Wednesday, June 21, 2017

on Leave a Comment

Seputar niat sholat, tempat sujud dan hubungan Imam 4 Mashab sunni dengan Imam Jakfar as shodiq a.s.

Salam ustadz.. Nuwunsewu.. Mohon pencerahannya terkait dengan Niat sholat.. ( Niat sholat. 1; dari awal sampai akhir sholat seseorang harus sadar bahwa apa yang di kerjakan itu dalam rangka melaksanakan perintah Alloh.) yang jadi pertanyaan, bagaimana jika belum mampu menghadirkan kesadaran seperti itu sepanjang melakukan sholat..? Lalu apa yang meski di lakukan agar bisa mempunyai kesadaran seperti itu ustadz.. Matursuwun atas pencerahannya.. Salam..
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya: Yang dimaksudkan dari fatwa seperti itu adalah bahwa shalatnya bukan untuk selain Allah sejak dari awal shalat sampai salam, bukan bermaksud kekhusyukan. Jadi, yang dimaksudkan hanya seperti, jangan sampai terjadi riya' baik di awal, di tengah atau di penghujung akhirnya. Itu saja, bukan disuruh khusyu' terus menerus hingga kalau tidak maka shalat menjadi batal. Bukan begitu. 

Memang, kekhusyukan adalah anjuran yang sangat ditekankan, akan tetapi bukan syarat sah nya amalan shalat.

Cinta Allah swt, ingat mati yang setiap saat bisa merenggut nyawa kita, memiliki ilmu yang tinggi tentang makrifatullah dan banyak hal lainnya, bisa sangat menolong kita mencapai kekhusyukan.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
5
8 Mei pukul 8:51

Mohamad Misrundiewirya Nuwunsewu pak ustadz.. Tempat sujud dahi apakah itu termasuk hal yang wajib di dalam sujud ya ustadz..?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas9 Mei pukul 7:54

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya, maksud pertanyaannya apa?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
9 Mei pukul 10:10

Mohamad Misrundiewirya Maksud saya benda yang di taruh di sajadah (saya blm tau apa namanya jadi saya sertakan fotonya) apakah benda itu termasuk hal yang wajib ustad.. Matursuwun atas pencerahannya..
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas9 Mei pukul 10:51

Mohamad Misrundiewirya Nuwunsewu ustadz .. Mohon di luruskan, sepanjang yang ustadz ketahui apakah benar jika imam Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali itu mempunyai hubungan guru dan murid dan semuanya menginduk pada imam ke 6 (Imam Jafar Sodiq as) matursuwun pencerahannya...
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas9 Mei pukul 11:04

Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya,:

1- Benda itu bukan sembarang benda. Bukan seperti kala di Sunni dulu yang disuruh meletakkan benda seperti tongkat dan semacamnya di depan kita. Benda yang antum lihat itu bukan tanda supaya tidak boleh dilewati antara kita da
n tempat yang diletakkan atau ditancapkan seperti waktu di Sunni. Benda itu tidak lain kecuali hanya alas sujud dahi. Sebab di Syi'ah yang merupakan Islam hakiki yang dikuatkan oleh berbagai hadits Sunni juga, tempat dahi itu tidak boleh terdiri dari kain dan semacamnya, melainkan harus dari tanah, batu dan semacamnya. Jadi, karena tempat yang dijadikan tempat shalat terdiri dari kain/karpet, maka diletakkanlah tanah pres (bisa batu dan apa saja yang boleh dijadikan alas sujud dahi) untuk dijadikan sajadah khusus buat dahi. 

Kalau antum pernah jadi Sunni Syafi'i, maka kalau ada songkok atau serban atau kain yang menjaraki dahi dengan sejadah, maka akan dikatakan bahwa shalat kita batal dan Nabi saww pernah menarik serban yang menjaraki dahi tersebut. 

Nah, kalau di Syi'ah bukan yang menjaraki dahi dengan sejadah, melainkan yang menjaraki dahi dengan tanah. Karena itu maka khusus tempat dahi mesti diletakkan apa-apa yang boleh dijadikan sejadah sujudnya yaitu bisa tanah, batu, dahun dan apa saja yang bukan barang pakaian dan bukan barang makanan serta bukan barang tambang.

2- nanti menyusul i-Allah.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
3
10 Mei pukul 11:16

Sinar Agama .

2- Sebagian tokoh-tokoh dan imam-imam Sunni yang belajar ke Imam Ja'far as langsung adalah sebagai berikut:


a- Abu Hanifah, imam madzhab Sunni, Madzhab Hanafi. Dia belajar setidaknya dua tahun dari Imam Ja'far as. Dia wafat tahun 150 H.Q di Baghdad dan dikubur disana.

