Bismillaah: Hari Ghadir Hari Wilayah Imamah Vertikal dan Horisontal
Ikut mengucapkan selamat Hari Raya Ghadir, Hari Pelantikan Wilayah Imamah Vertikan/agam dan Horisontal/politik, yang jatuh pada hari ini 18-Dzulhijjah di Haji Wadaa', kepada kenjeng nabi besar Muhammad saww, kepada seluruh Ahlulbait Makshum as terutama kepada Hdh Faathimah as dan Imam Mahdi as, kepada seluruh ulama dan maraaji' terutama Rahbar hf tercinta, kepada seluruh mukminin dan mukminat terutama teman-teman Facebook.
Semoga kebahagiaan kita ini menjadi saksi iman kita kepada kewilayahan imam-imam Ahlulbait as dan pemicu ketaan kita kepada Allah, Nabi saww dan mereka sendiri as. Begitu pula semoga menjadi penyebab turunnya syafaat kanjeng Nabi saww dan Ahlulbait as kepada kita semua di dunia ini, atau di kubur dan di akhirat nanti, amin.
Nukilan Catatan nomor:
532. KTP Hadits Ghadir Khum, seri status Sinar Agama
by Sinar Agama on Saturday, January 5, 2013 at 3:48pm •
Bismillaah: KTP Hadits Ghadir Khum
Sinar Agama:
3-11-2012
by Sinar Agama on Saturday, January 5, 2013 at 3:48pm •
Bismillaah: KTP Hadits Ghadir Khum
Sinar Agama:
3-11-2012
Bismilllah: Hari Ied Ghadir
Kuhaturkan ucapan "Selamat Hari Besar Ghadiir" kepada junjungan Nabi besar Muhammad saww dan seluruh Ahlulbait as terutama imam Mahdi as. Begitu pula kepada semua ulama terutama Rahbar tercinta hf, dan segenap kaum mukminin dan mukminat, terutama para shahabat-shahabat di fb ini.
KTP Kecil Hadits Ghadir:
Kuhaturkan ucapan "Selamat Hari Besar Ghadiir" kepada junjungan Nabi besar Muhammad saww dan seluruh Ahlulbait as terutama imam Mahdi as. Begitu pula kepada semua ulama terutama Rahbar tercinta hf, dan segenap kaum mukminin dan mukminat, terutama para shahabat-shahabat di fb ini.
KTP Kecil Hadits Ghadir:
1- Ringkasan Hadits Ghadir (nama danau jejadian kalau hujan dan kering kalau tidak ada hujan, tempat dimana Nabi saww melantik imam Ali as sepulang beliau as dari haji Wada'/terakhir, sebagai penguasa/wali atas semua mukminin dan mukminat):
Rasulullah saww bersabda:
Rasulullah saww bersabda:
"........ Wahai manusia (kalian semua), sesungguhnya Allah adalah waliku (yang berkuasa atasku) sedang aku wali semua mukminin dan lebih wali/utama/menguasai terhadap mereka dari diri mereka sendiri. Barang siapa yang aku adalah walinya, maka Ali adalah walinya juga.
Ya Allah, bantulah yang menjadikannya -Ali- sebagai walinya dan musuhilah yang memusuhinya. Wahai manusia, sesungguhnya aku akan mendahului kalian (meninggalkan dunia) dan kalian akan memasuki Haudh (telaga) yang lebarnya antara Bushraa (kota di Suriah atau Bashrah di Iraq?) sampai ke San-'aa', diantara keduanya terdapat cawan-cawan dari perak sebanyak bintang-bintang, dan aku akan bertanya kepada kalian tentang Tsaqalain (dua hal yang berat) itu dikala kalian mendatangiku, bagaimana kalian menjaga keduanya setelah aku.
Hal berat yang pertama adalah Kitabullah 'Azza wajallah dimana satu ujungnya di Tangan Allah dan ujung lainnya di tangan kalian, karena itu peganglah ia dengan erat hingga kalian tidak sesat dan janganlah kalian berubah. Hal berat yang ke dua adalah Ahlulbaitku. Sesungguhnya telah dikabarkan kepadaku dari Yang Maha Lembut dan Maha Tahu, bahwa keduanya tidak akan pernah berpisah sampai keduanya menjumpai aku di telaga."
