Saturday, April 14, 2018

on Leave a Comment

14 Pertanyaan tentang kawin muda, diracuninya Nabi saww, Imam Mahdi, Israel dll

Salam..
1 beberapa orang fanatik nonmus sering menghina Nabi Shalallaahu 'alayhi wa 'Aalihi wa sallam dengan ejekan menikahi Siti 'Aisyah di bawah umur. Bagaimana cara menanggapinya?
2 bagaimana status hadits seorang Wanita yahudi meracuni Nabi shalallaahu 'alayhi wa Aalihi wasallam di khyabar? Katanya rasulullah wafat karena ini
3 seperti apa wujud keindahan surga dan menyeramkannya neraka? Barangkali antum bisa meraba/gambarkan?
4 apakah imam mahdi akan menginvasi seluruh negeri?
5 apakah setelah turunnya beliau 'Alayhissalaam kondisi dunia masih lama misalnya masih ribuan Tahun/ratusan Tahun atau sudah gak lama lagi kiamat?
6 kakak sepupu saya wanita punya adik tiri laki laki dari kecil tapi mereka biasa tidur berdua dan bukan berbuat maksiat sebab sudah menganggap saudara kandung. Apa hukumnya?
7. Misalnya ada orang miskin, atau terbunuh kemudian di katakan Tuhan tidak peduli kepada makluk, bagaimana anda menanggapi statemen ini?
8. Israel kan menduduki palsstina, tapi jika warga pales yg diduduki itu di perlakukan manusiawi dan seperti layaknya rakyat negara apakah kita masih harus merebut tanah itu dari israel, dimana perebutan itu menimbulkan pertumpahan darah(perang?)
9. Klo yg antum katan ilmu tasaruf seperti memindahkan singgasana ratu balqis dengan kedipan mata, bgimana cara mempelajarinya?
10. Klo tenaga dalam dengan zikir2 yg bisa menyembuhkan dan melempar penjahat hukumnya apa?
11. Apakah Qur'an sunni penyusunannya gk berurutan sesuai turunnya ayat?
12. Bagaimana tanggapan Antum terkait statemen K.H said aqil siradj: orang yg berjenggot makin panjang makin goblok
13 yg salah ijtihad kan mendapat satu pahala, lalu kenapa klo wahabi salah berdosa
14 apa tanggapan tentang mereka yg mewajibkan cadar
15 apa hukumnya seorang ojek membonceng wanita non mahram menurut wahabi haram?
Terimah kasih
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Yoga Dariswan Nambahi refrensi saja utk nomor satu.
Jawaban bagus dari Sheikh Leghai ini, tp dlm bhs inggris
...Lihat Lainnya
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Galih salam rindu mas ustadz
pertanyaan
1-7-->1-->2-->makluk-->makhluk
...Lihat Lainnya
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Marhaen Mohon jawabnya ustad
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- :


a- Wanita jaman dulu, yang hidup di tengah-tengah padang pasir dan hidup dalam kehidupan yang keras, jauh dari jaman sekarang. Wanita berumur sembilan tahun pada pasa itu, sudah sangat dewasa dan mandiri dalam segala hal. Tidak seperti anak SD jaman sekarang yang masih merengek kepada orang tuanya, lantaran hidup yang serba atas walau dalam batas-batas tertentu bagi orang miskin. Tapi bagi orang yang hidup di padang pasir dan hidup dengan bercocok tanam, wanita seumuran 9 tahun itu sudah sangat dewasa.

b- Jangankan di Arab yang pada pasir dan berkehidupan keras, di Indonesia saja, seperti suku Madura yang hidupnya dengan bercocok tanam, baik orang Madura di Pulau Madura atau di Pulau Bawean atau di pesisiran Jawa Timur seperti di kota-kota Besuki, Bondowoso, Pasuruan dan lain-lain tempat, tentu bagi yang hidup di desa dan bertani dan sekolahnya di sekolah inpres, sampai pada 40 tahunan atau kurang, yang lalu, anak wanita Madura dikawinkan sejak umur sekitar 9 tahun. Dan anak lelakinya, PALING TUA, lulus SMP. Itupun kalau bersekolah. 

Saya tahu budaya Madura itu karena saya punya teman orang Madura yang hidup di desa dan bertani. Biasanya mereka sekolahnya juga mondok, sebelum ada sekolan inpres pada awal-awal adanya sekolah inpres masuk desa/gunung. 

c- Hukum Tuhan itu, punya hikmah tersendiri. Siapa yang tahu sebenarnya hikmah puasa, shalat, haji dan lain sebagainya, kecuali Allah itu sendiri. Memang kita boleh meraba-raba hikmah-himkah tersebut, akan tetapi kalau tidak mengerti, maka wajib menyerahkannya pada Dia Yang Maha Tahu yang telah membuat agama ini. 

d- Sesuatu yang mereka ingkari atau tidak mau dipikirkan adalah pergaulan bebas yang dilakukan sejak SD. Mereka meributkan kawin di umur 9 tahun, akan tetapi tidak pernah resah dengan pergaulan bebas yang dilakukan putri-putri kita yang menurut istilah mereka itu adalah Anak di Bawah Umur. 

Bayangin, apakah mereka tidak prihatin dengan adanya angket seperti berikut ini, hingga menggugat kehidupan masa lalu yang jauh berbeda keadaan budaya dan bahkan fisiknya sekalipun? Perhatikan Hasil Angket berikut ini:

« Aktivis IPW Diteror, “Diam atau Mati!”
62,7 Persen Siswi SMP Tidak Perawan!
Posted by KabarNet pada 27/02/2012
Jakarta – KabarNet: Perang melawan kemaksiatan di negeri ini tampaknya masih belum akan usai. Betapa tidak, hasil survei yang yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS-PA) baru-baru ini mengungkapkan bahwa sebanyak 62,7 persen siswi SMP sudah pernah melakukan hubukan seks pra-nikah, alias tidak perawan. Sementara 21,2 persen dari para siswi SMP tersebut mengaku pernah melakukan aborsi ilegal. Dari survei yang diselenggarakan KOMNAS-PA tersebut terungkap bahwa tren perilaku seks bebas pada remaja Indonesia tersebar secara merata di seluruh kota dan desa, dan terjadi pada berbagai golongan status ekonomi dan sosial, baik kaya maupun miskin.

Data tersebut diperoleh berdasarkan survei oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS-PA) yang dikumpulkan dari 4.726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kotabesar. Berdasarkan data tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi IX mendesak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar segera meningkatkan sosialisasi program pemerintah yang disebut Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) kepada siswa-siswi di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
“Ini dilakukan sebagai antisipasi meningkatnya perilaku seks bebas pada remaja yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. 

Pemerintah harus meningkatkan program sosialisasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja,” tutur anggota Komisi IX DPR-RI, Herlini Amran, di Jakarta, pada hari Kamis (23/2/2012).
Temuan KOMNAS-PA tersebut akan membuat miris para orang tua yang membacanya secara detail. Dalam hal ini KOMNAS-PA melaporkan temuannya bahwa 97% remaja SMP dan SMA mengaku pernah menonton film porno, dan 93,7% dari para remaja itu mengaku pernah melakukan berbagai macam adegan intim tanpa penetrasi. Oleh sebab itu Komisi IX DPR melihat bahwa pemerintah perlu meningkatkan adanya Pusat Informasi dan Konseling (PIK) untuk remaja di daerah-daerah dan harus terus dilakukan pemantauan dari waktu ke waktu.

Lebih lanjut lagi, Herlini Amran menyampaikan pendapatnya, bahwa jika tidak segera dilakukan antisipasi terhadap kasus ini, maka dikhawatirkan akan berisiko besar bagi masalah kependudukan di Indonesia yang selanjutnya akan memicu timbulnya generasi bangsa Indonesia dengan kualitas rendah.

Dari data temuan KOMNAS-PA tersebut bisa diambil suatu kesimpuan bahwa tren perilaku seks bebas di kalangan remaja Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal itu terlihat dari data BKKBN tentang Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia pada tahun 2002-2003, dimana dilaporkan bahwa remaja yang mengaku memiliki teman yang pernah berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun, saat itu masih pada angka 34,7 persen untuk remaja putri dan 30,9 persen remaja putra. Sedangkan temuan terakhir di atas sudah menunjukkan peningkatan sampai menyentuh angka 93,7 persen. Sebuah tren peningkatan perilaku seks bebas yang mengkhawatirkan di kalangan remaja Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso, mengakui bahwa saat ini masalah perilaku seks bebas dikalangan remaja tergolong kompleks dan sangat mengkhawatirkan. Hal ini, menurutnya, dipicu oleh kurangnya pengetahuan akan kesehatan reproduksi dan perilaku seksual yang benar.

Lebih lanjut Sudibyo menyatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2006, diperoleh temuan bahwa remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seks pra nikah adalah remaja berusia antara 13 sampai 18 tahun. Dari data tersebut sebanyak 60% dari para remaja itu mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim dan mengaku melakukannya di rumah sendiri.
Lagi-lagi, bangsa Indonesia mencatat prestasi baru dalam bidang kemaksiatan dikalangan generasi mudanya. [KbrNet/adl]
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Sinar Agama .

2- Iya memang ada hadits itu dan menurut saya shahih dan saya sudah menuliskannya. Kan bagus kalau Nabi saww wafatnya syahid. Bukankah beliau saww uswatun hasanah bagi umat beliau saww? Lah kalau beliau saww uswah hasanah, lalu umat beliau saww bany
ak yang mati syahid lalu beliau saww tidak syahid, bukan akan menjadi terbalik?

Memang, tinta ulama lebih afdhal dari darah syuhadaa', akan tetapi Nabi saww mesti sempurna dari segala sisinya. Karena itulah kesyahidan beliau saww menunjukkan keuswatunhasanahan beliau saww dalam segala hal. 

3- :

a- Saya sudah sering menjelaskan bahwa badani manusia ini hanya mencopas rasa materi kepada ruh manusia hingga menjadi terasa, baik enak atau pedih. 

Nah, kalau panasnya api yang kita rasakan itu hanya copasannya, bagaimana kalau secara langsungnya. Kalau manisnya madu di dunia materi ini hanya berupa copasannya (copy paste), lalu bagaimana dengan yang aslinya?

b- Alam Materi ini adalah akibat dari non materi barzakhi. Dan non materi barzakhi merupakan akibat dari non materi akli atau jabaruut. 

Nah, secara akal, apapun sesuatu yang merupakan sebab dari suatu akibat, maka jelas akibatnya merupakan hal yang jauh lebih sempurna yang karena kelebihsempurnaannya itulah dia bisa mewujudkan akibatnya dengan seijin Allah swt yang telah membuat alam ini dengan sistem sebab akibat. 

Nah, kalau api yang kita rasakan sekarang itu baru akibatnya, lah bagaimana dengan panasnya neraka yang merupakan sebabnya. Kalau manisnya madu ini hanya akibatnya, lalu bagaimana dengan manisnya sebabnya?

4- Beliau saww adalah contoh sifat-sifat Tuhan secara menyeluruh, bukan hanya MurkaNya sehingga beliau as diprediksi sebagai Bengis atau kejam. 

Beliau akan santun pada semua orang, baik orang yang menerima beliau as atau menolaknya.

Beliau hanya akan memerangi negara dan masyarakat manapun yang tidak mau menerima pemerintahan beliau as yang adil yang tidak memaksa yang lain agama untuk masuk Islam dan yang lain madzhab untuk menjadi Syi'ah. Beliau as hanya wajib menegakkan pemerintahan Islam yang Islam, bukan Islam yang Prediktif, melainkan Islam Yang Makshum yang kemakshumannya dijamin Allah di QS: 33:33 itu. 

