Friday, October 23, 2015

on Leave a Comment

BAGAIMANA PANDUAN KONTEN ACARA ASYURA


link : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/904587152924525

Salam.
Bgmn panduan konten acara Asyura dan majelis duka AB as?
Trims ust Sinar Agama
Suka   Komentari   
Komentar
Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Tidak ada kewajiban khusus dari tata caranya. Yang umum adalah pada malam-malam tanggal 1-10, diadakan majils duka yang isinya: 

- Baca Qur an. 


- Baca Ziarah 'Asyura.

- Ceramah ilmiah tentang apa saja seperti fiqih, perjuangan, tafsir dan apa saja yang biasanya juga disangkutkan pada Ahlulbait as dalam penyimpulannya, apakah dalam bab imamahnya vertikal dan horizontalnya, derajat maknawiahnya, maqam sosialnya, perjuangannya, akhlaknya dan seterusnya. 

- Setelah ceramah, si penceramah membaca maktal atau kidung untuk musibah Karbala. Untuk malam pertama biasanya kidungan tentang musibah yang dialami Muslim bin 'Aqil. Malam ke dua musibah yang dialami para shahabat, sandra dan hdh Ruqayyah. Malam ke tiga, musibahnya al-Hur. Malam ke empat, musibahnya anak-anak dan saudara hdh Zainab as. Malam ke lima, musibahnya 'Abdullah bin Hasan as. Malam ke enam, musibahnya Qasim bin Hasan as. Malam ke tujuh, musibahnya 'Ali Ashghar bin Husain as. Malak ke delapan, musibahnya 'Ali Akbar bin Husain as. Malam ke sembilan, musibahnya Abbas bin Ali as. Malam ke sepuluh, musibahnya Imam Husain as. 

Tapi ingat, dalam kidung-kidung itu tidak difokuskan sebegitu rupa hingga tidak menyebut yang lainnya. Hanya ditekankan saja pada mereka. Inipun tidak mesti seperti itu. 

- Lalu maju lagi tukang kidung yang melengkapinya dengan maktam (pukul dada) bersama hadirin. 

- Penutupan dan doa.

- Untuk siang hari tanggal sepuluhynya, biasa kalau orang Arab, membaca Maqtal (sejarah duka). Kadang mereka melakukan di malam sepuluh. Jadi, kadang di malam sepuluh sudah tidak ada ceramah ilmiah karena hanya membaca maqtal. Yakni sejarah Karbala yang ditulis dalam satu buku sejarah. 

Siang harinya, baik Arab atau Iran, turun ke jalan dengan membawa simbol-simbol perjuagan Islam dan Imam Husain as yang juga diiringi dengan maktam dan pukul dada. 

Ketika Zhuhur, shalat berjamaah dan setelah meneruskan acara. Kadang iring-iringan dari berbagai tempat itu berkumpul di suatu tempat dan diadakan kidung serta maktam bersama. Sore hari acara selesai dengan makan yang biasa disediakan di hari 'Asyura yang biasa disebut Nasi Qimeh. Tentu saja setelah membaca ziarah 'Asura dulu. 

Bahan Qimeh adalah daging, kacang-kacangan kecil yang disebut dalam bahasa Arab dengan 'adas. Bumbunya tomat, kunyit dan beberapa bumbu lainnya seperti bumbu kare tapi tidak terlalu banyak. Begitu pula ada jeruk limon yang sudah dikeringkan. Cabe sedikit. Walhasil, kalau di Iran dimasak sampai masak lalu setelah itu dicampurkan kentang goreng yang besarnya sama dengan kentang goreng kentacky. Kalau orang Arab dimasak terus sampai jadi bubur atau kuwah kental dan kacang-kacangannya serta dagingnya sudah hancur menjadi adonan bubur itu. Btw, makanan ini tidak penting. Yang penting adalah makanan sederhana. Itu yang diinginkan. Dan memberikan makan untuk jutaan orang itu demi memudahkan adanya acara yang meriah, bukan untuk pesta acara makan. Dan acara makan ini juga tidak pasti ada di setiap tempat dan kelompok.


Ali Nurhadi allahuma sholi ala muhammad wa ali muhammad

Andika Karbala Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.