Abu al-'Alaa' al-'Aththaar meriwayatkan dari 250 thuruq/shahabat.
5-9- Mas'uud al-Sajistaanii, meriwayatkan dari 1300 thuruq/shahabat.
Kalau mutawaatir di Sunni hanya 9 thuruq, maka thuruq-thuruq hadits Ghadir ini bisa dihitung berapa kali kelipatan mutawaatirnya.
6- Shahabat-shahabat yang Hadir di Ghadir Khum:
Berbagai keterangan tentang jumlah yang hadir dan mendengar hadits Ghadir ini sebagaimana yang dinukilkan di Tadzkiratu al-Khawaash karya Ibnu Jauzii, 30; al-Siiratu al-Halabiyyah, 3/257; al-Siiratu al-Nabawiyyah karya Zaini Dahlaan, 3/3. Yaitu sebanyak:
90.000 shahabat atau 114.000 atau 120.000 atau 124.000 shahabat.
Wassalam.
Suka   Komentari   
Komentar
Muhammad Nurahim Okki Ilaahi aamiin.... salam Ustad...

Nursidah Abdullah Erma Musriyanti slamt hari ghadir kum..linkbdownload buku itu hadiah ku buatmu

Erma Musriyanti Nursidah Abdullah makasih bund... Wish me success ahead... 

Happy Akhsandi
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَنَا مِنَ الْمُتَمَسِّكِينَ بِوِلاَيَةِ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ وَ الْأَئِمَّةِ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ

Selamat Hari Raya Ghadir Khum kepada seluruh pecinta Imam Ali as. dan yang berwilayah kepada Imam Ali as
...Lihat Selengkapnya


Andika Karbala Alhamdulillah.. Assalamualaika ya Maula ya Amirul Mukminin.. Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad wa Ajjil farajahum..

Shachio Mouthii Allahumma shalli aala Muhammad wa`Aali Muhammad..salam ustadz...selamat hari rraya ghadirr khum..

Abdul Kholiq Allahumma shalli 'ala muhammadin wa ali muhammadin.ustd ijin share.!

Rahmawati Amin Salam ustadz, happy id gadhir

Elis Tiawati Ya maula ya ali

Anna Diana wilujeng boboran ghodir mubarak ti akbar sakulawargi i bandung

Ahsan Abbas
اللهم صل علی محمد و آل محمد و عجل فرجهم.
Lihat Terjemahan

Salewangang Ilmu Maros
اللهم صل علی محمد و آل محمد و عجل فرجهم.
Lihat Terjemahan

Sinar Agama Salam dan terimakasih untuk semua jempol dan komentar-komentarnya. Semoga semuanya diterima Allah swt, amin.

Edo Saputra Syukran ustd..

Adamsth Bahanan Insha Allah di curahkan hidayah buat kalian yg masih brpegang kepada syiah

Diwara Iya Allahumma Shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad, wa 'alaa Aalihi wa Shahbihi ajma'iin............Lihat Terjemahan

Aazhaen Al Arifin
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى واله وصحبه اجمعين
Lihat Terjemahan

Satria Karbala Allahumma shalli ala Muhammad wa aali Muhammad.

Didi Budi Aelah Allahumma sholy a'la muhammad.wa a'la ali muhammad.

Elis Tiawati Salam ya ali

Irawati Vera Aamiin ...

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad


Ainul Jamal Syiah sesat

Cau Ambon Hari Raya Ghadir Itu Di Islam Gak Ada Woi, Hari Raya Idulfitri Dan Idul Adha Yang Ada.
Kalian Ini Syiah Gak Tau Malu Ya, Sesat Ajaranmu Itu Woi Sadar Sadar.


Orlando Banderas Allohuma sholli ala Muhammad wa aali Muhammad

Cau Ambon Kalian kafirkan para sahabat nabi Abubakar Umar Utsnan Dll Bahkan isteri nabipun ummul mukminin kalian tuduh sebagai wanita serong.
Kalian mengaku islam dgn ajaran seperti itu.? Coba pikir dan renungkan kalau syiah itu adalah ajaran yang mau menghancurkan dan menyesatkan islam dari dalam. Sadar lah kalian wahai para pengikut syiah jangan lah kalian terbawa bawa tanpa tau aslinya syiah itu seperti apa.


Sinar Agama Cau, 

1- Kamu tahu dari mana Syi'ah mengatakan bahwa istri Nabi saww itu pernah serong. Lucu amat. Bawa sini dalilnya. Justru di hadits-hadits Sunni yang mengabarkan bahwa sebagian SHAHABATLAH yang telah membuat fitnah. Kok malah dikatakan Syi'ahl?


2- Tentang kafirnya sebagian shahabat itu, sudah saya terangkan berkali-kali, bahwa kafir di sini adalah kafir terhadap imamah, bukan pada Tuhan dan Nabi saww dan lain-lain dari rukun iman (istilah Sunni). Dan yang menolak imamah ini, baik sengaja seperti shahabat yang telah berbaiat kepada imam Ali as di depan Nabi saww pada haji Wada'/akhir, atau tidak sengaja seperti semua muslim yang tidak beriman pada imamam 12 orang makshum dari Ahlulbait as dan tidak tahu akan kewajiban tersebut, semua dan semua, masih tergolong muslim dan mukmin. Tiga imam dari 12 imam makhsum as itu saja, bukan hanya kawin dengan yang tidak beriman pada imamah ini, melainkan bahkan telah dibunuh oleh istri-istri mereka sendiri. 