Dalil untuk kekuasaan Islam yang adil dan santun seperti di jaman Nabi saww yang rakyatnya juga ada yang kafir dan penyembah berhala, ada pada QS: 9:33 (yang senada juga ada di QS: 48:28 dan 61:9):

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

"Dialah yang mengutus RasulNya dengan petunjuk dan agama yang benar, untuk dimenangkan ke atas seluruh agama (di dunia tentunya), sekalipun orang-orang musyrik itu tidak menyukainya."

Catatan Ayat:

a- Kemenangannya jelas untuk sedunia.

b- Kalimat yang mengatakan bahwa "Sekalipun orang-orang musyrik itu tidak menyukainya". Di sini menandakan bahwa pada masa itu masih ada orang-orang musyrik, yang bisanya hanya tidak suka saja akan tetapi tidak berkuasa untuk menentang dengan senjata.

5- Sesuai dengan hadits-hadits yang ada, setelah beliau keluar dan pemerintahan Islam yang tidak bengis seperti Wahabi itu sudah menguasai dunia, maka kiamat sudah tidak lama lagi. Ada hadits yang mengatakan hanya sembilah tahuns setelah keluarnya beliau saww, dunia ini akan kiamat. 

6- Kalau maksudnya adik tiri itu adalah saudara bukan seayah dan bukan seibu, maka kalau adiknya itu sudah mengerti kebaikan dan keburukan, yakni ngerti jenis kelamin dan membedakannya, maka sudah boleh tidur sekamar apalagi seranjang.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Sinar Agama .

7- Mengapa Tuhan yang tidak perduli? Wong sebegitu perdulinya Allah pada makhluknya hingga begitu mencipta manusia, Dia swt menciptakan dengan seluruh potensinya untuk maju dan hebat, bukan untuk sakit dan miskin. Dan begitu perhatiannya Tuhan pada 
makhlukNya terutama yang berupa manusia ini, Dia swt telah memberi manusia itu apa yang disebut akal hingga dapat mengerti apa itu kebaikan dan keburukan, apa itu kepandaian dan apa itu kebodohan, apa itu kekayakan dan apa itu kemiskina, apa itu kesehatan dan apa itu kesakitan, dan mengerti juga bagaimana menghiddari semua yang buruk serta bagaimana mencapai yang baik.

Masih kurang? Perhatikan Tuhan karena sebegitu sayangnya pada manusia, maka Dia-pun menurunkan agama untuk dijadikan pedoman hidup. Sebenarnya dengan akal sudah banyak kesulitan hidup bisa diatasi, akan tetapi dengan diturunkannya agama, maka hal itu lebih mudah dicapai oleh manusia. 

Nah, kalau ada yang miskin atau terbunuh, maka yang disalahkan bukan Tuhannya, karena Tuhan tidak pernah menaqdirkan atau menasibkan hal tersebut, akan tetapi tanyalah pada yang miskin atau yang terbunuh, dan tanyakan pula pada lingkungan yang miskin dan yang membunuh. Mengapa lingkangan si miskin tidak membantunya hingga si miskin tidak miskin dan mengapa si pembunuh, membunuhnya. Di situ masalahnya, bukan di Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

8- He he.... Ketika Belanda menjajah kita, bisa kita dipijeti tiap hari oleh Belanda, maka Belanda mesti diperangi dan diusir dari Indonesia. Apalagi kalau hanya diperlakukan adil. Terlebih lagi, tiap hari di Palestinya terjadi penganiayaan, pembunuhan dan penjarahan oleh Israel. Ya.... sudah tentu Israel mesti diusir bukan dari Palestina, melainkan juga dari Suriah, Yordan dan Mesir. Kalau dari Libanon, maka sudah terusir setelah beberapa puluhn tahun menjajahnya. Yang mengusir adalah Tuhan melalui kekuatan tangan-tangan Hizbullah yang bermadzhab Syi'ah yang santun pada agama dan madzhab apa saja yang tidak memeranginya dengan senjata. 

