Wednesday, June 21, 2017

on Leave a Comment

Syiah adalah Islam Sejati adalah orang beriman yang hakiki dan beramal shalih yang hakiki

Sin Nun ke Sinar Agama
10 Mei
Assalamu alaikum ustadz sy pembaca baru.Saya beranikan diri nbox krn ada bbrp point yg ingin sy tanyakan.
Saya dr solo ,islam sy minim krn hanya islam turunan.Wl pun disolo marak&pesat aliran2 baru islam sy tak ikut2an .Hanya bingung saja islam yg benar yg mana???
Tanda tanya tsb bertahun2 dlm benak saya.
Blm lama ini saya sakit keras(setengah kelumpuhan) suatu malam saya mimpi berturut2 dua malam ditemui sayidina ali bin abu tholib.Padahal sy tak pernah memikirkan beliau,bertawasul kpd beliau apalagi,tak pernah sama sekali.Dlm mimpibtsb beliau memperkenalkan diri dan memberi amalan sholawat(allohumma sholli ala muhammad wa aaali muhammad wa ajal farojahum wa ahlik aduwwahum dst......) seketika bangun sy hafal dan ajaibnya wl blm saya bc kelumpuhan sy lenyap total.Sy cari di google mcr amalan tsb itu namanya sholawat apa tp g menemukanya.Sy ganti browsing ke situs2 asing sy ketemu www.dua.org sholawat tsb ada disana dibagian shahifa mahdiayah .Tp dlm hati sy tanda tanya kok situs syiah??? malam yg lain sy mimpi ktmu sayidina ali bin abu tholib lagi singkat cerita sy disuruh dzikir yaa arhama rohiimin.
Saya berusaha tak berburuk sangka wl mungkin yg menemui sy dlm mimpi bkn sayidina ali bs jadi jin dll tp sy tak berburuk sangka.Mungkinkah org sebodoh sy syariat fiqih saja tdk mapan ditemui orang mulia dlm mimpi???
Trus saya brosing tiap hari dg kata kunci syiah.akhirnya sampe ketemu ditautan ini.
Apakah saya bisa lbh dlm belajar syiah tapi sct sembunyi krn hampir tiap2 masjid di daerah kami(salafy/wahabi) ada sepanduk bertuliskan "ORANG SYIAH DILARANG SHOLAT DISINI".
Terima kasih atas jawabanya .
Long Island Digital Marketing
DUA.ORG
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam da terimakasih sharingannya:

1- Siapa saja bisa didatangi Makshumin as. Sebab banyak sekali sebab-sebab yang kita tidak mengetahuinya.


2- Hadhrat Faathimah bintu Nabi as juga bahkan pernah mendatangi dan mensyafaati kesembuhan untuk tiga anak Masehi di Portugis, sampai-sampai kota itu dirubah menjadi Kota Fatima. Di hari pensyafaatan itu diperingati besar-besarang tiap tahunnya. Puluhan ribu orang Kristen datang dan ada yang bahkan dengan berjalan pakai lutut. Mereka terus melantunkan nama agung Fatima (as).

Orang-orang Wahabi dan Kristen ekstrim sampai-sampai mengarang cerita tentang penamaan kota tersebut dan menyangkut pautkannya dengan orang yang sama sekali tidak bersangkutan dengan apa yang terjadi sesunggunya. Bisa dilihat diskusinya di catatan-catatan yang telah lalu.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
11 Mei pukul 9:33Telah disunting
Hapus

Sinar Agama .

3- Jenis syafaat itu banyak sekali, di antaranya tentang keduniaan seperti kesembuhan dari penyakit, tentang agama seperti ilmu dan kenaikan derajat, tentang kesulitan di akhir kehidupan menjelang kematian, di alam kubur dan pengampunan dosa di alam
 akhirat kelak. 

4- Syafaat yang peling berharga dari semua yang berharga itu adalah tentang agama, derajat ilmu dan iman, serta menjelang kematian, di kuburan dan di akhirat kelak. 

5- Namun demikian, syafaat dunia pun sangat-sangat bisa dijadikan perantara untuk syafaat maknawi di atas (agama, iman dan keakhiratan). Yaitu kalau kita mensyukurinya dengan mendalami, mempelajari agama dengan lebih baik dan mengamalkannya dengan penuh keikhlashan.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
12 Mei pukul 17:41Telah disunting
Hapus

Sinar Agama .

6- Kita memang tidak bisa memastikan kebenaran mimpi, akan tetapi boleh menjadikannya alat kebaikan seperti baik sangka, mengharap kebenarannya dan mensyukurinya dengan menaikkan ilmu agama dan taqwa sebagaimana sudah diterangkan di atas. 


7- Saya dulu juga tidak tahu dan tidak pernah mendengar bahkan walau kata-kata "Syi'ah". Setelah umur lebih dari dua puluh tahun baru mendengarnya. Sayapun menelitinya dan akhirnya saya temukan kebenaran Islam sejati itu, yaitu Syi'ah. 

Syi'ah artinya pengikut atau mengikuti. Nabi saww sendiri yang mensabdakan hal tersebut sebagaimana banyak diriwayatkan di hadits-hadits dan tafsir-tafsir Sunni, yaitu ketika mereka menafsirkan QS: 89:7:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka mereka itulah sebaik-baik manusia."

