Tuesday, April 24, 2018

on Leave a Comment

Mengapa dinasty Islam ekpansi kekuasaan dan menyerbu Imperium Romawi, Persia, Levant, Maghribi, dsb


Wan Harris ke Sinar Agama
18 Maret
Salam pak Ustad.
Kita tahu selepas wafatnya Nabi, kepemimpinan Islam tidak pada yang 'seharusnya'. Walhasil, apa benar dengan kepemimpinan di tangan kekuasaan tatkala itu sejarah ekspansi Islam ke tanah Persia, Levant, Maghribi, dsb tidak ubahnya seperti imperium dinasti yang saling takluk-menaklukan yakni peperangan antar kekuasaan atau kerajaan yang masih merupakan norma kebanyakan di zaman tersebut?, jd bukan misi dakwah. Apalagi dinasti bani Umayyah dan Abbasiyah yang tidak ubahnya hanya imperium kekuasaan dinasti Arab.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Penyerbuan itu, ada sebabnya hingga dibolehkan dalam Islam dan dilakukan oleh shahabat, yaitu:


a- Karena Nabi saww telah menulis surat agar raja masuk Islam dan kalau tidak mau, maka mesti memberi ijin pada para da'i Islam untuk melakukan dakwah secara santun dan damai di negara mereka. Akan tetapi bukan saja para raja dan penghulu pemerintahan itu tidak mau masuk Islam, melainkan melarang dakwah Islam. 

b- Perang dalam Islam adalah haram hukumnya, kecuali kalau diserang duluan, atau dakwah damainya, dihalangi.

c- Karena para penguasa kafir yang telah dikirimi surat itu menolak memberikan kebebasan pada para muballigh, maka mereka layak diperangi karena telah mencegah sampainya ajaran Tuhan kepada manusia yang ada di negara mereka. 

d- Karena layak diperangi, maka Nabi saww memang sudah menyusun rencana untuk memerangi mereka. Akan tetapi beliau saww keburu dipanggil Sang Kuasa. 

e- Nah, karena Nabi saww tidak sempat itulah, maka para khalifah yang sekalipun tidak ditunjuk Allah swt dan Nabi saww untuk menjadi khalifah dan tidak memenuhi syarat karena tidak makshum (ilmunya lengkap dan benar serta diamalkan seratus persen), ingin melanjutkan niat Nabi saww. 

f- Sedang niat mereka (para khalifah itu) apa? Kita serahkan saja kepada Allah swt. 

2- Kalau dinasti Bani Umayyah dan Abbasiah, walau hal itu bisa dikatakan dekat pada bukan karena dakwah, akan tetapi kita tidak bisa menghukumi secara pasti dan kita serahkan pada Allah swt saja. 

3- Apapun itu, semua pemimpin selain yang makshum, adalah tidak memiliki kecukupan persyaratan untuk menjadi Khalifah Nabi saww dan Imam utusan Allah swt. Artinya, kita tetap tidak boleh mencambur adukkan antara yang salah dan yang benar walau setidaknya kebenarannya itu secara lahiriah. 

Jadi, kalau ada khalifah yang tidak makshum melakukan syi'ar atau penyerbuan, maka niat mereka itu apa, kita tidak boleh memastikannnya sekalipun mereka salah dalam menjadi khalifah lantaran ketidakpemilikan syarat-syaratnya itu, terutama kemakshuman dan ditunjuk Allah swt dan Nabi saww.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Wan Harris Jazakallah, terimaksih jawabannya
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m


Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1553567001423418



0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.