Keterangan belajarnya dia ke Imam Ja'far as dapat dilihat di kitab-kitab Sunni seperti, Nuuru al-Abshaar, Syablanji; Ibnu Hajar dalam Shawaa'iqu al-Muhriqah-nya; Yanaabii'u al-Mawaddah, Syaikh Sulaiman; Ibnu Shabbaagh dalam Fushuul-nya; Aluusii dalam Mukhtashar-nya; dan lain-lain.

Kata-kata Abu Hanifah yang sangat terkenal dan dinukil juga oleh Aluusii dalam Mukhtasharnya (halaman: 8) itu mengatakan bahwa Abu Hanifah dengan suara keras berkata:

لولا سنتان لهلك النعمان

"Kalau bukan karena dua tahun (belajar di Imam Ja'far as), maka pasti celakalah Nu'maan (nama Abu Hanifah)."

b- Malik bin Anas (W 179 H.Q). Dia juga imam dari salah madzhab yang empat Ahlussunnah Waljamaa'ah. 

Tentang pembelajarannya dari Imam Ja'far as bisa dilihat di kitab-kitab Sunni seperti: Tahdziib karya Nawawi; Syablanji dalam Nuuru al-Abshaar; Sibth dalam Tadzkirahnya; Imam Syafi'i dalam Mathaalib-nya; Ibnu Hajar dalam Shawaa'iqu al-Muhriqahnya; Yanaabii'u al-Mawaddah, Syaikh Sulaiman; Abu Na'iim dalam Hilliyah-nya; Ibnu Shabbagh dalam Fushuul-nya; 

c- Sufyaan Tsauri (w 161 H.Q.).

d- Sufyaan bin 'Iyyiinah (w 198 H.Q).

e- Yahya bin Sa'iid Anshaari (w 143 H.Q.).

f- 'Abdulmalik bin 'Abul'aziiz bin Jariih (w 149 H.Q.).

g- Abu Sa'iid Yahya bin Sa'iid Qaththaan (w 198 H.Q.).

h- Muhammad bin Ishaaq (w 151 H.Q).

i- Syu'bah bin Hajjaaj.

j- Ayyuub Sajistaani (w 131 H.Q.).

Catatan:

Kedua imam madzhab yang lainnya (imam Syaafi'i dan Hanbali), mengambil/berguru dari dua madzhab sebelumnya yaitu imam Hanafi dan imam Malik.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
10 Mei pukul 15:31

Mohamad Misrundiewirya Di hari yang agung ini (tgl 15 sya'ban) saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pada ustadz Sinar Agama atas semua hal baik kata kata saya dalam bertanya pada ustadz yang tidak memenuhi tata Krama dalam bertanya, dan saya mohon maaf blm mampu melaksanakan nilai nilai kebaikan yang sering ustadz sampaikan. Saya sangat memohon pada Ustadz semoga ustadz tidak bosan dengan pertanyaan pertanyaan saya dan semoga ustadz senantiasa berkenan untuk membimbing,menuntun saya pada nilai nilai kebenaran (saya menyadari saya sering berbuat kebodohan dan ketololan) maka dari pada itu saya sangat membutuhkan bimbingan dari para sesepuh. Matursuwun Ustadz, Semoga panjenengan semakin di berkahi Alloh ta'ala. Allohumma Sholli ala Muhammad wa ala Aali Muhammad wa ajjil faroztahum.. Selamat datang ya Imam Jaman Al Mahdi..
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas11 Mei pukul 8:30


Sinar Agama Mohamad Misrundiewirya, sama-sama, saya juga minta maaf kalau ada kesilapan dalam segala sisinya. InsyaaAllah tidak akan bosan karena memberikan jawaban itu adalah kewajiban ana dan merupakan hak antum di hadapan Tuhan. Jadi, suka tidak suka, saya wajib secara syar'i untuk menjawabnya kalau saya tahu tentunya. Tidak usah segan, tanyakan terus kalau belum paham tapi tambahi dengan berfikir keras serta doa kepada Allah swt juga.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas
1
11 Mei pukul 10:30

Mohamad Misrundiewirya Salam ustadz Sinar Agama... Mohon pencerahannya tentang Sufani.. Benarkah kemunculan sufani itu pertanda munculnya Imam Mahdi..?
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Balas13 Mei pukul 19:55



Sumber : https://www.facebook.com/sinaragama/posts/1255174167929371




0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.