9- Mudah diketahui caranya akan teapi sulit melakukannya:

a- Pertama, belajar akidah dengan benar supaya tahu sebenarnya siapa Tuhannya dan apa alam semesta ini. Tahu apa sebab dan apa akibat dan derajat-derajatnya. 

b- Ke dua, belajar fiqih keseharian yang lengkap, baik fiqih yang mengatur dirinya dengan dirinya, atau dengan keluarganya, atau dengan sosialnya, atau dengan ekonominya, atau dengan budayanya, atau dengan politiknya dan lain-lain sebagainya. 

c- Mengamalkan fiqih setidaknya di yang mesti melakukan wajib dan mesti menjauhi yang maksiat, hingga mencapai derajat Makshum Kecil, yakni bersih dan suci dari dosa (bukan dari lupa dan tidak sengaja yang merupakan cakupan dari Makshum Besar).

d- Meninggalkan yang makruh sampai bersih pula dari makruh. 

e- Meninggalkan yang mubah. Di sini yang ditinggalkan bukan benda-benda mubahnya seperti makan, minum, tidur dan lain sebagainya, melainkan meninggalkan kesukaannya. Jadi, meninggalkan di sini maksudnya tidak menyukainya. Karena hatinya akan dipersiapkan hanya menyukai Tuhan semata sebagamana firmanNya dalam QS: 33:4:

مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ

"Allah tidak menjadikan dua hati dalam dada manusia."

Dua hati, maksudnya dua cinta, yakni cinta pada Allah dan selainNya. Jadi, maksud tidak menjadikan dua hati, adalah hati yang ada itu hanya untuk dibuat tempat menyintai Allah swt semata. 

f- Meninggalkan selain Allah swt sekalipuna kebaikan, seperti pahala, surga dan semacamnya. Apalagi kasyaf hati orang, kekuatan tasharruf/mengatur alam materi, dan lain sebagainya. Sebab yang dikejar adalah hanya Kasyaf Tentang Tuhan yang tidak akan pernah dicapainya itu karena Tuhan Tidak Terbatas. 

g- Ketika sampai pada poin (f), sekalipun dia belum tinggi, dan hanya mencapai Alam Malakuut atau non materi barzakhi saja, sudah bisa melakukan tasharruf pada alam materi ini. Akan tetapi, para wali sesungguhnya sangat malu melakukannya. Emangnya nabi Ismail as tidak bisa melakukan yang dilakukan shahabat beliau as tersebut hingga minta tolong pada dia atau si jin pengikutnya itu? Tidak sama sekali. Yang menjadi penyebab adalah karena beliau as itu adalah nabi dan rasul as yang makna dari nabi/rasul as itu adalah tidak akan pernah melakukan apapun kecuali dengan perintahNya. Jadi, beliau as sedang diperintah Tuhan untuk memindah singgasana ratu Bilqiis itu dengan meminta bantuan anak buah beliau as.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Sinar Agama .

10- Hukumnya bisa halal dan bisa haram. Apapun yang bisa memperngaruhi badan atau ruh manusia lain, sekalipun dengan dizkir, hukumnya adalah haram. Keharaman ini seperti haramnya babi, artinya kalau dalam keadaan terpaksa, maka bisa dijadikan halal
. Misalnya orang-orang Syi'ah yang minoritas dizhalimi akan tetapi dilarang para marja' untuk membalas atau apalagi membunuh saudara-saudara seIslam, maka untuk menjaga keselamatan dan untuk sekedar melemparkan dan tidak membunuhnya, maka bisa mempelajarinya dan menggunakan dalam hal-hal tersebut. 

Hukum ini persis seperti seorang yang sakita haram berobat ke dokter yang berlawanan jenis dengannya. Tapi kalau terpaksa yakni tidak ada dokter yang sejenis, maka bisa berobat ke dokter yang tidak sejenis tersebut. 

11- Jelas tidak. Tapi berkesesuaian dengan susunan surat dan ayat yang telah ditentukan Tuhan. Tapi persepsinya saudara-saudara Sunni, susunan surat-suratnya dan tambahan bismillaah-nya di setiap surat selain surat Faatihah, adalah dari Utsman dan groupnya yang konon menyusun Qur an yang ditinggalkan Tuhan dan Nabi saww berserakan tidak tersusun. 

Tapi kalau dalam akidah Syi'ah, Qur an yang ada ini adalah susunan Tuhan dan begitu pula semua bismillaah yang ada. Jangankan Ustman, Nabi saww saja dilarang mengumpulkan Qur an (menyusun) karena hal itu memang hak Tuhan yang, karenanya dikatakan Kitab, bukan kumpulan makalah atau kumpulan surat-surat. Perhatikan QS: 75:17:

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ 

"Sesungguhnya hanya Kami yang berhak mengumpulkannya (Qur an) dan membacakannya."

Karena itu Tuhan diberbagai ayat-ayatNya mengatakan:

"Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang taqwa." (QW: 2:2).

Coba Qur an berupa cerai berainya surat-surat, maka jelas tidak bisa disebut Kitab.

Jadi, dalam keyakinan Syi'ah, yang dikerjakan Utsman itu sudah baik, akan tetapi bukan menyusun Qur an dan menambahi berbagai bismillah yang ada (112 bismillaah), melainkan hanya menyeragamkan kertas-kertasnya dan mencetaknya secara ulang. Persis seperti percetakan Qur an di masa sekarang ini. 

12- Dalam Ilmu Logika, statemen atau proposisi itu ada beberapa macam yang diantaranya:

a- Proposisi Hakiki.
Di sini, tidak ada pengecualian, baik di masa lalu, sekarang atau yang akan datang. Seperti proposisi "Yang mengandung dan melahirkan anak, adalah seorang wanita", Tuhan Maha Kuasa", "Shalat itu lima kali dalam tiga waktu." dan seterusnya. 

b- Proposisi Luar/kharijiyyah.
Proposisi ini hanya menyoroti kenyataan yang dihadapinya, atau pada tertentu atau bahkan hanya menyoroti satu dimensi tertentu. Yakni tidak meliputi setiap jaman dan setiap obyek. Misalnya: "Orang semakin panjang jenggotnya, maka dia semakin bodoh." 

Sudah jelas para ulama Syi'ah, panjang-panjang jenggotnya dan mereka sama sekali bukan yang dimaksudkan oleh KH Aqil Syiraz, melainkan para Wahabi yang mengira dengan pakai jengkot sudah masuk surga, yang pakai celana cingkrang sudah tidak ikut syaithan, yang meledakkan dan meratakan kuburan para nabi dan wali, sudah merasa melakukan tauhid yang murni. 

Orang-orang seperti itu, jelas bisa dikatakan goblok walau, saya sendiri tidak pernah atau tidak suka memakai kata-kata yang kurang manusiawi sekalipun benar dan hakiki. 

Mengapa orang-orang itu goblok? Karena Islam itu swangat/sangat tinggi ajaranNya. Memperjari TauhidNya saja, walau menggunakan seumur hidup kita, tidak akan cukup. Apalagi belajar yang lainnya seperti belajar Qur an yang ribuan ayat, Hadits yang puluhan ribu hadits dan ratusan ribu perawi, dan lain sebagainya. 

Lah, mereka pare pejenggot panjang itu, tahu-tahu sudah ngaku-ngaku Islam murni hanya dengan pelihara jenggot yang kalaulah benar untuk memelihara jenggot panjangnya itu, hanyalah sunnah. Begitu pula cingkran. 

