Tuesday, April 24, 2018

on Leave a Comment

Apa sekiranya cara dilakukan utk meruqyah diri sendiri?


Marhaen ke Sinar Agama
15 Maret
Salam
Apa sekiranya cara dilakukan utk meruqyah diri sendiri?
Terimah kasih
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
17 Komentar
Komentar

Marhaen Makasih sodara
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Alto Bucung Salam..ikut nyimak..
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Bravo Boy Lho kok komentar saya hilang ya...Apakah di fb mas Marhaen muncul komentar saya yg pertama
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Marhaen Ya tadi muncul trus hilang gtw
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Bravo Boy Iya..pada pertanyaan antum ttg tenaga dalam juga begitu ..hilang juga...aneh bin ajaib
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5mTelah disunting

Bravo Boy Maaf mas Marhaen udah 3 kali saya kirim tukilannya hilang terus...
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Bravo Boy Tentang Rukyah, Dan Alquran Sebagai Obat Segala Macam Penyakit

‎Mohamad Misrundiewirya‎ ke Sinar Agama
...Lihat Lainnya
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Bravo Boy Semoga gak hilang lagi
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Bravo Boy Maaf ustad mohon dijelaskan :
1. Point 4-1-13...." Andaikata ada yang mendahului qadr, maka mata akan mendahuluinya." Mata disini maknanya apa ustad?
2. Mohon dituliskan teks arab lengkap dgn baris untuk doa ruqyah di point 5 dan 7...syukron
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Marhaen Terimah kasih hehe mungkin eror
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Ini juga ajib setelah masalah pertanyaan mas Orlando Banderas yang belum terjawab di tanggal 15 Maret ini. Sebab kedua-duanya tidak terlihat pada tanggal yang dimaksudkan, yakni tanggal 15 Maret. Dan baru saya cek lagi setelah diingatkan mas Bravo Boy

Jawaban Soal:

1- Tergantung sakitnya apa. Kalau kesurupan sampai hilang akal, maka sudah dapat dipastikan tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi tetap bisa melakukan sesuatu sebelum kesurupan, seperti menguatkan iman dengan ilmu dan amal taqwa (baca mengamalkan maksud dan isi dari ilmu akidah atau ilmu imannya), belajar fiqih dan mengamalkan hingga mencapai taqwa dalam artian beramal dengan hukum Tuhan. Walaupun hal ini merupakan salah satu aplikasi akidah, tapi di tingkatan furu' alias hukum.

Misalnya:

a- Mengamalkan taqwa dalam artian iman, maka ketika tahu dan beriman bahwa Tuhan Maha Melihat, maka harus terus menerus hidup dalam keadaan merasa dilihatNya. Begitu pula dengan sifat-sifat Tuhan yang lain. Misalnya Maha Indah, maka berusaha untuk tidak tertarik kecuali kepada keIndahanNya dan apa-apa yang diindahkanNya yang itupuan karena DiriNya, bukan karena pelezatan dirinya sendiri sekalipun halal.

b- Mengamlkan taqwa dalam artian fiqih, adalah mengamalkan apa saja yang diwajibkan, menjauhi apa saja yang diharamkan dan seterusnya dari hukum-hukum yang ada dalam Islam, yaitu wajib, haram, sunnah, makruh dan halal.

c- Banyak membaca ayat/surat Qur an dan/atau dzikir-dzikir. Misalnya surat Faatihah, surat 4 Qul (Qul yaa ayyuhal kaafiruun, Qul Huwallaahu Ahad, Qul A'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzubinnaas). Kalau dzikir, bisa shalawat, istighfar, atau sifat-sifat Tuhan yang memiliki makna kemurahan dan perlindungan, seperti Ya Haafizh, Ya Naashir, Ya Syaafi dan seterusnya.

2- Kalau penyakit yang tidak menghilangkan akal, maka baca saja surat-surat atau ayat-ayat yang secara global berhubungan dengan penyembuhan penyakit. Baca secara khusyuk dan meminta kepadaNya secara mendalam sambil membaca surat Qur an atau ayatNya atau dzikir-dzikir padaNya.

Sambil baca bisa sambil mengusap-usap yang sakit, atau meniupnya dan semacamnya dengan niat memohon kesembuhan padaNya dan untuk taqwa padaNya pula.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5m

Sinar Agama Bravo Boy, syukran nukilannya, editannya dan perhatiannya yang telah mengingatkan saya di tanggal 19 Maret 2018 bahwa pertanyaan di atas belum terjawab. 

Mamang rada aneh, mengapa saya tidak melihatnya pada waktu dan baru bisa melihatnya hari ini sete
lah antum ingatkan. 

Semoga semua kita, baik yang tanya, yang nukilin catatan, yang edit, yang baca, jempol (kalau ada), yang jawab, yang mengumpulkan, yang di tim pencetak dan semua yang terlibat dalam page dan tulisan-tulisan saya ini, diterima Allah swt dan mendapat perhatian Makshumin as, amin.

Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih untuk semuanya. Hanya Allah yang bisa membalasnya. Semoga doa di atas diqabulkanNya, amin.
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas5mTelah disunting



Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1550591528387632



0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.