JADI, KALAUPUN ADA ISTILAH KAFIR DI SYI'AH TERHADAP SEBAGIAN SHAHABAT, ITU MAKSUDNYA KAFIR DARI IMAMAH. DAN KAFIR DARI IMAMAH INI, MASIH TERGOLONG MUSLIM DAN MUKMIN. BEDA DENGAN SUNNI YANG MENGKAFIRKAN BANYAK SEKALI SHAHABAT YANG DENGAN ARTI BAHKAN HALAL DIBUNUH DAN DIBAKAR HIDUP-HIDUP SEPERTI SATU SUKU BANI TAMIIM YANG MERUPAKAN SHAHABAT NABI saww YANG DIKAFIRKAN SUNNI KARENA TIDAK MAU BAYAR ZAKAT PADA ABU BAKAR DAN MEMBAGINYA LANGSUNG PADA YANG BERHAK. DIMANA PADA PERANG TERSEBUT ADA BEBERAPA ORANG DIBUNUH DAN BAHKAN DIBAKAR HIDUP-HIDUP DI DEPAN UMUM OLEH JENDERALNYA ABU BAKAR, YAITU KHALID BIN WALID. 

3- Cau, ana sudah menulis lebih dari seribu catatan tentang Syi'ah di situssinaragama.org , silahkan merujuk ke sana. Memang saya bukan wakil Syi'ah dan tidak ingin mewakili Syi'ah, akan tetapi hanya berusaha menuliskan apa-apa yang saya tahu tentang Syi'ah tanpa taqiah. Dan pengetahuanku itu, sekalipun tetap relatif dan tidak mewakili Syi'ah, tapi sudah merupakan sedaya upaya saya pribadi dari ilmu yang saya dapat secara relatif pula selama lebih dari 30 tahun belajar di pesantren Syi'ah. Perlu diketahui bahwa belajar di pesantren Syi'ah itu, bisa melebihi 50 tahun, itupun tergantung pada kecerdasan dan ketaqwaan serta kejujuran masing-masing.


Islam Hakiki, Islam Relatif: Kajian & Diskusi
SINARAGAMA.ORG

Sinar Agama Cau, tentang Syi'ah dan penamaannya itu sendiri, sudah saya tulis juga yang bahkan mengambil dari hadits-hadits Sunni. Jadi, yang membuat Syi'ah itu adalah Allah dan Nabi saww. Karena yang dijarkan Syi'ah adalah kewajiban mengikuti imam makshum as setelah Nabi saww yang berjumlah 12 orang (shahih Bukhari dan Muslim), dan bahkan pengistilahan Syi'ah/pengikut itupun, bukan hanya diambil dari hadits Syi'ah, melainkan hadits-hadits Sunni.

Antum bisa merujuk catatan-catatan yang ada di situs yang ana maksudkan di atas itu, yakni tentang Kemestian adanya imam makshum as dan pengistilahan Syi'ah/pengikut. Atau antum bisa tanya saya di dinding yang ada pda jendela "Kiriman Pengunjung", tentang apa saja yang ingin diketahui tentang Syi'ah. Tapi pelan-pelan dan satu-satu, jangan langsung memberondong. Sebab, selain kebanyakan yang akan antum tanuyakan itu sudah ditulis oleh saya hingga tanya jawab antum nantinya merupakan pengulangan, juga kalau satu-satu lebih bagus supaya sistematis dan saya juga bisa mengikutinya di sela-sela kesibukan yang tidak pernah padam ini. Tentu saja, kalau saya bisa menjawabnya. Kalau tidak bisa juga, maka tolong dimaafkan. Oh iya, saya membuat tanya jawab tentang Syi'ah ini, sudah sekitar lima tahun. Mungkin antum saja yang baru kenal hingga menulis komentar seperti itu. Wassalam.

Cau Ambon Tidak ada ayat di al-quran maupun hadis nabi yang menyatakan harus mengikuti imam 12 syiah.
Lalu buat apa takfiri syiah repot2 mengikuti imam 12.?

Edo Saputra Nih bro dalilnya :

Nih bukti bhw 12 imam yg di intrusikan nabi saww agar di ikuti semua bersumber dari Nabi saww bukan dongeng dul saba ciptaan para penipu.

Silakan d simak :

1- Setelah Nabi saww harus ada maksum yg menjaga agama dari kesalahan dan demi kesinambungan jalan lurus, karena jalan lurus adalah jalan yg tdk salah sama sekali (wa laa al-dhaalliin), yakni tdk salah sama sekali, baik besar atau kecil, baik ilmu atau amal, baik akidah atau fikih, baik Qur an atau hadits, baik sengaja atau tdk, baik lupa atau ingat ...dst. Walhasil apapun kesalahan tdk boleh terjadi. Nah, jalan lurus ini sdh pasti ada karena Tuhan mewajibkan kita shalat dan membaca fatihah di dalamanya dimana wajib meminta jalan lurus. Jadi, jalan lurus itu ada.Adanya jalan lurus, sdh tentu menuntut adanya orang yg maksum ilmu dan amal. Itulah yg disebut para imam penerus penerangan dan penjagaan agama. Memang agama sdh tdk bertambah lagi, akan tetapi penjagaannya spy tetap bisa dipahami dg benar dan tdk menyimpang sedikitpun, diperlukan orang maksum.

