Monday, February 29, 2016

on Leave a Comment

Bisnis dengan perjanjian investasi tetapi ternyata dihianati bagaimana taklifnya jika kita tuntut


Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=866196760160449&id=207119789401486


Dgn masalah uang. Cerita dikit ya tadz...
Kami join dalam penjualan buku/ toko buku. Sy yg modal uang dan dia tenaga, dan selama setahun ini dia gak ada perincian sama sekali buat sy, semua keuntungan di pakenya sendiri dan sy diam aja, belakangan kami ada masalah kerna tdk ada kejujuran sama sekali di antara kami. Dia ingin memutuskan hubungan apa pun itu dgn sy, dan sy mau minta kembali invest sy kalau memang begitu maunya, dan dia gak mau mengembalikan semuanya, katanya bisnis ada untung ruginya, tp selama setahun ini ada untung jg gak mau tau dgn sy. Sakit bener hati sy saat ini kerna merasa di bohongin,
Dgn modal 51jt dr sy dia udah enak"an kerjanya. Setelah sukses dia mau lupakan sy.
Dan disinilah sy tdk ihlasnya
Pertanyaan.
1. Bagaimana taklif sy dalam hal menuntut ke dia?
2. Bagaimana kah hukumnya bila kita tdk bisa ridho dgn seseorang yg telah menyakitkan hati/ menipu kita...
Trims ust S
Komentar
Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Saya tidak tahu bentuk perjanjiannya terutama yang tertulis. Kalau yang tertulis seperti yang antum katakan itu, maka mestinya dari awal sudah ada pembukuan yang jelas dan harus dituis pula dalam perjanjiannya kalau pembukuannya harus jelas.

Kalau tidak ada yang tertulis, maka hak antum tetap ada di sisi Allah akan tetapi di dunia ini tidak bisa menuntut. Akan tetapi antum bisa mengatakan padanya bahwa kalau ada penipuan, maka kelak saya akan tuntut di akhirat.

2- Antum boleh tidak ridha dan menuntutnya kelak di akhirat kalau antum memang benar. Di akhirat kelak, akan banyak penuntutan sekalipun dari istri, suami dan anak atau ayah terhadap anaknya. Karena di sana sudah tidak ada hubungannya lagi sementara neraka di depan mata. Jadi, tuntutan itu diharapkan bisa menambah pahala dan/atau pengampunan dosa agar selamat dari neraka yang ada di dapan matanya.

Tapi memaafkan di dunia, kalau tepat obyeknya seperti muslim yang secara umum baik dan menjaga shalatnya, maka bisa jadi pahalanya lebih besar dari hasil penuntutan kelak di akhirat. Tapi kalaupun memaafkan, maka kalau memang ada penipuan, maka takut-takuti saja secara lahiriah. Biarlah maaf itu di hati antum saja agar dia berusaha sadar dan mengembalikan tipuannya.

0 comments:

Post a Comment

Andika Karbala. Powered by Blogger.