Yang ke dua, mereka sangat-sangat tidak bisa memahami hadits, apalagi ayat. Sebab untuk memahami satu ayat dan satu hadits, mesti dihubungkan dulu dengan ribuan ayat dan puluhan ribu hadits yang ada. 

Misalnya cingkrang. Yang dimaksudkan hadits Nabi saww adalah, bahwa di jaman raja-raja yang sombong dan angkuh itu, baju mereka memanjang sampai berbuntut. Coba lihat film-film China dan Romawi. Pakaian mereka sampai berbuntut lebih dari satu meteran menyapu tanah. Nah, itu yang dimaksudkan oleh Nabi saww sebagai pakaian sombong, bukan yang di bawah mata kaki. Bahkan, kalaulah sudah bercingkrang, tapi merasa lebih baik dari orang lain dan orang lain dipandang rendah, maka ini pula yang diharamkan Nabi saww. Jadi, inti dari pakaian tersebut bukan cingkran atau tidaknya, melainkan sombong atau tidaknya. Kalau sombong, maka biar cingkrang, dia telah malakukan haram. Kalau tawadhu', maka barulah dia yang mendapatkan pahala. Itupun pahala kesunnahan dan itupuan bukan cingkrang melainkan tidak menyapu tanah berlebihan.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m

Sinar Agama .

13- Karena Wahabi bukan mujtahid. Ijtihad yang salah itu dapat satu pahala disebabkan usahanya yang belajar 30 tahun lebih dengan tawadhuu' dan satu persatu peringkat dilaluinya dan lulus di dalam ujiannya. Lah, wahabi ini, wong kebanyakan bahasa Ar
ab saja tidak tahu, bagaimana mau dijadikan mujtahid yang berpahala satu kalau salah. Mereka kalau salah, akan mendapat dua dosa. Pertama dosa salahnya dan ke dua, dosa kecerobohannya. Orang-orang Arab yang sejak dari dalam kandungan ibunya sudah belajar bahasa Arab sekalipun, masih hasus sekolah SD, SMP, SMA, S1, S2, S3, Profesor dan baru kalau dapat inayah, bisa jadi mufti. Lah, orang-orang Wahabi ini mana mau jadi mufti wong taqlid saja sudah diharamkan kok?

14- Cadar jelas tidak wajib secara Qur an. Cadar, hukumnya hanya sunnah. Lihat di QS: 24:31:

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا 

"Dan janganlah para wanita itu menunjukkan keindahannya kecuali yang memang tampak darinya."

Yang tampak itu adalah wajah dan tapak tangan. 

15- Tidak masalah asal:

a- Wanitanya tidak bersolek. 

b- Wanitanya pakai hijab.

c- Wanitanya tidak berparfum. 

d- Wanitanya tidak melembut-lembutkan suaranya.

e- Wanitanya tidak senyam-senyum. 

f- Badan keduanya tidak menempel, jadi letakkan tas dan semacamnya untuk menjaraki antara abang ojek dan penumpangnya. 

g- Tidak ada pelezatan, baik lewat mata, telinga atau hidung. 

h- Tujuan wanitanya memakai jasa ojek itu tidak diketahui haramnya, seperti mau pergi pacaran, maksiat dan sebagainya.

Catatan:
Syarat a-e itu, tidak sekaligus mengharamkan penghasilan tukan ojeknya. Asal, tukang ojeknya menjauhinya secara pribagi, misalnya tidak melihat auratnya (lengan, rambut, betis, dan seterusnya), tidak mencium parfumnya (misalnya menutupi hidungnya dengan sapu tangan atau masker), tidak mendengarkan lembat-lembut suaranya, tidak melihat senyam-senyum penumpangnya itu, maka si tukang ojek ini, masih tidak melakukan haram, dan penghasilannya masih bisa dikatakan halal. Wassalam.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1mTelah disunting

Marhaen Terimah kasih banyak. Wa'alaykumsalaam
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas1m



Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1572842029495915


0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.