Tuesday, July 11, 2017

on Leave a Comment

Hikmah dan Tafsir surat Al Hujuurat 3 : Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

Salam,
Agar di jelaskan hikmah dan Tafsir surat di bawah;
Al Hujuurat 3 : Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Pertanyaannya Merendahkan diri terhadap suara Rosulullah merupakan Ujian hati? untuk taqwa sebagaiman puasa juga berbuah taqwa bahwa ada jaminan ampunan dan pahala yang besar. Bagaimana dalam kontek kekinian dimana beliau sudah tiada dalam mempraktekkanya.
Terima kasih.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Ketika seseorang mengerti siapa Nabi saww, bahwa beliau saww wakil Tuhan secara mutlak di muka bumi ini, pandangan, suara dan semua perbuatan beliau saww adalah dari Allah swt dan atas perintah Allah swt sebagai
mana diterangkan dalam QS: 53:3-4:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (4)

"Dan tidaklah dia (Muhammad) berkata (termasuk melakukan apa saja) dari dirinya (3) kecuali hanya dari wahyu yang telah diwahukan."

maka sudah pasti kita akan merendahkan diri di hadapan beliau saww. Karena itu kalau congkak di hadapan beliau saww, atau menganggap beliau saww seperti orang lain dengan melakukan hal-hal seperti meninggikan suara di dekat beliau saww dan semacamnya, maka jelas hatinya belum mencapai derajat iman yang semestinya. Dan karena itu pula orang seperti ini tidak akan mencapai ketaqwaan yang sebenarnya. 

Ketika taqwa itu meliputi iman dan beramal fiqih, maka bagaimana mungkin orang yang hatinya tidak menghormati Nabi saww dianggap bertaqwa? Bagaimana mungkin yang aplikasi fiqihnya melakukan pelanggaran seperti meninggikan suara di dekat beliau saww akan dianggap bertaqwa? Ketika suara beliau saww dikalahkan oleh suara dirinya, berarti suara beliau saww tidak dapat menggetarkan hatinya. Kalau demikian halnya, bagaimana akan taat mutlak dengan penuh kesungguhan dan keikhlashan kepada beliau saww?

2- Konteks kekiniannya adalah tidak meninggikan suara di dekat makam Nabi saww dan wajib berbuat sopan, tawadhu'. khusyu' dan khidmat di makam beliau saww. Begitu pula barang kali bisa dimasukkan ke dalamnya yaitu tidak meninggikan suara manakala ada pembacaan doa tawassul kepada beliau saww atau ziarah kepada beliau saww walaupun ziarah dari tempat yang jauh.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
3
21 Mei pukul 14:50

Widodo Abu Zaki Terima kasih Ustad atas Pencerahannya.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
22 Mei pukul 18:08


Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1268425999937521



0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.