2- Maksum adalah yg ilmu islamnya lengkap 100% dan benar 100%.

3- Kamaksuman ini harus diumumkan Tuhan sebagai yg Maha Tahu Ghaib.

4- Allah dlm QS: 4: 59:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ"WAhai orang2 yg beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan pemimpin diantara kalian".

5- Ketaatan kepada Allah sdh tentu mutlak tanpa menganal apapun, baik waktu atau kondisi. Hal itu karena Tuhan Maha Benar hingga seluruh perintahnya selalu benar.

6- Ketaatan yg di-dan-kan pada Rasul saww, adalah ketaatan yg mutlak kepada Allah itu. Karena itu taat pada Rasul saww agalah mutlak. Dengan demikian dpt dipahami bhw hal itu karena perintah Nabi saww selalu dg perintah Allah yg selalu benar.

7- Taat pada imam jg demikian. Karena yg di-dan-kan itu jg ketaatan yg mutlak.

8- Dari ayat ini, mk dpt diketahui bhw imam itu harus maksum dan karenanya, siapa saja yg ditunjuk imam oleh Allah atau Nabi saww, mk ia pastilah maksum.

9- Tambahan: Di QS: 76: 24:فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا"Sabarlah dg hukum Tuhanmu dan jangan taati orang yg punya dosa dan kafir."Ayat ini jelas menunjukkan bhw taat itu tdk boleh pada orang yg punya dosa atau tdk maksum. Dengan demikian, mk kalau ada imam yg harus ditaati mutlak dan ditunjuk Tuhan dan Nabi saww, mk berarti ia adalah maksum.

10- Ayat di point 4 di atas itu sdh jelas menyebutkan adanya imam dan harus ditaati. Karena itu, berarti imam dan orang maksum selain Nabi saww itu adalah ada.

11- Dengan pemaham mafhuum, atau kebalikan, mk dpt dipahami dari keterangan2 yg telah lalu itu bhw setiap orang maksum, mk ia adalah imam. Karena imam harus maksum, mk maksum adalah imam, telebih kalau dikatakan sebagai maksum dan sekaligus imam.

12- Dalam QS: إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا"SEsungguhnya Allah hanya ingin menghilangkan dari kalian Ahlulbait segala kekotoran dan mensucikan kalian sebersih-bersihnya."Disini jelas, bhw Ahlulabit as dikatakan Allah dan disaksikan Allah serta diumumkan Allah sebagai orang maksum.Dan menurut kesaksian istri Nabi saww, 'Aisyah dan Ummu Salamah, bhw Ahlulabit as itu adalah hdh Faathimah as, imam Ali as, imam Hasan as dan imam Husain as.Kesaksian 'Aisyah itu bisa dilihat di berbagai kitab2 sunni spt: Shahih Muslim, 2/368; Syawaahidu al-Tanziil, 2/33, hadits ke: 676, 677, 678 ...dst; al-Mustadrak Hakim, 3/147; ....dll yg banyak sekali.Kesaksian Ummu Salamah itu ada di kitab2 sunni jg spt: Sunan Turmuzhi, 5/31; Syawaahidu al-Tanziil, 2/24, sekitar 33 hadits; Tafsiir Ibnu Katsiir, 3/484; Tafsir Thabari, 22/7-8; Usdu al-Ghaabah, 2/12; ...dll yg banyak sekali.

13- Di Shahih Bukhari dan Muslim dll-nya dari kitab2 sunni yg banyak sekali, Nabi saww bersabda: "SEtelah aku ada 12 imam, semuanya dari Qurasy."(Bukhari hadits ke: 7222, 7223; Muslim, hadits ke: 3393, 3394 ..dll).

14- Dalam QS: 5: 55:إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ"SEsungguhnya pemimpin (yg berwenang) ke atas kalian itu adalah Allah, RAsulNya dan orang2 yg beriman yg menegakkan shalat dan membayar zakat dalam posisi/keadaan ruku'."Semua penafsir sunni mengatakan bhw ayat tsb turun untuk imam Ali as ketika memberikan cincinnya kepada pengemis di waktu shalat dan dlm posisi rukuk kepadaNya.Dengan demikian, mk jelas dpt dipahami bhw imam pertama adalah imam Ali as. Apalagi dikatakan oleh Nabi saww:"Aku kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Siapa yg ingin masuk kota, masuklah lewat pintunya."Dengan hadits ini, kelengkapan ilmu Islam imam Ali as dan kebenarannya, jelas dijamin oleh Nabi saww sendiri.

15- Nabi saww bersabda:"SEtelah aku ada 12 imam. Yg pertama Ali dan yg terakhir Mahdi.""Setelah aku ada 12 imam. Yg pertama Ali, setelah itu anaknya Hasan, setelah itu saudara Hasan, Husai dan setelah itu 9 orang dari keturunan Husain.""SEtelah aku 12 imam. Yg pertama Ali .....Hasan ... Husain ... Ali bin Husain yg dijului Zainu al-'Abidin ..... Muhammad bin Ali yg dijuluki Baqir al-'Ilmi .... Ja'far bin Muhammad yg dijuluki al-Shadiq .... Musa bin Ja'far yg dijuluki al-Kaazhim .... Ali bin Musa yg dijuluki al-Ridha ..... Muhammad bin Ali yg dijuluki al-Taqi ... Ali bin Muhammad yg dijuluki al-Naqii ... Hasan yg dijului al-'Askari ... Muhammad yg dijuluki al-Mahdi.............. ia akan ghaib segegitu panjangnya hingga orang2 untuk mengimani keberadaannya merasa berat ......kemudian ia keluar menegakkan keadilan di muka bumi setelah dipenuhi dg kezhaliman....." (Yanaaii'u al-Mawaddah, 3/212).

Kesimpulan:

a- Imam harus maksum dan karenanya harus dipilih Allah dan NabiNya saww. Karena yg tahu siapa yg maksum hanya Allah dan NabiNya saww. Jadi, khalifah Nabi saww tdk bisa dipilih manusia, baik oleh satu orang, beberapa orang atau semua muslimin.

b- Tanpa imam maksum, mk jalan lurus tdk mungkin ada dan, kalau tdk ada berarti Tuhan sia2 mewajibkan kita membaca fatihah dlm shalat dan meminta jalan lurus.

c- Karena yg maksum hanya Ahlulbait as, mk hanya merekalah yg bisa menjadi imam yg wajib ditaati secara mutlak.

d- Betapapun shahabat lain itu memiliki fadhilah, kalaulah benar, mk selama tdk maksum, mk tdk bisa menjadi khalifah Nabi saww.c- Khalifah Nabi saww harus dipilih Allah dan Nabi saww, bukan dipilih orang dan diatasnamakan sebagai khalifah Nabi saww. Karena kandungan makna dari khalifah Nabi saww, adalah wakil Nabi saww. Bagaimana mungkin wakil Nabi saww dipilih orang lain???!!


Cau Ambon Kalau gt kenapa atuh syiah sllu mangagungkan imam ali, sedangkan nabi menurunkan kekalifahannya pada abubakar. syiah ko malah benci sm abubakar. berarti menurut syiah nabi salah donk.

Cau Ambon dan bukan hanya itu aja, si pendeta khomeini menulis dlm kitabnya kalau malaikat jibril itu salah alamat membawa wahyu allah. menurut syiah harusnya di berikan pada ali dan bukan pada muhumad. kan itu koplak broo haha

Cau Ambon bukan hanya itu aja, kata si pendeta ssyiah khomeini kalau nabi muhummad itu nabi yang gagal krn tdk berhasil menciptakan keamanan dan kenyamanan broo, koplak tdk menurutmu broo itu pendeta yang matinya sexy terhina

Cau Ambon Dasar syiah tukang taqiah, suka melecengkan ayat dan hadis.... mungkin tujuannya hanya untuk menyesatkan umat agar kelak di neraka banyak teman kali ya broo, jadi visi misinya itu sm kaya syetan/iblis dgn iming iming nikah mut'ah di wajibkan. bahkan mu...Lihat Selengkapnya


Tulis balasan...
Cau Ambon Jangan mengada ente, siapa penyebar ajaran syiah di iran itu awalnya, dia itu adalah abdulah bin sabba, dan siapa abdilah bin sabba itu, dia adalah keturunan yahudi yg tadinya mau di bunuh oleh sayidina ali bin abi tholib krn menyebarkan pitnah. tp tdk jadi dibunuhkrn nabi mencegahnya dan nabi cm mengusirnya, lalu dia pergi ke negri persia yg sekarang ini namanya jadi iran. di situlah dia kembangkan kesesatannya dan sampai sekarang masih aja ada yang ngikutin ajarannya.
islam ko gitu benci sm abubakar umar ustman dll padahal nabi mencintai mereka semua. lalu kenapa syiah membencinya dan cm cinta kepada ali bin abi tholib dan hussen saja..? ada apaini, sedangkan hasan juga kan sodara kandungnya husen tp mengapa ko nama hasan gak di agungkan seperti husen oleh syiah.

Muhammad Nurahim Okki
اللهم صل علي محمد و ال محمد
Lihat Terjemahan

Sinar Agama Cau,

1- Kalau bicara itu mesti pakai dalil. Kalau hanya asnul (asal nuls) maka semua orang juga bisa. Kalau kamu tahu dari gurumu, tanyakan ke beliau dimana rujukan kitabnya. 


2- Kalau ingin tahu sejarah Abdullah bin Saba', maka kamu jangan ngarang-ngarang sendiri. Saya sudah menulisnya di catatan, lihatlah dan telusurilah di sinaragama.org

3- Abdullah bin Saba' itu ada di jaman imam Ali as dan telah dihukum bunuh karena MENUHANKAN IMAM ALI as. Dan Syi'ah, SAMA SEKALI tidak meyakini imam Ali as sebagai Tuhan, melainkan sebagai imam makshum pertama yang ditunjuk Allah dan Nabi saww, yang hadits dan ayatnya, juga bertebaran di ribuan kitab-kitab Sunni, baik tafsir, hadits atau sejarah. Lihatlah di catatan-catatanku. 

4- Ini contoh kecil dalil kemestian mengikuti imam makshum as sejak jaman Nabi saww:

a- QS: 4:59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasulullah dan pemimpin/imam -yang ada- di antara kalian!"

Catatan Ayat:
--- Taat pada imam makshum ini, sudah ada sejak jaman Nabi saww, karena imam makshum adalah wakil Nabi saww sebagaimana nabi Harun as yang menjadi wakil nabi Musa as. 

--- Tentu saja, karena nabi Muhammad saww adalah nabi terakhir, maka wakil Nabi saww disebut Imam Makshum atau Ahlulbait as atau Aalu Muhammad yang kamu shalawati dalam setiap shalatmu itu. 

--- Jadi, imamah itu dimana yang sekarang disebut Syi'ah 12 imam itu, adalah buatan Allah dan Nabi saww itu sendiri. 

--- Kalau wajib taat pada imam itu kewajiban Qur an sejak jaman Nabi saww, maka mana imammu kala itu dan mana imammu kala berikutnya dan sekarang?

b- QS: 76:24:

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

"Maka sabarlah dengan hukum Tuhanmu dan jangan taati orang yang memiliki dosa dan orang-orang yang kafir!"

Catatan Ayat:
--- Dalam ayat ini Tuhan melarang kita untuk taat pada orang yang punya dosa. Karena itu, kewajiban taat pada imam di ayat sebelumnya, jelas mesti memiliki sifat makshum, yakni suci dari dosa. 

--- Semua orang bukan hanya bisa makshum, melainkan wajib maksum. Karena dosa itu haram dan wajib ditinggalkan. Nah, kalau dosa itu wajib ditinggalkan, maka makshum adalah wajib dilakukan. 

--- Kalau kebanyakan orang tidak makshum, maka karena manusia itu sendiri yang memilih tidak makshum atau memilih dosa. 

--- Tuhan telah menurunkan agamaNya dengan sempurna. Kalau agama ini ditaati, maka sudah pasti manusia itu makshum. Dan agama ini diturunkan, wajib ditaati dan diikuti. Karena itu, makshum itu, adalah wajib hukumnya. 

--- Tuhan mengatakan bahwa Dia tidak menurunkan perintah kecuali sesuai dengan kemampuan manusia. Karena itu, agamaNya ini, yang kalau diataati bisa makshum ini, jelas sekali sudah disesuaikan dengan kemampuan manusia. Karena itu, makshum itu bukan hanya tidak mustahil, melainkan jelas berada di bawah kemampuan dan potensi manusia. 

--- Karena teramat sedikitnya orang memilih makshum dan kebanyakannya memilih tidak makshum atau melakukan dosa, maka sangat sedikit pula yang bisa menjadi nabi, rasul dan imam.

--- Karena makshum ini, yang sedikit dipilih manusia ini, merupakan sifat lahir batin seseorang, maka mesti ada jaminan yang kuat tentangn kemakshumannya. Siapa lagi yang lebih kuat kesaksiannya dari pada Allah swt itu sendiri. 

--- Sedang kesaksian Tuhan ada di QS: 33:33.

...............bersambung...........


Islam Hakiki, Islam Relatif: Kajian & Diskusi
SINARAGAMA.ORG

Sinar Agama .

c- QS: 33:33:


إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Sesungguhnya Allah HANYA INGIN menepis segala dosa dari kalian wahai Ahlulbait (aalu Muhammad, aalu sayyidinaa Muhammad, 'itrah, ...dst) dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya."

Catatan ayat:
--- Dalam ayat ini sangat gamblang/jelas dikatakan bahwa Ahlulbait as itu, adalah makshum/suci. 

--- Ahlulbait as di sini adalah imam Ali as, hdf Faathimah as, imam Hasan as dan imam Husain as (ditambah 9 imam lainnya sampai imam Mahdi as).

--- Ahlulbait as, bukan istri-istri Nabi saww karena banyak diantara mereka yang pernah kafir dan ada yang dikecam di Qur an karena telah melakukan dosa pengkhianatan tehadap amanat yang dititipkan oleh Nabi saww seperti 'Aisyah dan Hafshah (QS: 66:3-4). Dan begitu pula bukan kita sebagai umat Nabi saww sebagaimana ditafsirkan oleh wahabi dan semacamnya, sebab kita jelas tidak makshum dan kita tahu akan hal itu. 

--- Ahlulbait as itu bukan hanya bukan istri-istri Nabi saww, bahkan istri-istri Nabi saww itu sendiri yang menyaksikan bahwa Ahlulbait as itu adalah yang sudah saya sebut di atas itu. Kesaksian -setidaknya- dua istri Nabi saww ini, bertebaran di berbagai kitab Sunni, yaitu:

------ Kesaksian Ummu Salamah: Turmudzi, hadits ke: 3258, 3875, 3963; Syawaahidu al-Tanziil, hadits ke: 659, 706, 707, ...sampai 32 hadits; Tafsir Ibnu Katsiir, 3/484; Tafsir Thabari, 22/7-8; Tafsit al-Durru al-Mantsuur, 5/198; Dzakhaaitu al-'Uqbaa, 21 dan 22; Usdu al-Ghaabah, 2/12, 3/413 dan 4/29, ...dst.