2- Inti dari hadits Ghadir:
Inti hadits Ghadir ini adalah 2 hal:
Inti hadits Ghadir ini adalah 2 hal:
a- Pengangkatan dan pelantikan imam Ali as sebagai khalifah Nabi saww dan sebagai Ahlulbait pertama.
b- Pewajiban terhadap semua muslimin untuk menjaga dan berpegang teguh pada Qur an dan Ahlulbait as ( yang makshum, QS: 33: 33).
3- Versi Periwayatan Hadits Ghadir:
Hadits ini diriwayatkan di Sunni dengan berbagai versi. Ada yang hanya menyebut bagian ke duanya seperti shahih Muslim dan ada yang menyebut kedua bagiannya seperti kitab-kitab yang lain yang sangat banyak sekali di Sunni. Dengan segala versinya, hadits ini ada di kitab-kitab seperti:
Hadits ini diriwayatkan di Sunni dengan berbagai versi. Ada yang hanya menyebut bagian ke duanya seperti shahih Muslim dan ada yang menyebut kedua bagiannya seperti kitab-kitab yang lain yang sangat banyak sekali di Sunni. Dengan segala versinya, hadits ini ada di kitab-kitab seperti:
Shahih Muslim, 2/362; Shawaaiqu al-Muhriqah, 5 dimana ia berkata bahwa riwayat ini diriwayatkan oleh Thabrani, Thabari, Turmudzi dan Hakim, lihat juga di hal 25 dan dishahihkannya; Turmudzi, 5/297; Ibnu Maajah, 1/45; Kanzu al-'Ummaal, 1/168 dan 15/91-150; Mustadrak Hakim, 3/109, 116 dan 119; Usdu al-Ghaabah, 1/369; Musnad Ahmad bin Hanbal, 2/961; Syawaahidu al-Tanziil karya Hakim, 1/190; Tariikh Ya'quubi, 2/93; Dzakhaairu al-'Uqbaa, 67; Miizaanu al-I'tidaal karya Dzahabi, 3/294; Shawaauqu al-Muhriqah, 25 (dan dishahihkan); Tafsiiru al-Fakhru al-Roozii, 3/636; Jaami'u al-Ushuul, 9/468; al-Durru al-Mantsuur, 5/182; al-Jarh wa al-Ta'diil Ibnu Abi Haatim, 4/431; Dzakhaairu al-'Uqbaa, 67; al-Ishaabah, 1/305, 372..; Taariikhu al-Khulafaa' al-Suyuuthi, 169; Mashaabiihu al-Sunnah, 2/275; Syawaahidu al-Tanziil al-Haskaanii, 1/157; Bukhari dalam Taariikh Kabir-nya, 1/375; Taariikh Dzhabi, 2/196; Taariikh Baghdaad, 8/290; al-Muntakhab min Shahiih al-Bukhaari wa Muslim karya Muhammad bin Utsman, 217; al-I'tiqaad karya Baihaqi, 182; Ibnu Atsiir dalam Nihaayahnya, 4/346; Thabraani dalam, al-Mu'jamu al-Kabiir-nya, 1/149; Ahmad bin Hanbal dalam Fadhaail-nya, hadits 91, 82, 139; , ; Nasai dalam Khashaaish-nya, 21 dan 93; Ahmad bin Hanbal, 4/372; Taarikh Damasyq, 1/213 -8 hadits- dan 2/42 -30 hadits; ...........dan seambrek lagi yang lainnya.