Ini saya nukilkan salah satu kitab tafsir Sunni, al-Durru al-Mantsuur, karya Suyuuthi:

وأخرج ابن عساكر عن جابر بن عبد الله قال : « كنا عند النبي صلى الله عليه وسلم فأقبل عليّ فقال النبي صلى الله عليه وسلم : » والذي نفسي بيده إن هذا وشيعته لهم الفائزون يوم القيامة ، ونزلت { إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية } « فكان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إذا أقبل عليّ قالوا : جاء خير البرية .

Jabir berkata: "Kami bersama Nabi saww lalu datanglah Ali, Nabi saww berkata: 'Demi yang jiwaku ada di tanganNya, dia dan syi'ahnya/pemgikutnya adalah yang pasti berjaya/selamat pada hari kiamat.' Lalu turunlah ayat: 'Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka mereka itulah sebaik-baik manusia.'. Karena itulah maka para shahabat Nabi saww kalau melihat Ali selalu mengatakan: 'Telah datang paling baiknya manusia.'."

Maksudnya adalah orang beriman yang hakiki dan beramal shalih yang hakiki adalah yang mengimani seluruh keimanan dalam Islam yang termasuk imamah makshum dan mewarisi ilmu mereka as sebelum kemudian dijadikan tolok ukur dalam beramal shalih. Karena itulah para shahabatpun secara aklamasi mensepakati kehebatan imam Ali as. 

وأخرج ابن عدي وابن عساكر عن أبي سعيد مرفوعاً : عليّ خير البرية .
وأخرج ابن عدي عن ابن عباس قال : « لما نزلت { إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية } قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعلي : » هو أنت وشيعتك يوم القيامة راضين مرضيين « » .

Abu Sa'iid secara marfu' juga meriwayatkan bahwa Ali adalah sebaik-baik manusia. 

Ibnu Abbas berkata: "Ketika turun ayat (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat shalih adalah bahwa mereka sebaik-baik manusia) Nabi saww berkata kepada Ali as: 'Dia adalah kamu dan syi'ahmu yang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai,'."

وأخرج ابن مردويه عن عليّ قال : قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : « ألم تسمع قول الله : { إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية } أنت وشيعتك وموعدي وموعدكم الحوض إذا جئت الأمم للحساب تدعون غرّاً محجلين » .

Dari Ali as yang berkata: "Nabi saww telah berkata kepadaku: 'Tidakkah kamu mendengar ayat yang berbunyi (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat shalih adalah bahwa mereka sebaik-baik manusia). Dia adalah kamu dan syi'ahmu/pengikutmu. Janjiku dan janji kalian adalah di telaga surga. Ketika semua manusia datang untuk dihisab, kalian dipanggil dalam keadaan dahi/wajah bercahaya dan dikenali.'."

Saya juga pada waktu itu menjadi tahu bahwa ajaran imamah itu ada dalam Qur an dan bahkan sejak jaman Nabi saww sudah wajib ditaati, seperti di QS: 4:59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul dan pemimpin diantara kalian."

Karena ketaatan pada Rasul saww dan pemimpin adalah mutlak sebagaimana taat pada Allah swt, berarti keduanya harus makshum. Kalau tidak makshum berarti Tuhan telah menjerumuskan manusia dengan mewajibkan taat pada keduanya juga. Sebab akan sama artinya dengan berfirman: Taati keduanya sekalipun dalam kesalahan dan maksiat kepadaKu." Ini jelas tidak masuk akal.

Terlebih lagi ada ayat yang melarang taat mutlak pada orang yang tidak makshum alias yang punya dosa, yaitu di QS: 76:24:

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا

"Maka sabarlah dengan hukum Tuhanmu dan jangan taati orang yang punya dosa dan orang-orang yang kafir."

Saya juga akhirnya jadi tahu bahwa menurut Qur an ditegaskan bahwa selain Nabi saww, hanya Ahlulbait as yang makshum, yaitu di QS: 33:33:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا 

"Sesungguhnya Allah hanya ingin menjauhkan kalian wahai Ahlulbait dari segala dosa dan mensucikan kalian sesuci sucinya."

Saya juga jadi tahu pada waktu itu bahwa imam itu hanya dua belas orang sebagaimana diterangkan di Shahih Bukhari, hadits ke: 7222 dan 7223; Shahih Muslim, hadits ke: 3393, 3394, dan 3398.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
11 Mei pukul 10:18Telah disunting
Hapus
Sinar Agama .

8- Belajar sambil menyembunyikan jati diri jelas tidak masalah dan bahkan wajib kalau tidak ada jalan lain kecuali dengan cara tersebut. Kalau akun yang sekarang ini sudah dikenali orang lain, antum bisa buat akun lagi dan bertanyalah di dindingku i
ni, barangkali saya dapat membantu. 

Dimana saja antum berada, semoga selalu dalam penjagaan dan hidayah Allah, begitu pula saya dan semua teman-teman di facebook ini, amin.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
3
11 Mei pukul 10:20
Hapus

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas12 Mei pukul 3:08
Hapus

Debu Maksumin Allohuma sholi ala muhamadin wa aali muhamad wa ajjil farajahum.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas12 Mei pukul 11:35




Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/290947668029514




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.