------ Kesaksian 'Aisyah: Shahih Muslim, 2/368; Syawaahidu al-Tanziil, hadits ke: 676 - 681; Mustadrak Haakim, 3/147; Tafsir al-Durru al-Mantsuur, 5/198; ...dst.

d- Setelah kita tahu bahwa hanya Ahlulbait as yang makshum, dan kita juga tahu bahwa imam itu harus/wajib makshum dari segala dosa dan kesalahan, maka kita dengan mudah dapat mengerti bahwa 12 imam yang disebutkan Nabi saww itu adalah Ahlulbait dan makshum. 

Ini contoh haditsnya:

--- Ini contoh hadits dari kitab hadit Shahih Bukhari, hadits ke: 7222 dan 7223:

7222 و 7223 - حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « يَكُونُ اثْنَا عَشَرَ أَمِيرًا - فَقَالَ كَلِمَةً لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ أَبِى إِنَّهُ قَالَ - كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ » . تحفة 2205 ، 4571

Nabi saww besabda: "Ada 12 imam yang semuanya dari Qurasy (keluarga Nabi saww)."

--- Ini contoh hadits dari kitab hadits Shahih Muslim:

3393 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ح و حَدَّثَنَا رِفَاعَةُ بْنُ الْهَيْثَمِ الْوَاسِطِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ الطَّحَّانَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ
دَخَلْتُ مَعَ أَبِي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ هَذَا الْأَمْرَ لَا يَنْقَضِي حَتَّى يَمْضِيَ فِيهِمْ اثْنَا عَشَرَ خَلِيفَةً قَالَ ثُمَّ تَكَلَّمَ بِكَلَامٍ خَفِيَ عَلَيَّ قَالَ فَقُلْتُ لِأَبِي مَا قَالَ قَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ

Nabi saww bersabda: "Islam ini tidak akan putus sampai berlakunya 12 KHALIFAH (semoga penulis SMS dan para penerbit serta penyebarnya membaca hadits ini) yang semuanya dari Qurasy. 

3394 - حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ أَمْرُ النَّاسِ مَاضِيًا مَا وَلِيَهُمْ اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا ثُمَّ تَكَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَلِمَةٍ خَفِيَتْ عَلَيَّ فَسَأَلْتُ أَبِي مَاذَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ

Nabi saww bersabda: "Urusan umat -Islam- ini akan berjaya kalau mereka berwilayah/berkemimpinan kepada 12 orang yang semuanya dari Quraisy."

3398 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا حَاتِمٌ وَهُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ الْمُهَاجِرِ بْنِ مِسْمَارٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ
كَتَبْتُ إِلَى جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ مَعَ غُلَامِي نَافِعٍ أَنْ أَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَكَتَبَ إِلَيَّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ جُمُعَةٍ عَشِيَّةَ رُجِمَ الْأَسْلَمِيُّ يَقُولُ لَا يَزَالُ الدِّينُ قَائِمًا حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ أَوْ يَكُونَ عَلَيْكُمْ اثْنَا عَشَرَ خَلِيفَةً كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ

Nabi saww bersabda: "Agama ini akan tetap tegak sampai hari kiamat atau kalian bekemimpinan 12 KHALIFAH yang semuanya dari Quraisy."

e- Penutup:
Semua ini hanya sedikit dari lautan samudar dalil kebenaran Ahlulbait as (Syi'ah) dan hanya merupakan pengulangan dari yang sudah pernah dijelaskan di facebook ini. Semoga bermanfaat buatmu dan siapa saja yang membaca tulisan ini, amin. Wassalam.


Andika Karbala Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ajjil farajahum..

Sinar Agama .

Tambahan:

a- Nabi saww itu adalah paling afdhalnya makhluk Tuhan. Kok bisa orang Syi'ah mencela Nabi saww? Ngarang dan ngaco kamu.

b- Orang Syi'ah mengikuti 12 imam makshum itu karena Nabi saww. Kalau bukan karena beliau saww dan Qur an yang dibawa beliau saww, maka dari mana kita tahu 12 imam yang makshum itu?

c- Kalau mencela Nabi saww, maka sudah pasti mencela apa saja ajarannya termasuk Qur an dan Ahlulbait as itu sendiri. Karena itu, karena Syi'ah mengikut Qur an dan Ahlulbait as yang disebutkan Tuhan dan Nabi saww, maka sudah pasti Syi'ah menyakini kesucian keduanya (tentu saja Tuhan Maha Suci) dan mengikuti keduanya. 

d- Para imam makshum as sendiri dengan lantang di ribuan hadits mereka as bahwa mereka as tidak lain adalah murid, penerus dan pengikut Nabi saww.

e- Justru Syi'ahlah yang meyakini kemakshuman mutlak Nabi saww dan tidak seperti Sunni dimana sebagian mereka hanya meyakini kemakshuman dalam urusan dakwah agama saja. 