4- Pengakuan Kemutawatiran Hadits Ghadir:
Jalaalu al-Diin al-Suyuuthi sendiri mengakui kemutawatiran hadits ini di al-Fawaaidu al-Mutakaatsirah fi al-Akhbaar dan Fi al-Azhaari al-Mutanaatsirah fi al-Akhbaar al-Mutawaatirah. Pandangannya ini juga dinukil oleh berbagai ulama Sunni seperti:
Jalaalu al-Diin al-Suyuuthi sendiri mengakui kemutawatiran hadits ini di al-Fawaaidu al-Mutakaatsirah fi al-Akhbaar dan Fi al-Azhaari al-Mutanaatsirah fi al-Akhbaar al-Mutawaatirah. Pandangannya ini juga dinukil oleh berbagai ulama Sunni seperti:
al-Manaawii di al-Tafsiir fi Syarhi al-Jaami'i al-Shaghiir, 2/442; al-'Uzairi dalam Syarhu al-Jaami'i al-Shaghiir, 3/360; Mulla 'Alii al-Qoorii di al-Mirqootu Syarhu al-Misykaah, 5/568; Ibnu Katsiir dalam Tarikhnya; ...dan seterusnya.
5- Thuruq/jalan/jalur Hadits Ghadir dari shahabat ke Nabi saww:
Dalam kitab-kitab Sunni terdapat berbagai thuruq/jalan/shahabat tentang hadits ini ke kanjeng Nabi saww, seperti:
Dalam kitab-kitab Sunni terdapat berbagai thuruq/jalan/shahabat tentang hadits ini ke kanjeng Nabi saww, seperti:
5-1- Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari 40 thuruq/shahabat.
5-2- Ibnu Jariir Thabari, meriwayatkan dari 72 thuruq/shahabat.
5-3- al-Jazrii, meriwayatkan dari 80 thuruq/shahabat.
5-4- Ibnu 'Uqdah, meriwayatkan dari 105 thuruq/shahabat.
5-5- Abu Sa'iidh al-Sajistaani, meriwayatkan dari 120 thuruq/shahabat.
5-6- Abu Bakar al-Ju'aabii, meriwayatkan dari 125 thuruq/shahabat.
5-7- Muhammad al-Yamani, meriwayatkan dari 150 thuruq/shahabat.
5-8- Abu al-'Alaa' al-'Aththaar meriwayatkan dari 250 thuruq/shahabat.
5-9- Mas'uud al-Sajistaanii, meriwayatkan dari 1300 thuruq/shahabat.
Kalau mutawaatir di Sunni hanya 9 thuruq, maka thuruq-thuruq hadits Ghadir ini bisa dihitung berapa kali kelipatan mutawaatirnya.
5-2- Ibnu Jariir Thabari, meriwayatkan dari 72 thuruq/shahabat.
5-3- al-Jazrii, meriwayatkan dari 80 thuruq/shahabat.
5-4- Ibnu 'Uqdah, meriwayatkan dari 105 thuruq/shahabat.
5-5- Abu Sa'iidh al-Sajistaani, meriwayatkan dari 120 thuruq/shahabat.
5-6- Abu Bakar al-Ju'aabii, meriwayatkan dari 125 thuruq/shahabat.
5-7- Muhammad al-Yamani, meriwayatkan dari 150 thuruq/shahabat.
5-8- Abu al-'Alaa' al-'Aththaar meriwayatkan dari 250 thuruq/shahabat.
5-9- Mas'uud al-Sajistaanii, meriwayatkan dari 1300 thuruq/shahabat.
Kalau mutawaatir di Sunni hanya 9 thuruq, maka thuruq-thuruq hadits Ghadir ini bisa dihitung berapa kali kelipatan mutawaatirnya.
6- Shahabat-shahabat yang Hadir di Ghadir Khum:
Berbagai keterangan tentang jumlah yang hadir dan mendengar hadits Ghadir ini sebagaimana yang dinukilkan di Tadzkiratu al-Khawaash karya Ibnu Jauzii, 30; al-Siiratu al-Halabiyyah, 3/257; al-Siiratu al-Nabawiyyah karya Zaini Dahlaan, 3/3. Yaitu sebanyak:
90.000 shahabat atau 114.000 atau 120.000 atau 124.000 shahabat.
90.000 shahabat atau 114.000 atau 120.000 atau 124.000 shahabat.
Wassalam.
0 comments:
Post a Comment