Saturday, October 31, 2015

on Leave a Comment

Apakah keadilan (tdk berdosa besar dan kecil) seseorang bisa diyakini hanya dgn melihat lahiriah tulisan dan pemahaman fikihnya di fb saja?


Sumber : https://www.facebook.com/sang.pecinta.90/posts/897599680289939
Salam.
Apakah keadilan (tdk berdosa besar dan kecil) seseorang bisa diyakini hanya dgn melihat lahiriah tulisan dan pemahaman fikihnya di fb saja?
Trims ust Sinar Agama
Suka   Komentari   
Komentar
Apit Sanjaya Kesannya bisa memastikan, kalo seseorang sudah melakukan amalan ini ini ini seluruh dosanya harus sudah diampuni

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Meyakini keadilan seseorang itu, bahkan bisa dari beritanya saja, apalagi dari sepak terjang tulisannya di facebook. 


Kita dalam membaca buku, bahkan buku marja', tidak pernah kenal orangnya dan tidak pernah melihat langsung orangnya. Akan tetapi dapat meyakini keadilannya dari berbagai cara yang sudah ditentukan dalam syari'at. INTINYA, TIDAK MESTI MELIHAT ORANGNYA LANGSUNG BARU BISA MEYAKINI KEADILANNYA. "

Sekalipun melihatnya langsung juga, paling-paling di pasar, di jalan, di masjid dan semacamnya. Artinya, tidak akan pernah melihatnya di kamarnya sewaktu sendiri, sewaktu dengan istrinya dan di tempat-tempat lain yang kita sebagai orang luar dan bukan muhrim dan bukan keluarganya, tidak bisa melihatnya. JADI YANG BISA MELIHAT LANGSUNGPUN, HANYA, SEKALI LAGI HANYA, DI BEBERAPA TEMPAT DAN BEBERAPA WAKTU. YAKNI TIDAK BISA MELIHATNYA TERUS MENERUS.

Dengan demkian, maka keyakinan pada adilnya seseorang itu, bisa dengan berbagai cara. Seperti informasi satu atau dua orang adil lainnya. Umum dikenal orang ramai sebagai adil. Umum di sini yakni orang umum memang melihat langsung sepak terjangnya, baik melihat dengan mata, mendengar dengan telinga atau membaca tulisan dan karya-karyanya. 

Hal itu karena sifat yang satu dengan yang lainnya, sangat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Orang yang tidak biasa melakukan adil, yakni yang masih melakukan maksiat, maka akan sangat sulit menjaga tulisan dan pembicaraannya. Kalau antum biasa mencoba menghindari dosa, maka akan tahu bagaimana perasaan antum kalau nanti akan menulis sesuatu di facebook dan semacamnya. 

Yang terakhir sebagaimana sudah dibahas sekitar 4 tahun lalu, bahwa mengambil fatwa itu bisa juga dari orang yang tidak pernah dusta dan memberikan keyakinan/ithmi'naan. Karena itu, mengambil fawa dari wa yang diyakini seperti wa yang berhubungan dengan marja'nya, atau situs Leader.ir dan sebagainya, begitu pula dari kitab atau dari facebook, yang memberikan keyakinan terhadap kebenaran penukilannya, maka bukan hanya boleh melainkan hal ini justru diberikan agama itu sendiri.


Achmad Yuslik @ Sinar Agama : Mengapa keadilan seseorang itu krn orang tsb tidak melakukan dosa besar atau kecil, tapi tidak disertai juga ibadah2nya?

Abdul Kholiq wah betul ustd,menurutku penjelasan anda masuk akal juga.

Ioone Salaam Bener banget. Nabi sendiri yg kita tdk pernah bertemu dan melihatnya, bahkan jauh masanya dari generasi kita, kita Imani walau hanya mendengar dan membaca riwayatnya.

Andika Karbala Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad..

Arthom Thom Salam.. ana paham..


Tulis komentar...

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.