f- Justru Syi'ah yang meyakini kehebatan dan keaktifa Nabi saww sampai sekarang walau dalam bentuk bukan jasadi dan badani dan tidak seperti Wahabi yang mengatakan bahwa Nabi saww sudah tidak sebanding bahkan dengan tongkat mereka. Sebab -kata mereka- tongkat masih bisa difungsikan sementara Nabi saww sudah tidak bisa lagi (na'udzubillah).

g- Syi'ah yang mengikuti para imam makshum as itulah yang sangat menghormati Nabi saww dari dulu sampai sekarang, tidak seperti riwayat Sunni yang mengatakan bahwa Nabi saww telah sering ditegur oleh Umar dan Tuhan membenarkan Umar. Lihat sebab turunnya ayat hijab di Sunni dan begitu tentang shalat pada mayat munafiq yang mana diriwatkan Sunni bahwa Umar sampai menarik Nabi saww ketika mau shalat. 

h- Syi'ahlah yang sangat menghormati Nabi saww dari dan sampai kapanpun dan tidak seperti Sunni yang meriwatkan bahwa Umar telah mencela Nabi saww dengan "Meracau" atau "Mengigau", begitu pula dengan shahabat-shahabat yang sependapat dengan Umar. Ini haditsnya kalau kamu ngerti kitab Shahih Bukhari dan Muslim:

--- Contoh dari Shahih Bukhari:

114 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِى ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا اشْتَدَّ بِالنَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَجَعُهُ قَالَ « ائْتُونِى بِكِتَابٍ أَكْتُبُ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ » . قَالَ عُمَرُ إِنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَنَا كِتَابُ اللَّهِ حَسْبُنَا فَاخْتَلَفُوا وَكَثُرَ اللَّغَطُ . قَالَ « قُومُوا عَنِّى ، وَلاَ يَنْبَغِى عِنْدِى التَّنَازُعُ » . فَخَرَجَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَبَيْنَ كِتَابِهِ . أطرافه 3053 ، 3168 ، 4431 ، 4432 ، 5669 ، 7366 - تحفة 5841


Sinar Agama
.

3053 - حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ الأَحْوَلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّهُ قَالَ يَوْمُ الْخَمِيسِ ، وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ ثُمَّ بَكَى حَتَّى خَضَبَ دَمْعُهُ الْحَص
ْبَاءَ فَقَالَ اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَجَعُهُ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَقَالَ « ائْتُونِى بِكِتَابٍ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا » . فَتَنَازَعُوا وَلاَ يَنْبَغِى عِنْدَ نَبِىٍّ تَنَازُعٌ فَقَالُوا هَجَرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - . قَالَ « دَعُونِى فَالَّذِى أَنَا فِيهِ خَيْرٌ مِمَّا تَدْعُونِى إِلَيْهِ » . وَأَوْصَى عِنْدَ مَوْتِهِ بِثَلاَثٍ « أَخْرِجُوا الْمُشْرِكِينَ مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ ، وَأَجِيزُوا الْوَفْدَ بِنَحْوِ مَا كُنْتُ أُجِيزُهُمْ » . وَنَسِيتُ الثَّالِثَةَ . وَقَالَ يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ سَأَلْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ . فَقَالَ مَكَّةُ وَالْمَدِينَةُ وَالْيَمَامَةُ وَالْيَمَنُ . وَقَالَ يَعْقُوبُ وَالْعَرْجُ أَوَّلُ تِهَامَةَ . أطرافه 114 ، 3168 ، 4431 ، 4432 ، 5669 ، 7366 - تحفة 5517 - 85/4

4431 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُلَيْمَانَ الأَحْوَلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَجَعُهُ فَقَالَ « ائْتُونِى أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا » . فَتَنَازَعُوا ، وَلاَ يَنْبَغِى عِنْدَ نَبِىٍّ تَنَازُعٌ ، فَقَالُوا مَا شَأْنُهُ أَهَجَرَ اسْتَفْهِمُوهُ فَذَهَبُوا يَرُدُّونَ عَلَيْهِ . فَقَالَ « دَعُونِى فَالَّذِى أَنَا فِيهِ خَيْرٌ مِمَّا تَدْعُونِى إِلَيْهِ » . وَأَوْصَاهُمْ بِثَلاَثٍ قَالَ « أَخْرِجُوا الْمُشْرِكِينَ مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ ، وَأَجِيزُوا الْوَفْدَ بِنَحْوِ مَا كُنْتُ أُجِيزُهُمْ » . وَسَكَتَ عَنِ الثَّالِثَةِ ، أَوْ قَالَ فَنَسِيتُهَا . أطرافه 114 ، 3053 ، 3168 ، 4432 ، 5669 ، 7366 - تحفة 5517

4432 - حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَفِى الْبَيْتِ رِجَالٌ ، فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « هَلُمُّوا أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ » . فَقَالَ بَعْضُهُمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَدْ غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ ، حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ . فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ وَاخْتَصَمُوا ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبُ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ . وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ غَيْرَ ذَلِكَ ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالاِخْتِلاَفَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « قُومُوا » .
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

5669 - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ وَحَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
 - رضى الله عنهما - قَالَ لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَفِى الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدَهُ » . فَقَالَ عُمَرُ إِنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - قَدْ غَلَبَ عَلَيْهِ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ ، حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ فَاخْتَصَمُوا ، مِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالاِخْتِلاَفَ عِنْدَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « قُومُوا » . قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ مِنِ اخْتِلاَفِهِمْ وَلَغَطِهِمْ . أطرافه 114 ، 3053 ، 3168 ، 4431 ، 4432 ، 7366 - تحفة 5841 - 156/7

7366 - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا حُضِرَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - - قَالَ وَفِى الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ - قَالَ « هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ » . قَالَ عُمَرُ إِنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - غَلَبَهُ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ ، فَحَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ . وَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ وَاخْتَصَمُوا ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ . وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ ، فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغَطَ وَالاِخْتِلاَفَ عِنْدَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « قُومُوا عَنِّى » . قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ مِنِ اخْتِلاَفِهِمْ وَلَغَطِهِمْ . أطرافه 114 ، 3053 ، 3168 ، 4431 ، 4432 ، 5669 - تحفة 5841
__________
Lihat Terjemahan

Sinar Agama .

-- Contoh dari Shahih Muslim:


3089 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَاللَّفْظُ لِسَعِيدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ ثُمَّ بَكَى حَتَّى بَلَّ دَمْعُهُ الْحَصَى فَقُلْتُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعُهُ فَقَالَ ائْتُونِي أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَا تَضِلُّوا بَعْدِي فَتَنَازَعُوا وَمَا يَنْبَغِي عِنْدَ نَبِيٍّ تَنَازُعٌ وَقَالُوا مَا شَأْنُهُ أَهَجَرَ اسْتَفْهِمُوهُ قَالَ دَعُونِي فَالَّذِي أَنَا فِيهِ خَيْرٌ أُوصِيكُمْ بِثَلَاثٍ أَخْرِجُوا الْمُشْرِكِينَ مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَأَجِيزُوا الْوَفْدَ بِنَحْوِ مَا كُنْتُ أُجِيزُهُمْ قَالَ وَسَكَتَ عَنْ الثَّالِثَةِ أَوْ قَالَهَا فَأُنْسِيتُهَا

3090 - حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ
يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ ثُمَّ جَعَلَ تَسِيلُ دُمُوعُهُ حَتَّى رَأَيْتُ عَلَى خَدَّيْهِ كَأَنَّهَا نِظَامُ اللُّؤْلُؤِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْتُونِي بِالْكَتِفِ وَالدَّوَاةِ أَوْ اللَّوْحِ وَالدَّوَاةِ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا فَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَهْجُرُ

3091 - و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا و قَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَا تَضِلُّونَ بَعْدَهُ فَقَالَ عُمَرُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غَلَبَ عَلَيْهِ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمْ الْقُرْآنُ حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ فَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالِاخْتِلَافَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُومُوا

4319 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ - وَاللَّفْظُ لِسَعِيدٍ - قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُلَيْمَانَ الأَحْوَلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ ثُمَّ بَكَى حَتَّى بَلَّ دَمْعُهُ الْحَصَى. فَقُلْتُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَجَعُهُ. فَقَالَ « ائْتُونِى أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّوا بَعْدِى ». فَتَنَازَعُوا وَمَا يَنْبَغِى عِنْدَ نَبِىٍّ تَنَازُعٌ. وَقَالُوا مَا شَأْنُهُ أَهَجَرَ اسْتَفْهِمُوهُ. قَالَ « دَعُونِى فَالَّذِى أَنَا فِيهِ خَيْرٌ أُوصِيكُمْ بِثَلاَثٍ أَخْرِجُوا الْمُشْرِكِينَ مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَأَجِيزُوا الْوَفْدَ بِنَحْوِ مَا كُنْتُ أُجِيزُهُمْ ». قَالَ وَسَكَتَ عَنِ الثَّالِثَةِ أَوْ قَالَهَا فَأُنْسِيتُهَا.
Lihat Terjemahan

Sinar Agama
.

4321 - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ. ثُمَّ جَعَلَ تَسِيلُ دُ
مُوعُهُ حَتَّى رَأَيْتُ عَلَى خَدَّيْهِ كَأَنَّهَا نِظَامُ اللُّؤْلُؤِ. قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ائْتُونِى بِالْكَتِفِ وَالدَّوَاةِ - أَوِ اللَّوْحِ وَالدَّوَاةِ - أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا ». فَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَهْجُرُ.

4322 - وَحَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ - قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا وَقَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ - أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَفِى الْبَيْتِ رِجَالٌ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لاَ تَضِلُّونَ بَعْدَهُ ». فَقَالَ عُمَرُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدْ غَلَبَ عَلَيْهِ الْوَجَعُ وَعِنْدَكُمُ الْقُرْآنُ حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ. فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ فَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ. وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ. فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالاِخْتِلاَفَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « قُومُوا ».
Lihat Terjemahan

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.