Apakah termasuk mencampuri urusan negara lain terkait kritik yg dilakukan RII terhadap Arab saudi dan Turki

Link : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=864810150299110&id=207119789401486

‎Raihana Ambar Arifin‎ ke Sinar Agama

4 Januari · BlackBerry Smartphones App · 

Salam ustd. Semoga selalu dikasih kesehatan.
Dlm pahaman sy RII sebuah negara yang sudah menjalankan pemerintahan islam sangt menjunjung kedaulatan/independensi negara lain, dia tidak akan mencampuri urusan negara lain dalam kebijakan negara tsbt. Makanya RII tidak membantu suriah selama suriah tidak meminta bantuan. Tapi bagaimana dg sikap kritikan/protes RII keArab saudi misal menyangkut pemerintah arab mengeksekusi Ayatulla Nimr atau ke turki misal ketika turki mengirim tentara ke irak tanpa ijin. Apakah hal itu tidak termasuk mencampuri negara lain, walaupun kita tahu kalauu negara tsbt memang melakukan kedzaliman. Mohon komentaranya mengenai pemahamana sy.
Trims

Suka

Komentari

Bagikan

Kronologis

22

Komentar

Sinar Agama Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1- Mengkritik suatu negara dengan nilai-nilai keadilan global seperti membela yang tertindas dan mendukung yang benar, belum masuk dalam mencampuri urusan negara lain. Akan dikatakan mencampuri urusan negara lain kalau sudah betul-betul ikut campur seperti mengirim utusan untuk menekan, mengitim militer, menekan dengan berbagai tekanan yang bersifat memaksa suatu negara. Yang terakhir ini kadang diperlukan sebatas merupakan ancaman maksimal seperti putus hubungan bilateral.

2- Iran bahkan bukan hanya kritik saja, melainkan banyak sekali berjuang secara diplomatik terutama di PBB yang merupakan tempat pengaduan terpaksa (karena PBB jaringan yang dibuat para zhalim hingga kalau tidak terpaksa tidak boleh dipakai). Jadi, hal itu jelas bukan ikut campur urusan negara lain.

Kalau kita dalam bertetangga antar negara di dunia ini, tidak ada kesepakatan bersama dan saling tolong, maka apa arti sebuah tetangga, seperti tanpa RT, RW, desa dan negara itu sendiri. Semua itu, ada pada batas-batas tertentu yang sangat bisa diterima akal dan agama. Kecuali pada hal-hal yang diluar akal dan agama seperti bersatu padu dengan tetangga untuk membuat kerusakan atau membela yang zhalim seperti PBB dan semacamnya ketika membaha segitiga Dajjal (Amerika/barat, Israel dan Wahabi).

Suka · Balas · 1 · 5 Januari pukul 11:40

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn